CHAPTER 14

88 11 0
                                    

A Chanbaek fanfiction

"Moon in the Spring"

.
.
.

WARN!!

MISS TYPO BERTEBARAN DIMANA-MANA!!

HAPPY READING!!

•••

Pertemuan tak Disengaja (part I)


Setelah dipecat dari tempat kerjanya, Baekhyun kembali membuka koran untuk mencari pekerjaan baru. Sama seperti sebelumnya, sebenarnya kali ini pun ia tidak menemukan alasan kenapa harus mencari pekerjaan. Waktu yang dimilikinya tidak banyak.

Sampai saat ini, kaisar Langit belum juga memanggil dan memarahi dirinya. Jujur saja, hal itu justru membuat Baekhyun cemas. Sepertinya kali ini, ia akan menerima hukuman berat dari kaisar Langit. Jangan-jangan, dalam waktu dekat ia akan menerima perintah untuk menjalani reinkarnasi yang jauh dari kata mudah. Atau mungkin saja karena kesalahannya kali ini, wanita itu harus menjalani reinkarnasi lebih banyak dari semestinya. Kalau hal itu sampai terjadi, perjalanan untuk menjadi seorang dewi akan semakin jauh. Baekhyun menghela napasnya dalam-dalam.

"Anda sedang memikirkan apa?"

"Saya... hanya khawatir tentang apa yang terjadi di atas sana."

"Saya yakin, Kaisar Langit akan selalu adil dan beliau akan mempertimbangkan banyak hal sebelum membuat keputusan. Jadi, apa yang terjadi dengan orang itu? Hatinya benar-benar busuk, kan?" Jung Taekwon memandang Baekhyun. Dibandingkan siapa pun, malaikat itu adalah pihak yang paling bisa memahami situasi saat ini.

"Apakah Ajeossi pernah berpikir kalau yang membuat Chanyeol seperti itu, karena dia pernah merasakan dicampakkan oleh orang-orang yang dicintainya? Atau mungkin Ajeossi sendiri sudah tahu apa yang dilakukan oleh orangtua kandung Chanyeol?"

"Dewi, itu hanya alasan saja. Anda sendiri tahu, banyak manusia lain yang mengalammi hal yang sama, tetapi mereka tetap bisa menjalani hidup mereka dengan lebih baik. Lagi pula, anda belum cukup lama mengenalnya."

Baekhyun mengangguk. Akan tetapi wanita itu tidak bisa berhenti memikirkan betapa sulitnya Chanyeol menjalani hidupnya dulu. Dan mungkin di balik tatapan dinginnya, pria itu menyembunyikan kesendirian dan juga sakit hati yang pernah dirasakannya. Mungkin pria itu akan berubah seandainya bisa mencintai dan dicintai orang lain.

"Ajeossi, apakan Ajeossi pernah merasakan cinta?"

"Tidak pernah. Saya tidak pernah melibatkan perasaan pribadi di dalam tugas-tugas saya."

"Mungkin sebaiknya Ajeossi mecobanya sekali saja. Pasti dunia bawah bumi pun akan terasa berbeda."

"Kalau saya melakukan itu, masalah besar akan muncul. Ada baiknya juga dunia bawah bumi tidak berubah sedikit pun."

Pintu tiba-tiba terbuka ketika Baekhyun baru saja akan menyanggah pernyataan sang Malaikat.

"Eonni, Eomma menyuruh makan. Taekwon Ssi juga. Ayo kita makan bersama."

Luhan langsung mengamit lengan sang Malaikat, tetapi yang bersangkutan dengan cepat melepas tangan gadis itu dan melangkah menjauh. Ia tidak bisa menyembunyikan ekspresi wajahnya yang seolah berkata 'Ada apa dengan manusia ini? Kenapa dia tiba-tiba bersikap seperti itu?'. Melihat Malaikat itu kebingungan, Baekhyun hanya bisa menahan tawa.

𝕸𝖔𝖔𝖓 𝖎𝖓 𝖙𝖍𝖊 𝕾𝖕𝖗𝖎𝖓𝖌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang