Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Lee Daehwi To Jinyoung
Hari ini Daehwi datang ke Sekolah pagi-pagi, ini dikarnakan Jay Saem mamberikan tugas pada mereka. Daehwi terus mengerutu, bagaimana tidak mengurutu jika diberikan tugas Kimia sebanyak 50 soal. Beruntung Daehwi anak yang cerdas, sehingga tidak butuh waktu lama dia menyelesaikan tugasnya.
Ketika menulis diarynya, matanya tidak sengaja melihat seorang Bae Jinyoung yang berdiri di dekat jendela perpustakaan. Daehwi terpaku, jantungnya berdetak tak menentu, sungguh hanya melihatnya dari jauh saja jantung Daehwi sudah heboh. Apalagi jika ini hanya terpisah 2 meja. Namun, itu tidak berlangsung lama karena bell masuk telah berbunyi.
Sejak saat itu Daehwi semakin sering memperhatikannya. Sampai secara tidak sengaja Daehwi mendengar Jinyoung menyukai Park Jihoon pada orang lain yang belum Daehwi ketahui siapa. Itu membuatnya sering melamun dan sedih.
Saat berada di kamar, Daehwi memandang sebuah foto anak kecil yang berpelukan, dan tersenyum menghadap kamera. Dengan salah satu anak memakai Flower Crown di kepalanya.
"Youngie~~, aku patah hati. Kau ada di mana?, aku meridukanmu. Setelah kau, seseorang telah menambahkan list patah hatiku." kata Dahwi pada Youngie yang merupakan sahabat Daehwi sejak kecil.
Tapi mereka berpisah saat Daehwi harus pindah ke LA. Mereka berjanji untuk bertemu kembali, namun jangankan bertemu nama lengkapnya saja Daehwi tidak tau. Yang dia tau hanya nama 'Youngie' saja tidak lebih. Awalnya dia mengira sahabat kecilnya itu Bae Jinyoung, namun mengingat jika dia tidak bisa berdekatan langsung dengannya. Membuat Daehwi enggan menanyakan padanya langsung.
Karena pusing dia menulis diarynya untuk mengungkapkan apa yang tidak diberitahukannya pada orang lain, termasuk geng GU.
"This Moment I saw you, my eyes were fixed on you. Goes to fast. I get neveous. But, you like my Friend. How can I do?. " ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Bae Jinyoung to Park Jihoon/Lee David
Hari ini aku mengikuti MOS, pada hari pertama aku sudah di buat kesal. Baru saja berjalan aku ditabrak oleh seseorang, dilihat lagi mungkin dia adalah kakak kelasku. Ketika aku memandanya aku tertegun, dia mirip sekali dengan seseorang. Mulai dari pipi tembenya dan caranya mengerucutkan bibirnya. Aku membaca namanya, namanya Park Jihoon.
"Maaf ya aku menabrakmu, aku benar-benar tidak sengaja. "
Aku hanyan diam tidak merespon, setelah itu dia pergi, karena tidak mendapat respon dariku. Sebenarnya tidak hanya Park Jihoon, tapi satu orang lagi mirip dengan orang yang aku cari. Bedanya orang ini lebih kurus dari seseorang yang aku cari, Lee Daehwi. Aku merasa sifat Daehwi dan dia sama. Tapi, hanya sifat tidak lebih.
Seseorang yang aku cari adalah David teman semasa kecilku dan cinta pertamaku, aku tidak tau nama koreanya. Dia tidak pernah memberitahukanku. Dan aku juga tidak memberitahukan nama lengkapku padanya. Tapi aku berharap, kami bertemu kembali sesuai dengan janji kami sewaktu kecil.
Jadi karena ciri-ciri fisiknya mirip Jihoon, jadi aku pikir aku meyukai Jihoon seperti David, walaupun aku lebih nyaman ketika tidak sengaja berdekatan dengan Daehwi yang tak pernah aku tunjukkan. Lalu aku mengatakan itu pada Daniel hyung, yang di tanggapi denga tawanya. Seketika aku menyesal mengatakannya. Poor me
"David, where are you now?. I miss you so much. Please come back to me. Aku belum mengatakan jika aku menyukaimu."
