아프다 / APPO [JaeYong] ✔

PART 3

Saat ini Jaehyun dan Taeyong sedang terduduk di tepi sungai Han, semilir angin lembut itu sesekali menerbangkan helaian demi helaian rambut hitamnya hingga sedikit berantakan.

"Hyung?"

Suara Taeyong memecah kesunyian itu, Jaehyun yang sedari tadi diam guna menutupi kegugupannya kini mengalihkan tatapan matanya ke arah pemuda cantik yang ada disampingnya.

"Apa yang ingin kau bicarakan Hyung?" Tanya Taeyong.

Jehyun berdiri dari duduknya kemudian ia berlutut didepan kaki Taeyong, Tangannya mengambil alih gelas kopi yang berada pada tangan Taeyong dan meletakkannya di samping Taeyong, kemudian tangan besarnya menggenggam erat kedua tangan mungil Taeyong, mata tajamnya menatap kedua bola mata jernih itu dengan serius.

"Lee Taeyong aku tidak tahu mungkin ini terlalu cepat untukmu tapi Aku mencintaimu Yongie." Ujar Jaehyun lembut, matanya menatap mata bulat pria di depannya yang terlihat membulat terkejut. Rona merah samar seketika terlihat dari kedua pipi bulat pemuda mungil yang kini sangat dipujanya itu.

Taeyong yang mendengarkan pernyataan cinta yang Jaehyun ucapkan hanya mampu menahan sekuat tenaga debaran keras yang ada di dadanya. Walaupun terkesan singkat dan tidak romantis tapi Taeyong sendiri tidak buta, jika apa yang Jaehyun ucapkan padanya bukan kebohongan belaka, tatapan lembut dan senyuman tipis yang terlukis di wajah pria tampan didepannya mampu menjelaskan semuanya.

Menurutnya Jung Jaehyun bukanlah seseorang yang mudah untuk mengepresikan perasaannya, jadi ia sudah cukup puas dengan senyuman tipis dan tatapan lembut itu.

Taeyong menganggukan kepalanya pelan ketika Jaehyun menanyainya jawaban atas pernyataan cintanya. Ia tiba-tiba merasakan harum maskulin yang menusuk indra penciumannya, tubuhnya terasa hangat oleh pelukan besar itu ㅡYa Jaehyun langsung memeluknya erat ketika ia memberikan jawaban yang di inginkan Pria tampan itu.

"Aku mencintaimu sungguh Baby Yong." Ujar Jaehyun sembari mencium lembut bibir mungil itu yang terasa manis dan addictive ketika indra pengecapnya merasakan untuk pertama kalinya bibir mungil kekasih mungilnya.

Jaehyun dan Taeyong saat ini sudah berada di depan rumah sewa yang Taeyong dan kedua adiknya tempati, sudah 5 menit mereka hanya terdiam di tempatnya masing-masing.

Taeyong sendiri hanya memainkan jemarinya satu sama lain, matanya melirik lucu ke arah sang kekasih.

"Eungg~ Hyungie Yongie akan turun sekarang." Ujar Taeyong akhirnya.

Jaehyun yang mendengarkan ucapan Taeyong menatap lembut kearahnya, dengan pelan ia melepaskan safetybelt yang melingkar di tubuh mungil milik kekasihnya.

Taeyong yang di perlakukan seperti itu sebisa mungkin menahan debaran di dadanya yang terdengar sangat berisik, ia bahkan takut jika Jaehyun bisa mendengarkan debaran itu.

Tangan mungil milik Taeyong dengan pelan melingkari tubuh Pria tampannya itu, ia memeluk tubuh itu pelan, ia terkejut kenapa tubuhnya tak bisa ia kendalikan, ia lalu melesakan wajahnya ke ceruk leher sang Dominan ketika mendengar tawa kecil yang keluar dari mulut lelaki tampannya.

"Ada apa hm?" Tanya Jaehyun lembut tanpa melepaskan pelukan mereka, saat ini tubuh Mungil Taeyong sudah terlepas dari Safetybelt yang melingkari tubuhnya.

"Aku malu." Cicit Taeyong pelan dan semakin melesakan kepalanya kedalam ceruk leher Jaehyun.

Jaehyun kembali tertawa ketika mendengar cicitan Taeyong, dengan pelan ia jauhkan badan mungil itu dan memegang lembut rahang kekasih mungilnya.

"Tenanglah, aku mencintaimu." Ujar Jaehyun diakhiri dengan kecupan lembut di bibir Taeyong, ia sedikit menggigit dan melumat bibir mungil itu.

"Masuklah kedalam Baby, apa perlu hyung mengantarkanmu?" Tanyanya setelah menyelesaikan ciuman singkatnya.