Old Memories

3.1K 572 64
                                        

Jangan lupa vote dan comment!

Sengaja double up, biar kalian ga berprasangka!

Inget, baca sampai ending ya sayangku biar tak ada kesalahpahaman diantara kita~~~

.

Remember this is one of my songfict project, request by zizikimmy

Hope you like it and, jangan lupa play BigBang ㅡ Haru Haru!

.


'ASAN Medical Center sekarang Tae, kau akan menyesal'

Taehyung berbalik disana, ketika sambungan telepon itu berakhir. Ia berlari dengan kecepatan penuh, membelah jalanan kota dengan sepasang sneakers usangnya. Bahkan, pemuda itu tak berpikir untuk mengenakan jaket denimnya. Ia hanya memegangi benda itu sambil berlari penuh, airmata mulai mengaliri wajahnya dan Taehyung hanya mengusapnya kasar tanpa mengurangi intensitas kecepatannya.

Nama Lisa yang disebutkan bersama dengan rumah sakit kenamaan Seoul itu membuat jiwanya bergemuruh. Ten bukan tipikal orang yang gemar menyebar lelucon, jadi Taehyung hanya berlari secepat mungkin saat kalimat pemuda itu kembali terngiang dalam benaknya.

'Lisa mengidap kanker otak stadium akhir, dokter bilang itu adalah kanker otak sekunder (metastasis). Awalnya sel kanker berada di paru-parunya, lalu menyebar ke otaknya dengan mudah melalui aliran darah'

Kenapa, kenapa kau tak mengatakannya sejak awal?!

Taehyung pikir, Lisa hanya bosan padanya. Perpisahan mereka yang tak pernah terpikirkan, ia pikir dirinya akan baik-baik saja selama Sehun akan berjanji untuk membahagiakannya. Bahkan Taehyung hanya membayangkan jika mereka kelak bertemu di suatu tempat, mungkin Lisa hanya akan berpura-pura tak melihatnya dan berlalu pergi.

Taehyung tak apa dengan hal itu, sungguh. Selama ia masih dapat melihat senyuman gadis itu.

Kepalanya kosong, hanya wajah Lisa yang terus terbayang disana. Bahkan setelah Taehyung melalui jembatan penyeberangan dan berlari diantara para pejalan kaki, pemuda itu nyaris tertabrak oleh sebuah Corvette yang untungnya dapat mengerem mendadak. Sang pengemudi mengumpat padanya, namun Taehyung mengabaikannya seolah itu bukan apapun.

Ketika bangunan ASAN Medical Center mulai terlihat diujung matanya, Taehyung tak memperlambat lajunya, ia justru berlari semakin cepat. Berpacu dengan waktu, ia ingin mencapai Lalisa dengan lebih cepat.


"Sekarang, pasien akan dipindahkan ke ruang operasi"

Tanpa sadar Lisa memejamkan matanya kuat, ketika Sehun dan Daehyun membantu perawat memindahkan botol infusnya. Gadis itu masih berbaring di atas pembaringannya, ketika keempat pemuda lain mengiringi ranjang yang didorong oleh para perawat meninggalkan ruangan.

Sepanjang perjalanan menyusuri koridor rumah sakit, sang gadis tersenyum tipis ketika maniknya hanya menangkap lampu dan wajah-wajah yang ditutupi masker putih. Terkadang ia akan melirik kesamping, dan menemukan wajah para pemuda yang tak asing baginya.

Ten, Daehyun, Chan dan Sehun.

Mereka semua ada disini, mendampinginya dengan begitu Setia semenjak jadwal operasi sang gadis keluar. Segalanya terasa semakin sulit, kemoterapi yang menyakitkan, surainya yang kini telah habis tak bersisa. Lisa lelah terus meminum obat, melihat para perawat yang bergantian menyuntikkan cairan apapun kedalam infusnya. Atau bahkan jarum-jarum yang merobek kulitnya setiap saat.

♪ 하루 하루 (One Day) [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora