Bab 13: Kenyamanan

1.1K 53 6
                                    

Author's POV

Cahaya matahari masuk melalui celah tirai jendela kamar Rose. Rose terbangun akibat cahaya matahari yang begitu terik, yang menunjukan bahwa hari sudah siang. Rose mengambil handphone yang berada di meja sebelah tempat tidurnya. Waktu menunjukan pukul 11 siang. Tanpa sadar, Rose mencari keberadaan Ben. 

Kemudian, Rose mengingat bahwa Ben berada di rumah sakit menemani mami dan papinya. Dengan cepat, Rose mandi dan bersiap-siap menuju rumah sakit dengan supirnya. Rumahnya tampak begitu sepi dan kosong. Seperti tidak ada orang. Setelah menemukan supirnya, Rose segera menuju rumah sakit. Rasanya sudah lama tidak bertemu dengan Ben. Padahal baru saja kemarin malam bertemu dengan Ben seharian penuh. 

"Ben," panggil Rose. 

"Rose? Baru bangun?" 

"Iya. Lo gamau pulang terus istirahat? Biar gue aja yang jaga mami papi disini," usul Rose. 

"No. Hari ini gantian Belle dan Mark yang jaga. Mendingan lo temenin gua dirumah," tolak Ben. 

Kalimat barusan membuat hati Rose bergetar dan merasakan kehangatan. Ben menarik tangan Rose untuk ikut dengannya menuju parkiran. 

"Zack sudah pergi?" Tanya Rose dalam perjalanan pulang ke rumah Ben. 

"Iya, dia udah berangkat kerja dari pagi." 

"Terus kenapa gak lo langsung pulang ke rumah lo aja?" 

"Gua kan nungguin lu. Kalau gua gak di rumah sakit, pasti lu nyariin gua kan?" 

"Ih geer banget sih. Kepedean." 

Merekapun bercanda tawa selama perjalanan. Dulu mereka yang sering berselisih, sekarang sudah lebih sering untuk bercanda dan tertawa bersama. Ben mengemudikan mobilnya dalam kecepatan sedang. Rose sibuk dengan handphonenya, sedangkan Ben sibuk mengendarai mobil. 

"Lo udah makan?" Tanya Ben. 

"Belom, gue abis bangun langsung mandi terus ke rumah sakit." 

"Mau makan apa?" 

"Mending makan di rumah aja, gue yang masak," usul Rose. 

"Emang lu bisa masak?" 

"Bisa lah. Lu meremehkan kemampuan gue?" 

"Lihat saja nanti." 

Sesampainya di rumah, Rose langsung melihat ke dapur dan kulkas, ada bahan makanan apa saja yang bisa dimasak. 

'Hmm, apa gue pesen aja ya. Gue jadi takut masak buat Ben,' batin Rose.

"Jadi masak gak? Atau lu emang gak bisa masak?" tanya Ben yang tiba-tiba datang ke dapur. 

"Enak aja." 

Rose terpaksa masak, demi membutkikan bahwa dirinya bisa memasak ke Ben. Rose berkutat cukup lama di dapur dan akhirnya masakannya pun jadi. Ia memasak ayam goreng dan tumis kangkung. Walaupun sederhana, namun masakannya sangatlah harum. 

"Ben, makanan nya udah jadi!" panggil Rose. 

Ben berjalan mendekati meja makan dan kagum melihat bahwa istrinya bisa memasak. 

"Kenapa senyum? Seneng nya punya istri yang multitalenta?" 

"Terserah lu aja, gua udah laper."

Mereka menikmati santapan siang mereka dengan diwarnai penuh kebahagian. Sesekali mereka bercanda tawa dan saling menghina. Tetapi, hal itu lah yang membuat mereka nyaman satu sama lain. Rose sangat merasa nyaman dengan hubungannya dan Ben sekarang. Andai saja Ben bukan mantan Belle, pasti sekarang Rose akan dengan yakin menumbuhkan rasa sayang nya untuk Ben. 

"Rose?" Ben memanggil Rose yang terlihat memikirkan sesuatu. "Lo mikirin apaan? Gua tanya tadi, kapan mau balik ke Amerika?" 

"Terserah lo aja." 

'Gue takut Ben, takut semakin jatuh kedalam pesona lo,' batin Rose. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 23, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mon Amour, RoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang