Broken Childhood

21.2K 2.6K 738
                                    

Kami nggak langsung pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kami nggak langsung pulang. Aku harus menemani Drey ke sekolah Archie dulu. Anak itu nggak mau masuk kelas. Dia berdiri di halaman sekolah sampai ayahnya datang. Begitu Drey turun dari mobil, Archie langsung berteriak, "DADDY SUDAH JANJI MAU MENUNGGUKU DI SITU."

Drey menangkupkan tangan dan minta maaf berkali-kali sampai tuan muda itu masuk kelas lagi. Ternyata anak itu duduk di dekat jendela kelasnya. Jadi, sampai jam sekolahnya selesai, dia mengawasi ayahnya berdiri di pagar kaya orang nggak waras. Pasti nggak ada yang mengira kalau bapak-bapak brewok yang mirip gembel itu menguasai puluhan perusahaan di Asia.

Aku hampir ketiduran waktu Archie dan Drey masuk ke mobil. Anak itu menatapku curiga. "Kamu nggak sekolah?"

"Dikeluarkan," jawabku santai sambil melipat tangan dan menurunkan sandaran punggung, bersiap tidur sungguhan.

"Baru hari pertama?" Dia membelalakkan mata. "Kamu hebat, Claire!"

"Memang. Makanya aku jadi kakakmu."

"Claire berbuat kesalahan," kata Drey mengambil semua kesenanganku. "Dia akan dihukum mulai malam ini."

"Aku turut berduka," kata Archie lagi. "Kenapa sih kamu nggak mau sekolah di sekolah anak orang kaya?"

Yang dimaksudnya sekolah anak orang kaya itu sekolah swasta seperti tempatnya bersekolah sekarang. Sebelum ini, aku pernah sekolah di tempat seperti itu. Nggak, deh. Anak-anaknya lebih suka memamerkan kekayaan orangtuanya daripada belajar. Uhm, sebenarnya mereka memamerkan segalanya milik orangtua mereka. Bagaimana denganku yang orangtua saja nggak punya?

"No thanks," jawabku sambil memasang earpod dan menutupkan hoodie jaket sampai menutupi wajah demi pura-pura tidur dan berlindung dari tatapan Drey.

Aku nggak mendengar musik apa-apa sebenarnya. Aku tetap mendengarkan cerita Archie tentang sekolah barunya. Sepertinya anak itu menikmati sekolahnya. Dia cuma merasa nggak nyaman kalau harus sendirian di sekolah asing. Jadi, dia meminta ayahnya untuk menungguinya paling nggak sampai dia sudah nggak malu minta izin untuk pipis.

Begitu sampai di rumah, aku melompat keluar mobil karena mommy muntah-muntah di halaman. Kakek Rinto di sebelahnya menggeleng pada Drey yang langsung memijat bahu istrinya.

Ini bukan pemandangan luar biasa. Hampir semua orang hamil mengalami ini. Kata dokter yang menangani Glacie dulu, saat tubuh menyesuaikan hormon dan kondisi adanya benda asing berupa bayi di dalam tubuh, ada reaksi penolakan dan penerimaan yang membuat sistem tubuh jadi berantakan. Makanya orang hamil ada yang suka marah-marah atau bahkan sedih. Glacie dulu sampai nggak bisa bangun selama satu bulan saat awal hamil anak keduanya. Aku masih ingat waktu itu kami di Malibu. Liburannya gagal total karena Glacie nggak bisa gerak. Aku, mom, dan Heath yang merawat Rosie jadinya.

Archie yang paling kelihatan sedih saat mom dibopong ke kamar. Dia melempar tas dan mengikuti Drey.

Mom memang pucat sekali, lebih parah daripada saat hamil Archie dulu. Tapi, kurasa Mom akan baik-baik saja karena dia ada di keluarga dan rumahnya sendiri.

Unbroken Vow (Terbit; Shinnamedia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang