1. Korban 🔪

12.1K 640 45
                                    

"Anneth gak suka dia." Tunjuk gadis itu pada seorang wanita seksi didepannya.

"Dia harus mati!" Anneth tersenyum bak iblis mematikan.

Anneth berjalan dengan senyum yang sudah ia ubah menjadi yang termanis, beberapa lelaki terkesima menatap gadis SMA itu.

"Haii tante cantik," sapa Anneth dengan ramah.

"Haii gadis manis, ada apa?" Tanya wanita malang itu.

Ya. Wanita malang, karna sekarang wanita itulah yang akan menjadi korban seorang Annetha Zalora, The Killer Queen.

"Tante cantik, Anneth baru pindah kemarin, dan sekarang Anneth tersesat, tante mau gak anterin Anneth pulang? Kalo gak juga gak apa apa," Tanya Anneth dengan wajah lugunya yang membuat siapapun percaya dengan kepolosan gadis itu.

Lalu gadis itu tersenyum mengulurkan tangannya. "Sebelumnya perkenalkan, namaku Annetha Zalora Roozelt."

Mata wanita itu membulat, Wow! Apakah ia sekarang tengah berbicara dengan putri Trilliuner terkenal di negeri ini, siapa yang tidak mengenal seorang Alexander Roozelt, dan sekarang ia tengah berbicara dengan putrinya.

Dengan cepat wanita itu mengangguk. "Baiklah ayo Tante antar."

Anneth tersenyum "Terima kasih."

***

"Ini rumahmu kan?" Tanya wanita itu saat mereka sampai didepan gerbang yang menjulang tinggi.

"Ya, tante mau masuk? Anneth bisa kenalin tante ke Daddy nanti," tawar Anneth.

"Seriously?"

"Sure Aunty, ayo masuk."

Dengan perasaan girang, wanita itu menjalankan mobilnya memasuki pekarangan luas rumah Anneth, bukan, itu adalah Mansion.

Saat sampai, Anneth langsung mengajak wanita itu turun dari mobilnya, menggandeng wanita itu dengan penuh perhatian.

Si wanita tercengang, masih terasa seperti mimpi, apakah ia benar benar berada di kediaman seorang Roosevelt.

"Ayo ikut aku, Tante." Anneth berjalan terlebih dahulu.

Bukannya masuk melalui pintu utama, gadis itu malah berjalan kearah samping, dan ternyata disana terdapat tangga mengarah ke bawah tanah.

Si wanita berhenti. "Benar kamu putri dari Alexander Roozelt? Aku mulai ragu," tanya wanita itu.

Anneth yang sudah berada di pertengahan tangga langsung terhenti, tersenyum miring lalu berbalik pada si wanita dengan wajah lugunya.

"Tante gak percaya sama aku?"

"Ya! Aku rasa kamu hanya anak dari salah satu maid yang bekerja disini, putri dari seorang Triliuner gak mungkin tinggal di bawah tanah sepertimu," ejek si wanita.

Anneth tersenyum manis. "Tapi aku sering menghabiskan waktu disini, tante juga akan tercengang melihatnya nanti."

"Benarkah?"

"Benar, Tante."

Akhirnya wanita itu mengikuti Anneth, ia menatap sekeliling, ruangan ini temaram, tak ada tanda tanda kehidupan sama sekali.

Lalu Anneth membuka sebuah pintu, mendorongnya dengan pelan, gelap, wanita itu tidak bisa melihat apapun, Anneth sangat berani, terlihat saat gadis itu terus masuk tanpa ragu.

Wanita itu jelas takut, ia dibawa oleh gadis asing kesebuah ruangan yang menyeramkan, namun ia harus tetap terlihat angkuh, masa ia kalah dengan gadis mungil didepannya ini.

Pertama kali memasuki ruangan itu, aroma aneh tercium, seperti bau amis dari.

Darah.

Mungkin.

Wanita itu tersentak saat mendengar suara pintu terkunci, namun kembali bernafas lega saat gadis itu tidak meninggalkannya.

"Saat Anneth menyalakan lampunya, tante akan tercengang seperti yang kukatakan tadi?"

"Ohya? Memang hal apa akan membuatku sangat terkejut heh?!" Sinis wanita itu.

"Huh tante sangat angkuh!" Sinis Anneth.

Wanita itu tertawa remeh. "Kita lihat apa yang akan ditunjukkan oleh anak kecil sepertimu!"

Anneth dengan sombong menjentikkan jarinya, membuat seluruh ruangan kini dipenuhi pencahayaan.

Lalu gadis itu menoleh kesamping dimana wanita angkuh itu berdiri dengan kaku.

Wanita itu kini yakin jika bau aneh itu benar benar darah, matanya tak bisa berkedip menatap pandangan didepannya.

Hell.

Ini neraka baginya, ruangan itu bersih dan rapi, tapi ....

Ia tidak bisa lagi menjelaskannya, pemandangan didepannya benar benar membuatnya mual dan takut.

"Benarkan Tante tercengang!" Anneth tertawa bak iblis.

Menakutkan.

"Dan sebentar lagi tante akan bergabung bersama mereka!" Anneth menarik rambut panjang wanita yang kini berteriak meminta pertolongan.

Mereka yang dimaksud adalah, jejeran kepala tengkorak yang disusun sedemikian rupa di rak seperti pajangan!!

💌💌💌

Gimana dengan part awalnya, bagus gak sih menurut kalian? Comen kalau menurut kalian menarik, next nya diusahakan bisa cepet deh😂😂

Thanks😘
Salam dari Arsetia_

06/05/2019

Cute but PsycoWhere stories live. Discover now