Nayya mematikan hpnya dan memasukan kedalam sakunya. Ia menghabiskan makanannya dengan cepat.

"Gw izin"ucap nayya lalu pergi ke ruang TU

****

"Bu saya minta surat izin bu dan saya ingin memangil seseorang bu"ucap nayya terburu buru

"Tarik nafas dulu nay"ucap salah seorang guru

"Bu saya pinjem speaker"ucap nayya yang di angukan oleh guru itu.

"Tes....pangilan di tujukan Kepada Abipraya agar segera menemui saya di ruang TU. Sekarang juga!!"Ucap nayya lewat speaker sekolah


Tak butuh waktu lama, abip datang, "Ngapain nay?"

"Ok sekarang aja ya bu. Kami minta surat dispensasi kami izin ke Sekolahan adik kami karna adik kami sedang mempunyai masalah bu"

"Memang ada apa?"tanya guru itu

"Ayolah bu. Saya janji ga akan bolos kalo memang ini bohong saya dosa bu.. Plisss bu waktu saya ga banyak"

"Hmm"

"Jadi gimana bu? Waktu saya 8 menit lagi"lanjut nayya terburu buru.

"Ok"ucap guru itu dan memberikan surat izin, "kamu taroh di kelas masing-masing dan yang satu buat gerbang"

"Ok bu"

Nayya menarik tangan abip dan menyuruh mengambil tasnya di kelasnya. Setelah itu nayya menarik lengan abip dengan cepat ke parkiran.

"Ada apaan sih?"tanya abip du sela sela perjalanan ke parkiran

"Raja di bully"

"Wtf!! Sama siapa?"

"Bacot!! Buruan"ucap nayya memakai helmnya lalu mengendarainya.

Setelah sampai di gerbang nayya memberikan surat ke satpam. Setelah di buka pagarnya nayya berbicara kepada abip.

"Gw tunggu di Sekolah raja 5 menit harus sampe"ucap nayya langsung menge gas motornya dengan kecepatan di atas rata rata.

"Gila tuh nayya. Sekolahan raja kan jauh ya ga jauh banget sih tapi kan biasanya 10 menit baru nyampe lah ini?. 5 menit? Mati bae lu"kesal putra lalu mengikuti nayya

"Mana nih orang cepet banget ngilangnya"batin putra

***

Setelah sampai di sekolahan raja. Nayya menunggu abip terlebih dahulu. 2 menit sudah nayya menunggu abip dan hpnya pun sudah berbunyi.

Nayya mengecek hpnya dan ternyata kepala sekolah raja. Ia mengangkatnya

"Hallo"

"...."

"Iya pak saya sudah di parkiran sedang menunggu saudara kembar saya"

"....."

"Iya pak"

"...."

"Siap. Nanti kalo saudara kembar saya dah dateng saya segera kesana"

"..."

Nayya memutuskan sambungan secara bersamaa. Abip pun datang. Dengan cepat nayya menarik lengan abip.

"Bentar nay. Helm gw belum lepas"ucap abip menahan nayya

Nayya melepas ikatan helmnya dan menaruh helmnya di atas motor abip,"lama"ucapanya menarik lengan abip

"Nasib nasib di tarik mulu"gumam abip pelan namun masih bisa di dengar oleh nayya

"Bacot!!"kesal nayya menarik lengan abip kencang.

"Aww sakit"ringis abip

"Makanya diem"ucap nayya saat sudah di depan kantor guru

"Permisi bu"

"Iya ada apa?"ucap salah seorang guru

"Saya kakanya raja Bu. Rajanya dimana ya?"tanya nayya

"Ada di kelasnya. Kamu ke lantai dua dan di situ tertera nama kelas raja di kelas 8A"

"Oh baik bu. Terima kasih"ucap nayya pergu yang di ikuti abip di belakanganya

Setelah sampai di depan kelas raja. Ia mengetuk pintu terlebih dahulu baru masuk kedalam. Ia memasang wajah juteknya namun masih terlihat seperti khawatir. Begitu juga abip memasang wajah dingin.

"Pak"ucap nayya dan abip bersamaan lalu menyalimi kepala sekolah serta guru guru yang ada di sana.

"Nak nayya dan abip ya?"tanya kepala sekolah

"Iya pak"ucap mereka bersama.

"Sudah lama raja di bully pak?"tanya nayya

"Bapa juga ga tau nak. Tadi ada siswi yang mengadu kepada bapa bahwa raja di bully di kamar mandi"ucap kepala sekolah

Nayya dan abip mendekati raja yang sedang ketakutan. Nayya dan abip berjongkok di lantai tepatnya di depan raja yang sedang menutupi mukannya dengan kedua telapak tanggannya.

Nayya memeluk raja menenangkannya. Nayya tau raja memang laki tapi ia sangat pendiam mungkin di rumah ia cerewet dan pecicilan bila di luar ia akan menjadi pendiam dan penakut.

****

Maaf nextnya lama')

Satu kata buat cerita ini?

LATE!!! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang