25

214 3 0
                                    

Sekarang ketika Kesukaannya terhadap Api tersebut makin meningkat ke derajat tertinggi, baik karena Keuntungannya dan Kekuatannya yang Hebat. Dia mulai berpikir bahwa Zat yang pergi dari Hati Ibu Rusanya adalah serupa dengan itu, setidaknya Karakteristiknya sama dengan Api tersebut. Lalu dia tegaskan ini dengan Opininya bahwa dia memperhatikan semua Binatang bahwa selama mereka hidup, mereka terus terasa hangat tanpa ada jeda dan terus terasa Dingin setelah Mati. Selain itu dia rasakan sendiri bahwa ada suhu yang lebih tinggi di Dadanya, di dekat tempat Irisannya di Rusa itu. Hal ini membuatnya berpikir bahwa jika dia bisa membedah Hewan apa pun dalam keadaan hidup dan melihat ke Ventrikel yang dia temui sudah kosong saat dia membedah Ibu Rusanya, dia mungkin dapat menemukan tempat itu penuh Zat yang mendiaminya dan dapat memberinya informasi apa itu Zat yang sama dengan Apinya dan apakah itu memiliki Cahaya dan Panas atau tidak. Untuk melakukan itu, dia menangkap Binatang Liar dan mengikatnya dan membedahnya dengan cara yang sama seperti caranya membedah Rusa itu hingga dia menemukan Jantungnya. Pertama dia mengambil Ventrikel kiri dan membukanya. Dia perhatikan tempat itu penuh dengan Uap yang terlihat seperti Kabut kecil atau Awan putih dan menempatkan Jarinya. Dia merasakannya lebih panas dari yang dia dapat tahan dan Makhluk itu segera Mati. Dari situ, dia yakin dan mengambil kesimpulan bahwa Uap Panas itu yang mengkomunikasikan Gerakan ke Binatang tersebut dan begitu juga untuk tiap segala jenis Binatang, sesuatu yang seperti itu ada sebelum kepergian yang diikuti Kematian.

Hayy Ibn Yaqzan (terjemahan bebas bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang