Prolog

11.5K 620 34
                                        

30 desember 2005,

Ditengah dinginnya musim salju bulan desember. Sebuah keluarga sedang bersuka cita merayakan perayaan ulang tahun kedua putra bungsu mereka. Keluarga Park yang tidak lain adalah keluarga yang sedang bersuka cita itu tengah merayakan ulang tahun si kembar  Park Jimin dan Park Jihyun yang ke tujuh.  Walau mereka disebut kembar ,wajah mereka memang tidak mirip karena mereka kembar non identik. 

“Cha! Sekarang tiup lilinnya!” titah Tuan Park

“Jimin-ah!” seru Jihyun memberi kode

Eoh.. arraseo.”

“1..2..3..”

Prok.. Prok.. Prok..

“Saengil Chukkae Jiminie.. Saengil Chukkae Jihyunie.” ucap Nyonya Park lalu mengecup kening mereka bergantian

“Gomawo Eomma.” ucap mereka bersamaan

“HYUNG!” ucap Jimin dan Jihyun sedikit berteriak bahkan mereka menatap tajam orang yang mereka panggil hyung itu

“Mwo ?”tanyanya sedikit kebingungan

Orang yang dipanggil hyung itu sedang sibuk menikmati cemilannya dan seakan tidak peduli pada sekitarnya. Dia adalah Park Yoongi,  putra sulung keluarga Park.  Dia berusia 12 tahun, dengan kata lain lebih tua 5 tahun dari si kembar.

“Berhenti memakan semua itu. Ini bukan ulang tahunmu hyung.  Apa hyung tidak akan mengucapkan selamat ulang tahun pada kita berdua ?”Jihyun merenggut kesal

“Saengil Chukkae!”

“Hanya itu ?” tanya Jihyun

“Sudahlah Hyun-ah, Yoongi hyung memang seperti itu.” ujar Jimin menengahi

“Yoongi-ya...Berhenti menggoda adikmu.” nasihat Nyonya Park

“Ne, mianhae eomma.” jawab Yoongi patuh

“Sudah..sudah..Appa punya sesuatu untuk kalian.” ujar Tuan Park

“Jinjja ?”

“Tentu saja. Nah.. Ini hadiah ulang tahun untuk Jihyun. Dan ini hadiah ulang tahun untuk Jimin. ”Tuan Park menyerahkan hadiah

“Gomawo Appa.” ucap Jihyun kegirangan lalu memeluk Tuan Park

“G-gomawoyo Appa.”Jimin lebih memilih untuk memberikan hormat pada sang ayah

Setelah menerima hadiah, mereka segera membuka hadiah pemberian dari ayah mereka itu.  Namun, saat mereka membuka hadiah itu, mereka justru terlihat kebingungan akan hadiah ulang tahun yang sang ayah berikan pada mereka. Mereka bahkan saling beradu pandang dan menatap hadiah mereka bergantian.

“Appa!”

“Otte ? Kau suka hadiah dari Appa Jihyun-ah ?”tanya Tuan Park

“Kenapa hadiah ulang tahun kita berbeda tahun ini ?” tanya Jihyun yang terlihat kecewa

Bagaimana tidak, selama ini mereka berdua selalu mendapatkan hadiah yang sama.  Entah itu mainan, baju, sepatu, tas, atau barang lainnya. Mereka selalu mendapat barang yang sama. Hanya warna saja yang berbeda. Namun untuk pertama kalinya, mereka mendapat hadiah yang berbeda.

“Kenapa ? Kau tidak suka hadiahnya ?” tanya Tuan Park

“Bukan begitu Appa, hanya saja_”

“Yeobo.. Kenapa kau memberikan mereka hadi_”ucapan Nyonya Park terpotong

“Jihyun-ah.. Lihat ini!  Syal ini cocok di pakai olehku kan ?” tanya Jimin tiba-tiba

“Aigoo.. Syal itu cocok sekali dipakai Uri Jiminie.” puji Nyonya Park seraya membetulkan syal yang dipakai Jimin. Dia bahkan lupa akan kemarahannya saat melihat Jimin sudah memakai syal itu.

“Bagaimana menurut hyung ?” tanya Jimin lagi pada Yoongi

Eoh.. Bagus.”jawab Yoongi singkat

“Jimin-ah..”mata Jihyun mulai berkaca-kaca

Jihyun benar-benar tidak mengerti . Kenapa ayahnya memberikan hadiah yang sangat jauh berbeda pada mereka. Ya,  Jimin menerima sebuah syal. Sedangkan dirinya mendapat sebuah robot mainan super mahal.

“Jihyun-ah,  sekarang kalian sudah berusia 7 tahun. Jadi Appa pikir sudah saatnya kalian mendapat hadiah yang berbeda. Kalian bukan anak kecil lagi yang harus selalu memiliki barang yang sama.  Appa juga memberi Jimin syal karena dia tidak tahan udara dingin. Jadi jangan marah,  arraseo! ”

“Appa benar Jihyun-ah. Lagipula aku suka syalnya.” Jimin mencoba memberi pengertian pada Jihyun

“Lihatkan ? Jimin saja menyukai hadiah pemberian Appa.”

“Mianhae Appa.” sesal Jihyun

“Geurae, sekarang sudah hampir larut malam. Waktunya kalian tidur.  Anak-anak Appa tidak boleh sakit karena tidur terlalu larut. Kau juga jangan sampai begadang lagi Yoongi-ya. Appa akan menghukummu jika ketahuan begadang lagi!  Berikan contoh yang baik pada adik-adikmu!” titah Tuan Park

“Nde Appa.”jawab Yoongi lalu melenggang pergi ke kamarnya

“Chagiya..kau bawa Jihyun ke kamarnya. Biar Jimin bersamaku. Aku ingin bicara sebentar dengannya.”

Nyonya Park hanya menurut dan segera membawa Jihyun ke kamarnya.

“Aku ingin bersama Jimin, eomma.” rengek Jihyun

“Jimin akan menyusul bersama Appa.  Jadi sekarang kita ke kamar duluan ya.”

Jihyun akhirnya menurut dan pergi ke kamarnya terlebih dulu. Dan setelah memastikan mereka sudah pergi, Tuan Park membawa Jimin ke dalam ruangannya.

“Apa yang ingin Appa katakan ?”tanya Jimin sedikit gugup

Berdua diruangan sang ayah entah kenapa terasa menakutkan bagi Jimin.

“Jimin-ah, kau ingat apa yang Appa katakan tempo hari ?”

“Nde Appa.”

“Sekarang kau sudah berusia tujuh tahun kan ? Jadi,  bolehkan Appa meminta tolong padamu ? Kau sudah berjanji untuk melakukan apa saja untuk Appa kan ?”tanya Tuan Park serius

“Tentu saja,  apa yang bisa aku lakukan untuk membantu Appa ?” tanya Jimin dengan tatapan polos dan tulusnya

“Kau harus memastikan Jihyun jadi penerus Appa suatu hari nanti.”

❄❄❄

I'm Not Me Where stories live. Discover now