(Bagian cerita di atas ditulis oleh latibuliea )

Casstor mengangguk mendengar ucapan Tira si kerang ajaib. "Hei Tira, apakah kamu tau ciri-ciri lain dari batu itu? Mungkin aku bisa mencarinya." Casstor bertanya. 

"Ya, tentu saja aku tau, dan informasi ini tentu saja tidak gratis." Tira terkekeh melihat muka kesal Casstor.

Dasar kerang ajaib! Sudah menyebalkan pamrih pula. Casstor membatin sebal.

"Kamu menilaiku pamrih, aku hanya bercanda. Lebih baik kamu tidak menilaiku seperti itu." Tira sangat kesal dengan penilaian Casstor dan masuk ke dalam pasir, mengabaikan kancil itu. Tira kesal karena baru pertama kali ini ada penghuni hutan yang terlalu baper dengan candaannya.

Casstor menghadang jalan Tira "Tira maafkan aku. Aku tidak bermaksud untuk melukai perasaanmu, tolong bantu aku." Casstor memohon kepada Tira dengan muka yang memelas.

"Ya aku akan membantumu, lebih baik kamu ubah pola pikirmu, dan singkirkan mukamu yang menyebalkan itu."

"Terimakasih Tira, lalu bagaimana dengan ciri-ciri lain dari batu Iamastronoit itu?" Casstor  tersenyum sumringah tidak sabar menunggu jawaban Tira.

"Kabarnya batu itu bening,  berkilau seperti kristal, dan hanya dapat dipakai satu kali saja. Batu ini limited edition. Tapi aku sendiri sampai sekarang masih belum percaya jika batu itu ada, sebelum aku melihatnya dengan mataku sendiri."

Casstor teringat sesuatu dan langsung mengambil kantong yang Lyam tinggalkan sebelumya. Di dalam kantong peninggalan Lyam, terdapat sebuah batu yang mempunyai ciri-ciri yang sama dengan biji Iamastronoit.

"Apakah ini batu Iamastronoit?" Casstor memperlihatkan batu itu kepada Tira.

"Astaga! Ternyata batu itu memang benar-benar ada. Bagaimana bisa kamu mendapatkannya?" Tira terkejut saat Casstor memperlihatan isi kantong yang dibawanya, karena Lyam yang meninggalkan kantong itu.

Sudah cepat! Sebaiknya kamu segera mencobanya. Banyak yang mengincar batu itu."

"Tunggu bagaimana cara menggunakannya?"

"Coba celupkan batu itu," jawab Tira simpel. Tira mengetahui Casstor ragu mendengar jawabannya. "Sudah coba saja," ucap Tira menyakinkan Casstor.

Casstor mencelupkan batu Iamastronoit ke dalam air laut. Setika air laut menjadi berkilau dan berubah menjadi jernih. Casstor ternganga melihat perubahan ini.

"Casstor, lihat batunya beubah menjadi gelap," seru Tira.

Casstor mengambil batu itu. "Karena warna batu nya berubah, mungkin aku harus mengganti namanya menjadi batu Astronoit." Casstor terkekeh sambil memandangi batu yang sekarang berubah menjadi gelap namun tetap berkilau.

"Terserah kamu saja, lalu setelah ini apa yang akan kamu lakukan?"Pertanyaan Tira mmbuat Casstor terdiam dan segera menyimpan batu Astronoit ke dalam kantong.

"Aku akan menyeberangi lautan ini." Ucap Casstor.

"Lalu bagaimana caranya kamu menyeberanginya?"

"Tidak perlu aku ucapkan, pasti kamu sudah mengetahuinya, Tira." Casstor menyengir seperti kuda.

(Bagian cerita di atas ditulis oleh iamastronoit_ )

"Apa?" Tira terdengar begitu curiga.

"Cobalah mencelupkan diri di pantai. Mari mengecek airnya masih beracun atau tidak. Airnya sudah bening sekarang. " Cengiran jahil Casstor melebar.

KANCIL & TIMUN PERAK (Siluet Berkarya)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang