Innocent or Stupid Chocolate pt 2

1.5K 203 125
                                    

Hey dear, jujur nawink mood nya jadi down banget denger kabar Niel. Pengen peluk astaga 〒_〒

Nawink berharap Niel dikelilingi orang-orang yang sayang dan peduli sama dia. Terimakasih Niel selama ini selalu tersenyum dan tertawa untuk kami. Nawink nggak akan bilang semua akan baik2 saja karena itu akan terdengar klasik. Satu hal yang perlu kau tau, kami semua disini. Orang-orang yg menyayangimu.
(๑•́ ₃ •̀๑)

.

.

.

Happy Reading!

.

.

.

Kedua kakinya seolah berubah menjadi jelly. Atensinya membulat dengan berkaca-kaca, hidungnya terlihat memerah dan detak jantungnya terdengar antusias mengejek saat mendapati Niel yang ibunya maksudkan adalah benar-benar-....Kang Daniel.

Sedang duduk tenang, tersenyum bersama puppy eyes nya dan sesekali memasukan coklat gagal cetak buatan Jihoon kedalam mulutnya.

“A-aku sudah membuatkanmu coklat yang bagus hiks...K-kenapa kau makan yang gosong Hwuaaaaaa!!!” Jihoon terduduk dilantai dan menangis seperti anak kecil.

Ibu Jihoon terpaksa menghentikan langkahnya menuju sang putra saat Daniel lebih dulu mendekat dan tersenyum hangat didepan Jihoon. Mengusap air mata pria manis yang masih terisak itu dan kembali terkekeh gemas.

“Baiklah, selesaikan masalah kalian. Ibu akan pergi keluar sekarang” Nyonya Park bermonolog pada dirinya sendiri dan berlalu dengan sebuah senyum gemas.

“K-kau tau bagaimana perjuanganku hari ini? Hiks! Aku terpaksa bertengkar dengan tutup kotak sampah itu hwuaa!!” Jihoon memukul dada Daniel dengan tangan yang masih menggenggam erat kotak coklat.

“Aku tau” Daniel berseru dan terlihat menatap tidak suka luka kecil pada pelipis Jihoon.

“Hiks tau apa kau?! K-kau bahkan menerima coklat dari gadis itu dengan senyum lebar! Eomma hiks..,Daniel jahat padaku!” Jihoon dan rajukan nya sukses kembali membuat Daniel terkekeh gemas tanpa suara.

“Kita bicara setelah mengobati lukamu” Daniel tanpa permisi membawa Jihoon dalam gendonganya dan berjalan menuju taman belakang rumah Jihoon.

Heol.

Bagaimana pria itu bisa tau letak persis setiap sudut rumah Jihoon?

Hiks.

Sesekali masih terdengar bagaimana Jihoon terisak saat Daniel menempelkan sebuah plester kecil dengan motif donal duck pada pelipis kanannya. Atensinya menatap kesal Daniel dengan bertubi-tubi. Rasa penasaran hampir saja membuat Jihoon menghujani Daniel berbagai macam pertanyaan. Tapi ego nya lebih menang, ia tetap diam dan menusuk beruang besar itu dengan atensi kesalnya.

“Kenapa kau melukai dirimu sendiri?” Daniel berseru seraya merapikan kotak p3k yang berada disisi kanan nya.

“Menurutmu ulah siapa aku terluka?”

Daniel segera menoleh. Sudut bibirnya terangkat dan senyum itu kembali, “Maafkan aku” Daniel membawa tanganya untuk membawa helaian poni Jihoon sedikit menjauh dari kening pria manis itu dan menatap Jihoon dengan atensi menyesal.

“Untuk apa kau minta maaf, kau tidak tau apapun” Jihoon menepis tangan Daniel dan hendak beranjak dari tempat duduknya.

“Maafkan aku karena tetap diam saja saat sudah mengetahui segalanya” Daniel berhasil menghentikan langkah Jihoon dengan memberikan pria manis itu sebuah back hug.

NIELWINK || ONESHOOT^^Where stories live. Discover now