Alkisah, terdapat sebuah Pulau Besar, tidak jauh dari Pulau kita, yang sangat subur dan banyak penghuninya. Pulau tersebut diperintah oleh seorang Pangeran yang Angkuh dan Penuh Kecemburuan. Beliau memiliki seorang Adik Perempuan yang Cantik jelita tetapi disembunyikan olehnya dan dilarang Menikah karena Sang Pangeran tidak dapat menemukan orang yang sesuai dengan adiknya itu. Sang Pangeran memiliki seorang kawan dekat bernama Yaqzan yang menikahi Sang Putri diam-diam, berdasarkan Ritus Perkawinan di antara mereka berdua. Tidak lama kemudian, Sang Putri mengandung seorang anak dan melahirkan seorang Putra. Karena takut diketahui orang-orang, Putri membawanya keluar di suatu Sore, diberinya susu, dan dimasukkannya ke dalam sebuah Bahtera kecil yang ditutupnya rapat, lalu dibawanya ke bibir pantai bersama beberapa Pelayan dan Kawan yang dipercayainya. Dengan Hati penuh dengan Kasih dan rasa Takut, Putri melepas Putranya dengan Kalimat: "Oh Tuhan, Engkau yang menciptakannya, Anak dari ketiadaan*, dan merawatnya dalam gelapnya Rahimku hingga terlengkapi semua bagian dirinya; Aku, takut atas Kekejaman Raja yang angkuh dan tidak adil, berserah akan KebaikanMu, berharap Engkau yang Maha Pengampun akan melindunginya dan tidak pernah kekurangan Kasih SayangMu."
* Alquran LXVI, I.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hayy Ibn Yaqzan (terjemahan bebas bahasa Indonesia)
SpiritualIni adalah terjemahan bebas Hayy Ibn Yaqzan karya Abu Bakar Ibn Tufayl dari terjemahan Simon Ockley. Karya ini ditulis sekitar awal abad ke-12. Hayy, melalui perjalanan hidupnya mencari kebenaran sejati, menyuguhkan pandangan salah satu filsuf Musli...