아프다 / APPO [JaeYong] ✔

PART 6

Kekehan kecil keluar dari mulut mungilnya. "Mungkin memang benar, dia hanya bermain-main saja denganku." Lirihnya.

"Hyung?"

Taeyong mengalihkan pandangannya ia melihat Jisung yang sedang berjalan menghampirinya. "Hyung, aku sudah lama tidak melihat Jaehyun hyung kesini? Kemana dia?" Tanya Jisung.

Senyuman lembut yang tadinya terukir di bibirnya perlahan menghilang, Taeyong berdehem kecil ketika Jisung memandangnya dengan penasaran.

"Ahh.. Hyung harus pergi Jisung-ie, Hyung ada kelas nanti jam 11 siang. Gunakan hari liburmu untuk beristirahat." Ujar Taeyong cepat dan beranjak pergi meninggalkan tempatnya.

Jisung memandang Taeyong heran, bukan sekali dua kali Taeyong bersikap seperti ini jika di tanya tentang kekasihnya, sudah berkali-kali Hyungnya itu mencoba mengalihkan pembicaraan jika ia maupun Jeno menyinggung tentang Jaehyun Hyung.

"Aku yakin ada yang tidak beres, aku akan memberitahukan ini pada Jeno Hyung nanti." Ujarnya.

Taeyong memandang heran kearah sekeliling Kampusnya, beberapa Mahasiswa dan Mahasiswi terlihat saling bergerombol, ia juga melihat beberapa Dosen juga terlihat sibuk berlalu lalang. "Apa yang terjadi?" Batinya heran.

Plukk...

Tepukan kecil di bahunya membuat Taeyong berbalik dan tersenyum kecil ketika Winwin, Ten dan juga Doyoung berdiri di depannya, ia lalu memeluk lengan mungil Winwin sebelum menariknya untuk melangkah bersama sedangkan Ten dan Doyuong mengikuti keduanya dari belakang.

"Apa kau sedang sakit Yongie? Sudah dua minggu terakhir ini wajahmu terlihat pucat." Tanya Winwin.

"Iya apa kau sedang sakit?" Lanjut Ten, yang di angguki pelan oleh Doyoung yang berjalan tepat di sampingnya.

Taeyong hanya tersenyum tipis sebelum menggeleng pelan. "Aku baik-baik saja, maaf sudah membuat kalian Khawatir." Ujar Taeyong dengan tatapan yang lucu, ia menganggukan kepalanya pelan sehingga membuat rambut hitamnya bergerak-gerak lucu.

"Oowwhhh,, how cute you are.. oh my god.. i can't handle anymore... KYAAA...." Ten dengan bringas langsung memeluk Taeyong dengan erat ia menggerakan tubuh mereka kesana kemari, sembari memekik gemas, sedangkan Winwin menatap Taeyong tanpa berkedip, dan mulut mungilnya membulat kagum. Sedangkan Doyoung memandang pemandangan itu jera, bukan pemandangan yang langka, bahkan terlalu sering mereka melakukan ini, bahkan sekarang ketiganya terlihat begitu menggemaskan dengan tubuh mungil dan mimik wajah yang menggemaskan.