Sesuai kesepakatan mereka, mereka menemui Daliet. Kebetulan Daliet baru saja pulang kencan dengan gadisnya, dan masih memakai seragam sekolah. Kalian tidak salah baca kok. Daliet memang belok, sama seperti adiknya.
Mereka datang ketika Daliet ada di tangga, depan rumah mereka. Belum memasuki kediamannya yang seperti istana itu.
Daliet pun bingung ketika melihat banyak orang yang datang ke rumahnya.
"Ah kebetulan Eonnie ada di sini. "
"Ada apa KyulKyung?. Kenapa kalian kemari?. Kalian seperti orang yang mau demo saja"
"Aku jelaskan nanti Eonnie. Sekarang kita harus ke Urban Source Cafe. Sejeong mambuat masalah Eonnie. Aku akan menjelaskannya di mobil. Karena aku taku jika kita terlambat, sesuatu yang sangat buruk akan terjadi di sana"
"Baiklah aku ikut kalian. Tapi aku akan menghubungi kegasihku, Seongi."
Lalu dengan tergesah-gesah, mereka bergegas menuju Urban Source Cafe. Sambil menjelaskan apa yang terjadi.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Sementara di Urba Source Cafe, peperangan semakin memanas. Antara BG dan BFF. Bahkan aura di sana pun sudah sangat tida bisa dikatakan dalan Zone nyaman. Tapi Zona yang sangat berbahaya.
"Jangan sok suci kau Park Jihoon. Kau pikir aku tidak tau kau sedang mengandung hah? "
Semuanya terkejut mendengar perkataan Sejeong. Beruntung Nayoung sudah meminta seluruh orang keluar secara perlahan. Aplagai cafe ini adalah miliknya. Jadi sangat mudah meminta seluruh orang keluar.
"Tutup mulutmu itu Sejeong"
Sentak Jihoon pada Sejeong
'Bagaimana dia tau. Aku harus apa? '
Batin Jihoon, ketika rahasianya terbongkar. Aplagi ini di tempat umum
"Kenapa?. Kau takut semua itu benar kan?. Ah sayang sekali Pangeran Lai mu sudah pergi dengan Daehwi. Ini sudah cukup membuktikan jika kau itu jalang"
"AKU BILANG TUTUP MULUTMU. ATAU PERLU AKU JAHIT HAH?. DASAR EKOR BEBEK PANTAT BABON"
"Semakin kau marah, semakin aku yakin jika kau itu memang jalang"
"Heh ekor cicak, kami diam bukan berarti mulut cupang mu semakin liar"
" Bahkan melebihi ributnya seekor bebek."
"Cukup sudah kesabaranku sudah habis"
Lalu tiba-tiba Sejeong sudah mengeluarkan pisau lipat dari katongnya.
"Bagaimana jika bunuh bayi haram itu. Jadi dia tidak perlu hidup. "
"KAU TIDAK PUNYA HAK SELAPUT SIFUT. INI BAYIKU, JADI KAU TIDAK ADA HAK ATAS HIDUPNYA. KAU JUGA TIDAK PUNYA ALASAN UNTUK MENGATUR HIDUPKU"
Semuanya mencoba menenangkan Jihoon. Karena mereka sudah tau tentang kehamilan Jihoon. Tapi sekarang mereka tidak boleh emosi. Semakin mereka emosi. Semakin senang Sejeong.
"Sebenarnya apa yang kau ingin kan? "
Kali ini Daniel yang bebicara, dengan aura yang sangat kelam.
"aku benci melihat kalian berbahagia, sementara aku menderita sendirian. Maka, kalian harus ku kirim ke neraka. Biar kalian tau bagaimana rasanya penderitaanku"
Sejeong semakin mendekat dengan pisau di tangannya. Sementara Geng BFF sudah was-was. Apalagi Nayoung yang menonton sedari tadi.
"Ucapkan selamat tinggal pada bayimu. Dan pangeran Lai mu itu, karena mungkin dia sudah sangat bahagia bersama Daehwi"
Lalu Sejeong mengangkat Pisau yang ada di tanganya. Dan saat akan menancapkannya ke arah Jihoon. Seseorang menghentikan tangannya. Dan ketika Sejeong melihat siapa yang menghentikannya, mata langsung membelak kaget.
YOU ARE READING
◌⑅●♡⋆♡LOVE♡⋆♡●⑅◌ (END)
RandomMencintaimu apapun kondisinya, dengan hati yang murni. Apakah ini takdir?.
