CHAPTER 19

94 5 2
                                    

A Chanbaek Fanfiction

"Moon in the Spring"

.
.
.
.
.
.

WARN!!

MISS TYPO BERTEBARAN DIMANA-MANA!!

HAPPY READING!!

••

MALAM BULAN PURNAMA (PART I)

Waktu berjalan cepat. Daun-daun mulai berubah warna dan terlihat lebih cerah. Musin semi telah tiba.

Hubungan Chanyeol dan Baekhyun terasa bagaikan musim semi. Perlahan-lahan, Chanyeol tidak lagi memperlakukan Baekhyun dengan buruk. Sikap pria itu berubah menjadi jauh lebih baik. Mereka pun tidak hanya bertemu di hari jumat saja, tetapi setiap saat yang mereka inginkan walau sekedar makan bersama. Satiap hari pun, pasti ada pertengkaran di antara mereka.

Tentu ada alasan di balik perubahan yang drastis. Chanyeol memang berubah, tetapi tidak sepenuhnya. Ada beberapa hal yang masih sama. Ia tetap pria yang tidak memedulikan hal-hal yangbtidak berhubungan dengannya. Sebagai contoh, pria itu tidak peduli dengan kegiatan-kegiatan sosial yang bagi sebagian orang adalah perbuatan terpuji yang penting dilakukan.

Baru-baru ini, rapat merger kembali digelar. Di dalam rapat itu dinyatakan bahwa sebagian dividen akan disumbangkan kepada anak-anak tidak mampu. Krputusan begitu saja bisa membuat Chanyeol dan Baekhyun berdebat.

"Memangnya kau tidak kasihan terhadap mereka?" Tanya Baekhyun kepada Chanyeol saat mereka bertemu setelah rapat merger itu.

"Kenapa aku harus kasihan? Untuk apa aku memperhatikan mereka, sementara aku sendiri juga ditinggalkan oleh orangtuaku? Seharusnya kau yang kasihan kepadaku." Chanyeol balik bertanya.

Baekhyun hanya bisa mendecakkan lidahnya karena pria yang sehari-hati dihadapinya itu tetap saja egois dan tidak memedulikan orang lain.

"Jadi kau berbuat seperti ini karena orangtuamu memperlakukanmu dengan buruk?"

"Bisa dibilang begitu. Dan asal kau tahu saja, banyak orangtua yang memperlakukan anaknya dengan buruk."

"Aku tidak mengerti kenapa kepalamu selalu berisi pikiran-pikiran negatif seperti itu?"

"Bukan begitu. Tetapi kau sendiri tahu kalau hidup ini keras." Chanyeol bersikeras dengan jawabannya.

Sebagai seorang Dewi, Baekhyun sadar kalau tugasnya kali ini lebih berat dari yang disangkanya. Ia ingin membuat Chanyeol menyadari dan juga memahami bahwa di dunia ini tidak hanya hal-hal buruk saja yang terjadi. Seiring berjalannya kehidupan, hal-hal yang baik pun sering terjadi di sekitar kita.

Baekhyun menghela napas panjang dan Chanyeol menatapnya. Akhirnya mereka di tempat tujuan.

"Kau tidak mau masuk?" Tanya Chanyeol.

"Tempat apa ini?" Baekhyun bertanya balik meski sebenarnya wanita itu sudah tahu.

Lobi gedung apartemen itu luas, berlantai marmer dan terlihat mewah sekali. Baekhyun sudah memprediksi kalau Chanyeol akan segera memperlihatkan tempat tinggal pria itu kepadanya.
.
.
.
Bip. Pintu apartemen itu terbuka dan Chanyeol langsung menarik tangan Baekhyun. Wanita itu terlihat agak ragu.

"Tenang saja. Aku tidak akan melakukan apa-apa terhadapmu. Lagi pula, aku hanya ingin bicara dan mungkin makan di tempat yang tenang. Itu saja."

"Memangnya aku terlihat takut? Kita sudah pernah berpelukan, melompat dari ketinggian bersama, bahkan tidur bersama." Baekhyun berkata dengan nada dingin. Alih-alih tersinggung, pria itu justru tersenyum mendengarnya. Ia yakin kalau Baekhyun tidak akan memghindar dari apa pun.

𝕸𝖔𝖔𝖓 𝖎𝖓 𝖙𝖍𝖊 𝕾𝖕𝖗𝖎𝖓𝖌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang