"Kang Seulgi!!" Ujar Jr geram.


Jr memegang erat kedua bahu Seulgi dan memaksanya untuk memandang kedua matanya. "LIHAT AKU!! LIHAT AKU SEULGI-AH!!"


Seulgi menundukan kepalanya ketika sang Oppa berteriak padanya, tubuhnya sedikit bergetar, dan kedua tangannya sibuk meremas piyama yang ia pakai.


"Tidak! Aku tidak bisa!" Bisiknya lirih.


Jr memandang nanar Seulgi yang sedang menundukan kepalanya, ia menghela nafasnya pelan. "Kau tau bukan? Aku mencintaimu, ku mohon berhentilah berpura-pura tidak tahu akan perasaanku, karna aku yakin kau cukup tahu apa yang telah aku lakukan dan ku relakan hanya untukmu." Bisik Jr pelan.


"Tidak! Kau Oppa ku, kau tidak bisa berbuat seperti ini, kita saudara Oppa."


"Cobalah menerima semua yang terjadi pada hidupmu dan aku, perlu ku ingatkan sekali lagi padamu Seulgi-ah, aku hanya anak angkat di sini, kita tidak ada hubungan darah! Jadi cukup terima semuanya dan serahkan sisanya padaku! Bisakah?" Ujar Jr lembut, tangannya membelai pelan pipi Seulgi.


Keterdiaman seulgi membuat Jr sedikit kecewa, ia mencoba tersenyum dan mengusak lembut rambut panjang Seulgi. "Sudahlah, jangan kau fikirkan ucapanku itu." Ujar Jr dengan senyum kecut, ia berbalik pergi dan menghilang di balik pintu.


"Maafkan aku Oppa, tapi aku masih sangat mencintai Jaehyun."


Sebuah mobil mewah berwarna hitam terlihat terparkir di bagian sisi jalan tersepi, Jung Jaehyun duduk diam di dalam mobil itu, ia sengaja tidak menyalakan lampu mobilnya karena tidak ingin seseorang mengetahui keberadaannya di sana

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




Sebuah mobil mewah berwarna hitam terlihat terparkir di bagian sisi jalan tersepi, Jung Jaehyun duduk diam di dalam mobil itu, ia sengaja tidak menyalakan lampu mobilnya karena tidak ingin seseorang mengetahui keberadaannya di sana.


Matanya menatap intens toko kue di depan sana, tubuhnya sedikit tersentak ketika lelaki mungil yang sedari tadi ia tunggu keluar dari toko tersebut. Dengan langkah sedikit tergesa laki-laki mungil itu mengeratkan lilitan Syal yang melingkari leher jenjangnya. Jaehyun dengan perlahan keluar dan berjalan pelan ke arah lelaki mungil itu.


"Lee Taeyong."


Panggilan itu membuat langkah Taeyong terhenti seketika, ia dengan gerakan kaku membalikan tubuhnya, bola matanya membulat ketika ia melihat Jaehyun berada tak jauh darinya.


"Pulanglah denganku, aku akan mengantarmu." Ujar Jaehyun setelah ia berada tepat di depan Taeyong.


Tubuh Taeyong bergetar pelan, ia menatap wajah yang selalu di rindukannya dengan sendu, tapi Taeyong segera merubah eksperessi wajahnya ketika ia teringat perkataan Wonwoo Hyungnya.


"Tunggulah sampai Jaehyun sendiri yang datang menemui, jika saat itu tiba maka bersikaplah seolah-olah kau tidak peduli padanya, buatlah seakan-akan rasa cintamu itu sudah hilang."


"Ah! Jaehyun-shi apa kau sedang ada urusan di sini? Dan aku terbiasa pulang sendiri, Terimakasih karna sudah menawariku tumpangan." Ujar Taeyong santai, senyuman tak pernah lepas dari bibir mungilnya.


Ia tanpa menunggu jawaban dari Jaehyun terlebih dahulu berjalan meninggalkannya, ia terkekeh senang ketika melihat raut wajah Jaehyu yang terkejut atas perubahannya. "Jadi apa yang Wonwoo Hyung katakan itu benar." Batinnya senang.


GREEPP



Taeyong terpaksa menghentikan langkah kakinya ketika Jaehyun menahan pergelangan tangannya, dengan lembut dan senyum manis yang terulas dari bibir mungil pria manis itu, ia melepaskan dengan lembut genggaman tangan itu.


"Taeyongie tidak baik untukmu jika berjalan seorang diri ditengah malam seperti ini, aku hanya ingi memastikan keselamatanmu saja." Ujar Jaehyun dengan menatap mata bulat pria mungil di depannya.


"Sekarang baru pukul sembilan malam Tuan, dan jangan lupakan jika aku ini laki-laki, jadi tidak masalah bigiku jika aku pulang sekarang atau kapanpun itu." Ujar Taeyong.


Jaehyun menggeram marah ketika mendengar perkataan Taeyong, ia dengan kasar menarik tangan Taeyong kearah mobilnya terpakir.


Taeyong yang melihat reaksi Jaehyun mengulum bibirnya menahan senyuman yang akan terlukis pada bibirnya.


"Apa yang kau lakukan Tuan? Lepaskan aku!" Ujar Taeyong, ia menghentikan langkahnya dan mencoba melepaskan cengkraman menyakitkan itu.


"BERHENTI BERPURA-PURA TIDAK MENGENALKU TAEYONG!!" Teriak Jaehyun pada akhirnya. Jaehyun akui perilaku Taeyong yang berpura-pura tidak mengenalnya, sedikit banyak membuat hatinya tercubit.


"Dan berhentilah berpura-pura perhatian padaku Jaehyun-shi." Ujar Taeyong datar. Dengan cepat Taeyong melepaskan cengkraman tangan Jaehyun pada lengannya dan berjalan cepat kearah Bis yang telah terhenti di pemberhentian itu dan langsung menaikinya tanpa memperdulikan Jaehyun yang memanggilnya.


"SHIT!! LEE TAEYONG! BERHENTI!! KU BILANG BERHENTI DI TEMPATMU!" Teriak Jaehyun murka.


"Aku akan mendapatkanmu kembali Kucing nakal!! Jadi berlarilah sejauh yang kau bisa, aku akan menangkap dan mengurungmu! Kau hanya milik Jung Jaehyun Taeyong!!" Ujar Jaehyun dengan mata yang menatap nyalang Bus yang sudah berlalu pergi membawa orang yang di cintainya.


Sedangkan Taeyong hanya terkekeh kecil di dalam Bus yang tidak terlalu ramai itu, ia beruntung, setidaknya ia mengikuti apa yang Wonu Hyung ajarkan padanya.


"Aku akan membuatmu bertekuk lutut padaku Jung Jaehyun!" Bisiknya, ia tidak bisa membohongi dirinya sendiri, sebagian dari hatinya merasa puas sudah membuat Jaehyun frustasi akan tingkahnya.

.

.

.

.

Tawa pecah terdengar dari salah satu mobil berwarna merah yang terpakir takjau dari Toko Kue milik Ahn Ahjumma, Wonwoo, Jeno dan Jisung sedang menertawai Jung Jaehyun yang terlihat sangat kesal di sebrang sana.


"Wow,, aku tidak menyangka Taeyong Hyung bisa melakukan itu!" Ujar Jisung kagum.


"Daebak!!! Aku baru melihat Jaehyun hyung membuat ekspresi seperti itu!!" Ujar Jeno.


"Taeyong yang manis mempunyai Adik Iblis seperti kalian aku tidak heran jika ia mampu seperti itu." Ujar Wonwoo malas.


"YAK!! HYUNG!! KAMI TIDAK SEPERTI ITU!!" Teriak Jeno dan Jisung kompak.


Wonwoo hanya mendengus kecil mendengar teriakan itu. "Jika bukan karna kalian yang mengangguku tadi, aku pasti sudah bergelung nyaman di pelukan Mingyu Hyung! Dasar duo Iblis!!"


"Karna kami kelaparan Hyung!! Hanya kau satu-satunya orang yang bisa kami andalkan jika Taeyong Hyung bekerja!!" Ujar Jeno datar.


"Ia,, benar apa yang Jeno Hyung bilang, kita tidak cukup berani mengganggu Mingyu Hyung!" Balas Jisung.


"Dasar Duo Iblis!!" Desis Wonwoo




~TBC~


Jangan bosan yaaa......wkwkwk...
Ku usahain upnya sekarang teratur ya.. gantiann... gak bakalan up.. 1 fiction double-double😂😂...

Jangan lupa Voment juseyoo...

아프다 / APPO [JaeYong] ✔Where stories live. Discover now