UNDANGAN

145 3 0
                                    



Menjadi gadis bungsu bukan berarti membuat wanita itu menjadi gadis manja yang tidak bisa apa-apa. Dia selalu menjadi pelita bagi keluarga hermawan. Berprestasi dalam segala bidang membuat shavira di kenal khal layak orang. keramahan dirinya membuat siapapun betah bersamanya. Tapi itu semua tidak membuat dirinya bahagia. Pasalnya saat ini gadis itu menangis tersedu di atas meja rias dengan menatap nanar undangan berbentuk buku agenda berwarna hijau itu.

Pria yang di gadang-gadang akan menjadi suami. Kini akan melangkah lebih jauh bersama wanita lain. Torehan tinta Berwarna emas mengukir nama sang mempelai wanita dan mempelai pria membuat gadis itu semakin menangis tergugu ketika membacanya. Dia tidak menyangka akan di tinggal menikah oleh pria yang setengah tahun lalu mengkhitbah dirinya di depan orang tuanya. Air mata semakin mengucur deras. Dia menepuk dada nya berulang kali berniat untuk meredakan rasa sakit di ulu hatinya. Namun semua itu sia-sia, meskipun dia membenturkan kepala di meja tidak akan membuat hatinya kembali normal ataupun mengurangi rasa sakit yang menyerang hatinya. Yang ada merasakan denyutan tiada tara akibat benturan itu.

Tiada angin tiada hujan tiba-tiba saja bu aini dan pak yusuf-orang tua Alvin mengantarkan undangan dengan berujar maav tiada henti karna sudah menyakiti hati mereka. Terutama shavira pemeran utama. Pak yusuf terlebih bu aini tidak bisa berbuat banyak selain menyetujui pernikahan putranya dengan teman sekuliahnya dulu. Andhita selaku adik dari Alvin sudah di khitbah dengan putra konglomerat Indonesia dan calon tunangan andhita meminta agar pernikahan di adakan di bulan januari tahun depan. Karna di bulan februari pria itu akan menempuh magister nya di negri paman sam. Mau tidak mau membuat yusuf dan aini memutar otak. Pasalnya shavira tidak akan mau menikah sebelum nayla menikah terlebih dahulu. Alasan gadis itu sudah di sampaikan sewaktu mengkhitbah kala itu. Sedangkan dia tidak bisa berharap banyak pada nayla . Karna wanita berusia 35 tahun itu tak kunjung menunjukkan jika dia mempunyai kekasih. Dan jika memang benar nayla sudah akan menikah tahun ini, kedua pasutri itu masih belum bisa menghela nafas lega. Karna hermawan tidak mungkin membiarkan kedua anak gadisnya menikah secara bersamaan di waktu yang sama apalagi di tahun yang sama. Keyakinan jawa hermawan yang kental itu juga diyakini oleh pak yusuf dan bu aini. Mereka tidak akan membiarkan anak mereka menikah diwaktu yang sama ataupun menikahkan andhita terlebih dulu ketimbang alvin.Pikiran kuno yang mereka yakini membuat mereka lebih tega memberikan berita bahagia namun terdengar duka bagi keluarga hermawan. Ketimbang harus melihat putrinya sengsara karna melihat calon tunangannya akan menikahi wanita lain.

****

ShaviraWhere stories live. Discover now