Kataku pada sebuah foto anak kecil yang berpelukan, dan tersenyum menghadap kamera. Dengan salah satu anak memakai Flower Crown di kepalanya. Flower crown yang membuat david semakin cantik. ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ OngNiel/NielOng
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Kang Daniel To Ong Seongwoo
Hari ini aku berangkat ke sekolah menggunakan sepeda, dikarenakan saat ini mobilku sedang berada di bengkel. Namun belum sempat sepedaku berbelok, seseorang dari arah kanan menabrak sepedaku. Kurasa ini adalah hari tersialku.
"Yak, kalau kalau kau tidak bisa menggunakan sepeda, lebih baik jalan saja" katanya padaku. Padahal dia yang menabrakku. Sungguh jika seandainya dia tidak manis, aku pasti sudah mengumpatinya.
"Tidak ada niat untuk meminta maaf hah?." Katanya padaku. Aku cuek dan meninggalkannya, ku dengar dia mengumpatiku dan berteriak di belakang. Tanpa sadar aku tersenyum mengingat wajah manisnya.
Saat sampai di kelas aku langsung duduk dan membuka hpku. Tiba-tiba ada yang masuk sambil marah-marah, ternyata dia adalah si manis. Aku baru tau jika kami sekelas, kemana saja aku selama ini? .
Aku tersenyum tanpa sadar, lalu aku iseng ingin melewatinya. Belum tersampaikan, tiba-tiba dia terpeleset. Dengan refleks aku memeluk pingganya, lalu mata kami bertemu. Ketika melihat matanya, aku langsung sadar jika aku tidak lagi Straight, tapi sudah berbelok hanya padanya. Namun tiba-tiba deheman seorang Park Woojin membuatku refleks menjatuhkanya. Lalu berpura-pura tidak terjadi apa-apa.
Semejak itu aku jadi sering memperhatikanya diam-diam. Terkadang aku mempunyai gebetan hanya untuk membuatnya cemburu walaupu. Aku tidak yakin dia cemburu, mendekatinya pun susah, ini karena geng kami yang sedang perang entah karena apa. Jadi aku hanya melihatnya dari jauh. ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Ong Seongwoo To Kang Daniel
Hari ini seperti biasa aku pergi ke sekolah menggunakan sepedaku. Bukanya aku tidak ingin, hanya saja aku kurang suka pamer kekayaan seperti yang lainnya. Terkadang aku menumpang ke Daehwi yang rumahnya beberapa blok dari rumahku. Namun hari ini aku hanya ingin menggunakan sepeda. Entah sial atau bukan, sepedaku menabrak ban depan sepeda yang lain. Dan ku akui dia memang tampan.
"Yak, kalau kalau kau tidak bisa menggunakan sepeda, lebih baik jalan saja" Kata-kata itu terlontar begitu daja dari mulutku. Ku lihat dia hanya menatapku tanpa berkata apa-apa. Aku menunggunya mengatakan sesuatu.
"Tidak ada niat untuk meminta maaf hah?." Aku memancing lagi, namun dia malah menjauh dan membuaku mengumpatinya dan berteriak.
Sesampainya aku di kelas aku langsun duduk di samping Jihoon, tapi sialnya hari ini aku ada piket. Saat piketpun orang-orang seenaknya saja lewat, aku langsung saja mengamuk. Samai tiba-tiba aku merasa jika kakiku menginjak sesuatu yang licin. Aku sudah siap jika tubuhku akan menghantam lantai, namun bukanya menghantam lantai tubuhku malah di peluk oleh pria tampan yang menabraku tadi pagi.
Sunggu menatapa matanya membuatku terbuai. Aku sangat menyukai ketika matanya menatapku langsung. Namun suara Park Woojin mengagetkan kami dan dia melepaskan tanganya membuat aku jatuh ke lantai. Aku langsung saja mengrutu melihat dia pergi, tanpa mengatakan apapun.
Bukanya aku tidak tau siapa dia, hanya saja aku tidak ingin tersakiti. Dia adalah orang populer yang punya banyak gebetan. Walaupun begitu aku tak bisa melepas perhatianku begitu saja. Aku memperhatikannya dia-diam, tanpa ada yang tau. ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~