3

30 5 5
                                    

Dean POV's

"Dean, turun sini! Ayah baru pulang nih. Kamu gak kangen ayah?"
Mama memanggil ku dari lantai paling bawah.

Aku yang saat itu berada di loteng, hanya mendengus. Menuruni tangga loteng menuju lantai 1, rumahku di buat 3 lantai dan loteng.

"Iya mah apa?" Tanyaku malas.

"Eh, ambil tas ayah coba sini. Di dalamnya ada plastik,"
Kata ayah yang menyuruhku mengambilkan tasnya.

Aku serahkan tas loreng di sebelahku kearahnya. Ayah ku itu seorang polisi, yang mengabdi pada negara. Aku bangga memiliki ayah sepertinya, tapi aku takut tak pantas di akui anak olehnya.

"Ini, cobain gih."
Ayah menyodorkan kantung plastik yang seperti peperbag.

aku membukanya, terdapat 3 helai dress berwarna merah marun, hijau toska, datk blue. Dengan model berbeda deda.

"Hm, Buat aku?" Tanya aku ragu.

"Iya,"

Aku segera memeluk ayah, mencium pipi kanannya. Dan berucap terimakasih, ini adalah bagian yang kusuka. Kenapa aku selalu bikin kesalahan, dan menerima tuduhan ayah kepadaku dengan lapang dada? Karna ayah akan memanjakanku setelah memarahi atau memukulku.

"Ayah pahlawanku, aku sayang ayah."
Bisik ku pada hati, aku teralu takut berucap langsung pada ayah. Karna aku tau ayah, anak mu ini tak pantas di banggakan.

"Dean, kamu nangis? Kok baju ayah basah." Ujar Ayah yang menyadarkan ku dari lamunan, aku segera melepas pelukan ku.

"Hehe, yaudah deh aku ke atas ya.. Yah,Mah." Aku berjalan menuju kamar ku.

**********

Aku sekolah di SMA Galaxy

Hari ini adalah hari pertama ku masuk menjadi murid kelas XI semester 2 😂.

"KAK, DASI GW MANA?!"
Teriak Rai yang baru saja menuruni tangga menuju meja makan.

"MAM! TOPI AKU GAK ADA!!"
Teriak susulan dari kamar Al.

Aku, mama, dan ayah sedang menikmati makanan tanpa perdulikan mereka.

"Kak! Dasi gw mana? Kemaren kan lu minjem buat nari nari gk jelas,"
Rai menatap ku geram.

Aku memutar bola mata malas, lalu menunjuk ke arah taman belakang.
"Gw jemur."

Rai berjalan kearah sana.

"Mam, topi aku gak ada 😢,"
Al menampilkan muka melasnya.

"Dean, kamu yang pakai topi Al 'kan?"

"Hm, tu di belakang aku jemur."
Ujar ku acuh.

Rai kembali sambil menenteng dasinya yang agak basah.

"Ini lu kenain apaan dah, gila bau banget!" Rai mendelik kearah ku.

"KAK DEAN! Hiks... kok hiks topi aku basah! hikss bau lagi 😭"
Al menghampiri ku sambil menangis.

Ayah hanya melihat tanpa berkomentar, tapi tatapannya itu behh gile tajem banget .

Aku berdiri dari kursi ku, berjalan mundur tiga langkah menuju pintu keluar ruang makan.

"ohh itu kena KENCING LUKI!"
Teriak ku lalu berlari secepat mungkin ke luar rumah.

"KAK DEAN!!!!!"

Teriakan Al dan Rai terdengar sampai depan rumah.

Aku melirik jam, yang menunjukkan pukul 07.13 gawat tinggal 17 menit lagi, gerbang akan di tutup!
Aku berlari menuju sekolah yang jaraknya 1km.

My LifeWhere stories live. Discover now