satu koma lima

14K 1.8K 189
                                    

"Ayah" Taeyong terbangun ditengah malam. Mengguncangkan tubuh suaminya yang masih tertidur dengan nyenyak.

"Ayah Jung" panggil Taeyong sekali lagi, namun tak ada sautan.

"Ayah ih! Bangun!" Jaehyun tersentak bangun, lalu menoleh kearah sang istri yang sedang merengut lucu kearahnya.

"Iya sayang, kenapa hm?"

"Aku pengen makan ikan bakar"

"Hah?"

"Ikan bakar!"

"Iya-iya ini ayah beli, kamu tunggu disini ya" pria Jung bangkit, mengenakan jaket dan menyaut kunci mobil yang berada di nakas. menyempatkan mengecup singkat pucuk kepala Taeyong sebelum benar-benar pergi mencari ikan bakar pesanan istri.

Pintu kamar tertutup, dan Taeyong tertawa setelahnya. Entahlah, Membuat Jaehyun repot akan dirinya membuat ia senang bukan main. Oh jangan salahkan dia, salahkan saja pada jabang bayinya yang sepertinya suka melihat sang ayah yang kerepotan.

"Ugh ayah Jung lamaaa" bibir tipis itu kembali mengerucut, ia mengusap pelan perutnya yang sedikit membuncit, mungkin efek kehamilannya yang menginjak trimester pertama.

Ia menepuk pelan pipinya yang kini semakin membulat. Bahkan Putty yang bertubuh gempal kini tersaingi oleh Taeyong yang tak kalah gumpal. Apalagi pantatnya yang kini semakin membulat, membuat Jaehyun tak tahun untuk meremasnya setiap saat.

Setelah menunggu setengah jam, pintu kamar terbuka. Menampilkan Jaehyun dengan sepiring ikan bakar ditangannya. Melihatnya Taeyong memekik senang seraya menepuk tangannya bak anak kecil.

Di trimester kedua kehamilan Taeyong, Jaehyun harus ekstra sabar menghadapi sang istri yang semakin cerewet. Bulan ini pemuda manis itu nampak anti dengan bau kopi, dan itu berimbas kepada Jaehyun yang harus menyembunyikan seluruh stok kopinya agar Taeyong tidak membuang semua kopi-kopi itu. Bahkan pria Jung itu harus rela pagi-pagi Mengantri di salah satu cafe untuk mendapat kopi pagi nya.

"Ayah pulang"

"Ayaaaahhh!!!" Taeyong datang dengan rengekannya, memeluk tubuh sang suami dan menenggelamkan wajahnya pada dada bidang Jaehyun.

"Yongie kangen sama ayah"

Satu lagi tingkah Taeyong di trimester kedua, ia semakin manja. Dan Jaehyun sangat mensyukuri itu.

"Yongie sudah makan?"

"Eum! Tadi Mama kesini sama bawa sup ayam, yasudah Yongie habiskan"

Jaehyun tertawa pelan lalu membawa tubuh keduanya menuju ruang keluarga. Duduk di salah satu sofa dengan Taeyong yang duduk di pangkuannya.

"Udah minum susu?"

"Sudah doong~ besok beli yang rasa caramel ya? Aku bosen yang rasa coklat"

"Iya sayang, sekarang aku mandi dulu ya? Habis itu kita makan malam"

Pemuda manis dipangkuannya menggeleng.

"Mau mandi sama Ayah" ujar Taeyong seraya meremat kaos yang ia kenakan.

Detik berikutnya Jaehyun sukses tergelak, dan berakhir ia yang menggendong kucing manisnya menuju kamar mandi sesuai permintaannya.

Seorang pemuda manis nampak sibuk dengan komputer didepannya ditemani oleh gumpalan bulu berjalan.

Ia sedang menjelajahi internet tentang kehamilan pada seorang laki-laki. Itu ia jadikan sebagai pelajaran dan bentuk antisipasi pada kehamilannya yang akan menginjak trimester ketiga. Sesekali ia mengusap lembut perut nya dengan sayang. Membisikkan kata-kata sayang yang ia tujukan pada sang anak.

