Part 13: "UH... I ACCIDENTALLY KNOCKED HIM DOWN. WHAT SHOULD I DO?"

4.8K 205 43
                                    

            Tidak berselang lama setelah Alea pergi dari sisi Nina. Seorang perempuan dengan balutan gaun satin berwarna soft pink mendekat ke arahnya. Perempuan itu memiliki tinggi badan yang hampir sama dengan Nina dan topeng yang juga senada dengan warna gaunnya namun memiliki hiasan mawar merah muda besar disisi atas topengnya itu sangat menarik perhatian Nina, sehingga membuat dirinya menoleh kearah perempuan itu.

"Kenapa kamu tidak memakai bunga yang lebih besar untuk ditaruh di topengmu?"

Perempuan itu hanya menggelengkan kepalanya. "Kalau aku memakai lebih banyak bunga untuk menghias topengku ini, aku akan menjadi pusat perhatian disini."

Nina mendengus, "Sekarang saja kamu sudah menarik perhatian."

Perempuan itu hanya terkekeh dan membalas, "Ini sudah taktik kita untuk bisa menarik perhatian. Dimana Alea?"

Tidak menghiraukan jawaban perempuan itu, Nina kembali memfokuskan perhatiannya ke arah Andrew dan Riley. "Andrew Martin sama sekali tidak bisa lepas dari Riley, jadi dia sekarang sedang menjalankan rencana untuk bisa mengambil Andrew dari Riley."

Perempuan itu mengikuti arah pandangan Nina dan akhirnya menghembuskan napas secara kasar. "Bukan kita saja yang menginginkan pria tua itu malam ini. Aku sudah mengecek lantai atas dan menemukan beberapa penjaga yang bukan milik dari Riley Grayson."

Nina tidak menjawab dan perempuan itu melanjutkan, "Kalau kita tidak membuat pengalihan secara besar-besaran, aku takut kita akan kehilangan Andrew Martin lagi."

Nina yang sedari tadi hanya bersandar di pilar gedung itu mulai berdiri tegap dan menopangkan berat badannya ke kaki kanannya sambil bersedekap. "Itulah yang Alea lakukan sekarang." Ucapnya pelan. "Alea pergi untuk mematikan energi listrik gedung ini dan setelah itu aku akan bertindak untuk mengambil Andrew dari sisi Riley dan teman pria Asianya itu,"

Perempuan itu mendengarkan penjelasan Nina dan menunjukkan tanda setuju dengan menganggukan kepalanya secara samar. "Pekerjaanmu tidak mudah. Apa kamu memerlukan bantuanku?"

Nina memindahkan berat badannya ke kakinya yang satu lagi dan mengibaskan tangannya ke arah perempuan itu. "Kamu pikir aku sudah karatan? Lebih baik kamu bantu Alea. Anak itu sepertinya sudah mulai karatan."

Perempuan itu tertawa geli. "Alea karatan? Agen LICHT nomor satu seperti dia tidak akan semudah itu karatan."

Setelah perempuan itu mengucapkan kalimatnya, semua lampu digedung acara amal itu mati secara tiba-tiba dan membuat para tamu undangan kaget dan panik. Diantara kegelapan ruangan acara amal itu, tidak memerlukan waktu lama bagi mata Nina dan perempuan itu untuk bisa beradaptasi. Sebelum Nina pergi, ia berucap: "Aku serahkan Alea padamu Vall." dan Vall tidak lagi merasakan Nina berada disampingnya karena ia melihat perempuan itu dengan cekatan berjalan ke arah Andrew. Dengan keterampilan dan kelincahan yang sudah ditempa dari masa mereka masih bau kencur itu, tidaklah sulit bagi Nina untuk bisa mendekati targetnya tanpa ada yang mengetahui gerak-geriknya.

Vall hanya melirik sebentar melihat kegaduhan yang dibuat oleh Alea sebelum berbalik badan untuk menyusul Alea yang saat itu sedang berada di basemen.

Entah karena dirinya adalah agen terbaik di LICHT setelah Alea atau karena Alea adalah sahabat baiknya, Vall merasakan kejanggalan yang sarat saat tidak mendapati siluet Alea yang harusnya sudah keluar dari basemen ketika ia sudah mematikan sambungan listrik. Vall dengan mudah menghindari para penjaga tersembunyi yang berlarian ke tengah-tengah acara amal itu untuk melindungi penyewa mereka tentu saja. Vall hanya tersenyum miring saat melihat beberapa penjaga yang lewat di depannya masih berdaun hijau. Bahkan beberapa diantara mereka masih kentara kebingungan dengan apa yang harus mereka lakukana atau lebih singkatnya panik.

That Man and That WomanWhere stories live. Discover now