Dia tetep diam.

"Gue tau banget lo belum tidur. Cepetan deh bangun, beresin ini mainan lo!" kini aku beneran nyeret kedua kakinya sampai tubuhnya turun ke bawah.

"Kyaaaa! Alex, lo apaan sih?? Ih, lepasin deh ah!" teriaknya sambil berusaha duduk.

Aku melepaskan tanganku dari kakinya, dan langsung mendapat tatapan marah dari Keira.

"Lo tuh-"

"Aishh, udah deh gak usah bawel. Cepetan lo lepas, singkirin ini kain dari atas ranjang gue!" perintahku sambil narik-narik kainnya.

Aku heran, dia bisa dapet kain segini gede darimana coba? Apa dia udah nyiapin rencana ini dari rumahnya?

Kulihat Keira melipat kedua tangannya dan tetap tajam menatapku.

"Aduh, Kei, cepetan deh di lepas. Gue ngantuk nih!"

"Enggak. Kalau ngantuk ya tinggal tidur dong."

"Lepas gak?"

"Gak. Gak. Gak!" Keira menggelengkan kepalanya dengan mantap. Membuatku sedikit hilang kesabaran.

Tanpa banyak bicara aku pun langsung menarik kuat kainnya, seketika ada bunyi 'krek' pertanda kain yang aku tarik sobek dan tali penghubungnya pun putus.

"Alex! Lo apaan sih?" Keira segera berdiri dan menarik lenganku dengan kasar.

Aku menatapnya malas.

"Apa? Lo mau marah-marah karena gue udah ngerusakin mainan lo ini?" ucapku, yang emang sengaja aku kasarin nadanya.

Keira terdiam. Menatap penuh emosi padaku. Demi Tuhan, cewek ini asli serem banget kalau lagi nahan marah kaya gini. Tapi aku gak mau peduli, mau dia marah atau mau meledak sekalian aku gak peduli.

Aku melempar kain itu ke lantai, dan segera naik ke tempat tidur. Tanpa peduli dengan Keira tentunya. Siapa suruh dia bikin ulah.

"Lo tuh keterlaluan banget sih, Lex! Gue kan cuma mau jaga-jaga, kali aja lo ntar pas tidur secara gak sadar grepe-grepe gue. Kan gue ogah!"

Aku membuka mata lebar setelah mendengar kalimat Keira. Tuhaan, ini anak PD banget sih!

"Keira yang oon, asal lo tau ya..., Dalam keadaan gak sadar pun, tubuh gue tuh ogah banget nyentuh lo, jadi udah deh ya, gak usah kepedean, kege-eran. Cepetan tidur, gue gak mau tanggung jawab kalau lo besok telat ngampus."

Keira hanya melongo mendengar kalimatku. Aku baru sadar kalau aku tadi ngomong panjang banget.

"Lex,"

"Hm,"

Kurasakan ranjang sebelah kananku bergerak. Dan dapat aku rasakan kalau Keira mulai menarik selimutnya. Selimut kami maksudku.

"Lex," panggil Keira lagi.

"Hm, apaan sih? Tidur!" perintahku tanpa melihatnya.

"Ternyata, lo cerewet ya."

APA?!

Keterlaluan.

Seketika aku membalikkan tubuhku dan menghadap ketubuhnya. Namun dengan licik, Keira udah memunggungi diriku dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.

Hhhh...

Dasar istri kurang ajar!

***

Author-

"Adaww! Sakit Alex!!!" teriak Keira sambil memegangi kepalanya yang kena jambak sama Alex.

Kini mereka sedang berebut masuk duluan ke kamar mandi, karena mereka telat bangun, dan sekarang sudah pukul tujuh pagi. seharusnya mereka sudah di jalan menuju ke kampus.

"Gue duluan!" sergah Alex menahan bahu Keira yang hendak masuk ke kamar mandi.

"Eh! Di mana-mana tuh ladies first tau!" Keira melotot tepat di depan wajah Alex.

Alex mengusap wajahnya frustasi.

"Oke! lo mandi di kamar mandi bawah! gue mandi di sini. adil kan?" ujar Alex mencari jalan tengah.

Keira mendelik, dan menggeleng keras.

"Enak aja! gue-" belum sempat Keira menyelesaikan kalimatnya, tiba-tiba tubuhnya ditarik ke belakang sama Alex sehingga membuka jalan untuk Alex masuk ke kamar mandi dan...

BLAM!!!

Pintu tertutup.

Keira melongo mentap ke arah pintu depannya yang sudah tertutup rapat, terdengar suara tawa penuh kemenangan di sana. siapa lagi kalau bukan Alex yang tertawa.

"Hhhhh...!!! ALEEXX!!!"


TBC

Hai... maaf ya, kalau terlalu pendek, dan kemari juga sempet ke putus-putus ngepostnya^^ maaf banget~

Terimakasih banyak, buat kalian yang udah komentar dan VOTE!!!! sumpah aku seneng banget~

Untuk next part, aku usahain secepatnya, okay?!

Jangan lupa VOMENT ya, dan buat silent readers, aku tunggu komentar perdananya ^^

follow twitter @MouMouelf_

Unbelievable DestinyWhere stories live. Discover now