Aku Bukan Orang Tuamu

2.2K 222 11
                                    

"Hah hah hah, akhirnya ketemu juga." Kata Sasuke dengan nafas terengah-engah, menggandeng seorang anak sekitar umur 6 tahunan. "Aku cariin dari tadi." Imbuhnya sambil duduk di kursi karena lelah. Sebagai seseorang yang gemar olahraga, jalan memutari Konoha Land tidaklah melelahkan. Yang membuat lelah itu serbuan para fans girlsnya yang terus-menerus mengejarnya. Belum lagi ia harus menuntun Sai -baca menyeret Sai yang selalu ingin mencoba berbagai wahana- agar tidak terpisah, itu membuat Sasuke lelah secara mental.

"Eh, Sasuke-sama mencariku? Ada apa?" tanya Naruto bingung. Seingatnya ini hari liburnya. Kenapa masih dicari-cari lagi sih?

"Jangan GR. Aku tidak mencarimu, melainkan adik sepupuku, Menma." Sasuke menunjuk bayi yang dari tadi digendong Naruto dan kini sedang bermain dengan Sai yang datang bersama Sasuke itu.

"Dia keponakan Sasuke-sama? Maaf, aku tak tahu kalau ia ikut naik taksi bersamaku."

"Hn." Gumam Sasuke acuh tak acuh. Ia tidak mengoreksi kesalahan Naruto karena sibuk menormalkan denyut jantungnya yang berpacu bak kuda balap. "Kita pulang sekarang." Kalimat pertama setelah ia tak lagi terengah-engah.

"Pulang? Yah, nii-chan. Aku mau main. Kan aku dan Menma tak pernah ke sini. Ayolah, nii-chan. Mumpung lagi di taman." Rajuk Sai. Matanya berkedip, bertingkah moe untuk melumerkan hati beku kakak sepupunya ini.

Sasuke mikir, matanya melirik iba dua sepupunya yang masih kecil lalu Naruto yang seorang diri. Mungkin acara liburannya juga batal lagi. Meski ia terlihat bersikap biasa saja, tapi Sasuke bisa menangkap rasa kecewa dari iris biru safirnya.

'Ya sudahlah, mungkin ada baiknya mereka liburan di sini. Anggap saja berbuat baik. Seperti pepatah China berbuat baik lebih baik daripada membangun pagoda 8 lantai.' Pikir Sasuke mengalah. "Hn." Gumam Sasuke yang dibalas teriakan, "Hore..." Sai dan gumaman tidak jelas Menma.

Mereka berempat lalu mencari wahana yang aman dan bisa dinaiki semuanya. Sasuke awalnya yang mau menggendong Menma, akan tetapi Menmanya menolak. Ia maunya digendong Naruto. Jadi terpaksa deh Menma sama Naruto.

Mereka menikmati beberapa wahana seperti cangkir putar, kereta api luncur khusus anak-anak dan balita, dan komidi putar. Kegiatan ini sungguh menyenangkan hati Sai dan juga Menma. Kalau Sasuke sih males. Udah segede ini main kayak ginian. Kalo Naruto nyengir tak jelas. Tapi  dilihat dari rona warna pink di pipinya, jelas tampak Naruto sedang dilanda rasa malu. Habisnya dari tadi ada saja pengunjung yang nunjuk-nunjuk mereka.

"Tuh-tuh lihat! Ada keluarga muda lagi piknik. Masih muda, tapi udah punya dua anak. Ganteng-ganteng pula seperti ayahnya. Wuih beruntung banget wanita itu. " gumam para pengunjung keheranan.

Ada juga yang mengagumi keluarga abal ini. "Wah, mereka serasi sekali. Ibunya cantik, ayahnya tampan, anak-anaknya manis-manis pula. Apa ya rahasianya agar awet muda kayak mereka." Kata mereka sambil bisik-bisik. Tapi masih terdengar di telinga Naruto dan Sasuke.

Sasuke sih cuek aja dibilang mereka suami istri. Ia mengedikkan bahunya acuh tak acuh. Naruto tuh yang blingsatan, malu tak karuan. Secara kan mereka bukan keluarga, pasangan kekasih juga enggak. Hubungan mereka itu antara babu dan majikan. Dan stigma keluarga muda ini diperkuat oleh Menma yang tak henti-hentinya memanggil Naruto 'Mama' dan Sasuke 'Papa'. "Aduhhh..." keluh Naruto lirih, dengan emosi tak karuan.

Si*l. What the hell? Anak apanya? Tolong kalau mau nebak, jangan asal nebak. Pikir baik-baiik. Ia baru mau 18 tahun. Dengan Sai berumur 6 tahun berarti ia hamil umur 12 tahun. Itu mana mungkin? Naruto merasa sangat dongkol, tapi tidak berdaya untuk menjelaskan kesalah pahaman ini. Ia hanya menggerutu dalam hati.

Mungkin yang benar-benar menikmati momen liburan ini hanyalah Sai dan Menma. Keduanya tertawa gembira menikmati liburan bersama keluarga. Meski mereka tahu, pasangan SasuNaru ini bukan kedua orang tua asli mereka, tapi mereka cukup puas. Malah mereka baru pertama kali merasakan kehangatan keluarga dari pasangan suami istri abal-abal ini.

UCHIHA BROTHERWhere stories live. Discover now