Ah ngomong-ngomong tentang gumpalan bulu, dia saat ini masih belum juga hamil. Jangan salahkan pasangannya! Salahkan saja pada majikan sang kekasih yang lupa jika telah meng kebiri kucing nya sendiri. Sungguh nasib yang buruk untuk kedua pasangan berbulu itu.

Selesai dengan kegiatan berselancar di internet, Taeyong memilih keluar rumah, mengunjungi salah satu tetangga yang sudah menjelma menjadi sahabatnya. Tujuannya kali ini adalah kediaman Kim, ia ingin bertemu dengan Wonwoo dan Jisung. Membayangkan pipi gembul Jisung, ia jadi tak sabar menantikan anaknya lahir.

"Wonwoo!!!"

"Heh! Jisung lagi tidur!"

Taeyong mengatupkan bibirnya, merasa bersalah akan teriakannya barusan.

"Aku ngunyel pipinya Jisung boleh?" Tanya Taeyong polos dan dihadiahi kekehan dari Nyonya Kim.

"Boleh, tapi jangan sampe bangun" Taeyong mengangguk, lalu bergegas menuju salah satu kamar yang terdapat nama Jisung di pintunya.

"Jisungie~ Aunty datang.."

Dan kegiatan mengecup Taeyong dimulai dari sekarang, bahkan ia tak jarang tertawa saat Jisung menggapai bibirnya yang sibuk mengecup pipi gembulnya.

"Kalo bangun kamu yang tanggung jawab" ancam Wonwoo seraya meletakkan nampan berisi jus jambu dan beberapa camilan di meja nakas samping tempat tidur Jisung.

"Iya cantik"

"HEH!"

Taeyong tertawa setelahnya, membuat sang sahabat emosi bisa membuat moodnya naik rupanya.

"Eh nu, kamu kasih Jisung susu apa? Kok pipinya embul banget"

"Susu aku lah"

"Hah? Beneran? Emang keluar nu?"

"Ish beneran! Sini aku liat punya kamu" Wonwoo dengan brutalnya menarik kerah kaos Taeyong kebawah. Menampakkan puting mungil nan merah muda milik sang empu.

"Udah bengkak nih, besok kalo udah bulan ke tujuh sampe sembilan kamu suruh Jaehyun buat remes-remes biar susunya keluar, kalo perlu di sedot biar enak" Ujar Wonwoo masih menatap dan menyentuh kulit sekitar puting Taeyong yang mulai membengkak.

"HEH! KALIAN MAU LESBIAN?!" Dan datang Seongwoo dengan mulut lebarnya disusul suara Tangisan Jisung yang kesal waktu tidurnya diganggu suara Toa berkekuatan super.

"SEONGWOO!"

Oh, Triple Toa yang menyakitkan gendang telinga.




Taeyong menatap suami dan anak angkatnya dengan pandangan geli. Pasalnya sejak tadi Jaehyun berusaha mencium sang anak angkat namun langsung ditahan oleh tangan berbulu milik Putty.

"Bun, Putty gamau di cium nih!" Jaehyun mengadu ke istrinya. Dan Taeyong langsung tergelak lepas melihat tingkah suaminya yang bak anak kecil.

"Yaudah ntar Putty ga dapet jatah susu pas mau tidur"

Mendengar itu, Putty langsung bergelung di pangkuan Jaehyun. Meminta tolong ke majikan agar diselamatkan dari ancaman Taeyong.

"Iya-iya, nanti dapet susu. Duh kesayangannya ayah" Pria Jung melingkarkan tangannya pada perut Putty dan mengusapnya lembut.

"J-jadi Bunda bukan kesayangannya ayah?" Jaehyun lantas menoleh, menemukan Taeyong yang terduduk di karpet dengan bibir yang mengerucut dan mata bergetar menahan tangis.

"E-eh bunda kok malah nangis?"

"Hikss.. Ayah nda sayang Bunda!" Si mungil bangkit, lalu berlari menuju kamarnya.

"Bunda!" Jaehyun ikut bangkit, tak menghiraukan Putty yang jatuh menggelinding ke sofa.

'Tolong bawa aku pergi dari kedua pasangan penuh drama ini' -Putty

Tbc...

Ongniel Shipper Sabi lah cek work terbaru saya :> apa lagi yang nagih Baby Kang sekalian ikut cek :>>>>

Pacaran • Jaeyong✔Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