"Baik pak saya akan merubah perilaku saya." Jawab jessi sambil menunduk lemas karena pak Dani sudah mengancam akan menggubungi kedua orangtuanya.

"Ya sudah kamu boleh keluar."

"Iya pak." Ucap jessi sambil meninggalkan ruangan.

*****

Selang beberapa hari, setelah kejadian itu jessi mencoba untuk merubah perilaku dan sifatnya selama ini. Dari mulai berangkat sekolah tepat waktu dan mencoba untuk memakai pakaian yang sesuai aturan. Tetapi perubahan sikap jessi tidak berlangsung lama karena teman-temannya selalu mengejek jessi karena menurutnya jessi seperti orang nerd.

"Lo itu kenapa sih jess, hari-hari lo itu gak asik. Diajak main susah, jarang ke club,kenapa lo berubah?" Tanya Amel teman sebangku jessi.

"Nanti malam ada party di rumah Airin lo harus ikut!" Lanjut Amel karena tak kunjung mendapat jawaban dari jessi.

Jessi menghembuskan napas kasar. "Ok tapi jangan terlalu malem, gue gak mau telat sekolah karena gue gak mau ngedengerin ceramah bokap gue yang kalo ngomong bisa tujuh hari tujuh malam gak kelar-kelar dan gue gak mau kalau sampe bokap gue nganbil seluruh fasilitas gue."

"Bener ya lo dateng, ajak Daniel sekalian."

"Iya."

Tak lama setelah obrolan Jessi dan Amel, guru masuk memberikan pelajaran.

*****

Malam hari jessi sudah bersiap dengan dress, dan heels berwarna cekelat dengan rambut dibiarkan terurai. Tak lama kemudian tredengar suara klakson mobil dari luar rumah. Jessi turun menemui Daniel yang berada di luar.

"Hai." Sapa Daniel pada Jessi setelah Jessi ada dihadapannya.

"Hai juga sayang, ayo langsung berangkat aja!" Jessi berjalan kearah mobil, tapi sebelum jessi meraih pintu mobil dengan cepat Daniel merangkul pinggang jessi dan membisikkan kalimat yang membuat pipinya merah seperti kepiting rebus dan menunduk malu.

"Kamu cantik."

"Aku emang cantik kali." Alibi jessi berusaha menyembunyikan rasa malunya.

"Iya, tapi kali ini lebih cantik. Yaudah masuk kita jalan."

Daniel berlalu membukakan pintu mobil untuk jessi setelahnya melangkah memutari mobil dan mendudukan bokongnya di belakang stir mobil. Mobil Daniel melaju dengan kecepatan sedang membelah jalan ibu kota menuju rumah Airin.

*****

"Jessi....." teriak Airin histeris melihat Jessi dan Daniel yang baru saja turun dari mobil.

   "Le-pa-sin A-i-rin." Ucap jessi dengan napas terengah-engah karena Airin langsung memeluknya.
 
   "Eh...iya sorry deh abis gue kira lo gak dateng " Ucap Airin dengan senyum tak berdosanya
 
    " Elah lebay lo, gue pastu dateng lah ke pesta ultah sahabat gue " Daniel yang melihatnya hanya geleng-geleng kepala.
   Mereka kemudian masuk dan menikmati pesta yang megah itu.
   Sekarang waktu yang ditunggu-tunggu yaitu potong kue. Setelah sebelumnya semua bernyanyikan lagu ulang tahun dan tiup lilin. Setengah jam kemudian acara inti telah dilaksanakan. Semua tamu undangan beranjak menuju taman belakang dimana pesta telah disiapkan. Daniel menghampiri Jessi sambil membawa segelas wine.
  
" Sayang " Panggil Daniel membuyarkan lamunan Jessi
  
" Iya? "
 
  " Nih minum kamu pasti mau " Ucap, Daniel sambil menyodorkan segelas wine.

  " Engga "Jawab Jessi tanpa minat.Daniel tampak terkejut dengan jawaban Jessi.

   " Kenapa?Kamu ada masalah?,tadi aku lihat kamu lagi mikirin sesuatu "
" Gak papa,aku lagi males aja "
" kalau ada masalah ceritain ke aku,lebih baik kamu minum ini supaya lebih tenang " Jessi tampak berpikir sejenak.Tiba-tiba Airin menghampirinya.

   " Pacaran aja lo berdua,kesana kuy! " Ucap Airin sambil menunjuk kerumunan teman-temannya dengan dagunya.

   " Gue pinjem Jessi dulu ya niel " Daniel mengangguk sebagai jawaban.

Airin langsung menarik Jessi ke kerumunan orang dan duduk dihadapan Amel dan Fika.

   " Kemana aja lo Jess dicariin juga, biasanya lo paling seneng kalo ada party " Ucap Amel.

   " Males gue "

   " Gara-gara pak Dani ngancem mau laporin ke bonyok lo kalo lo telat atau ngelakuin kesalahan lagi? "tanya Fika.
Jessi mengangguk sebagai jawaban.

   " Ayo lah Jess kali in aja, malam ini kita have fun "

   " Hmm "

   " Yaudah nih minum nggak usah dipikirin dulu " kata Airin sambil menyodorkan segelas wine.
Jessi berpikir jika menolak, Jessi tidak mau mengecewakan  Airin di hari ulang tahunnya.Tapi jika menuruti kemauannya Jessi nggak mau kalo bokapnya tahu dan bisa-bisa semua fasilitas yang dia punya akan dicabut.Ucapan Airin membuyarkan lamunannya.

   " Ayo Jess minum jangan pikirin yang belum tantu terjadi " Jessi berdecak mendengar perkataan Airin.

   " Yaudah gue minum, tapi kalo sampai terjadi lo semua harus bantu gue. "

   " Oke kita pasti bantu "
Setelah percakapan itu, semua menikmati pesta dengan minum-minum dan bersenang-senang menikmati musik yang mengalun dengan indahnya hingga tak terasa samapai larut malam.






























Hai ini cerita pertama Author jadi kalau ada yang gak nyambung maaf yah...😅
Thank you for reading Fake Love
See you part two

               Kamis, 28  Februari  2019

  

Fake Love (Slow Update)Where stories live. Discover now