"Ku harap kau berjanji akan ucapanmu barusan." harap Yerin.

"Jika kami berjodoh, maka akan ada saatnya Tuhan menyatukan kami." ucap Yerin seraya tersenyum kecil.

"Terima kasih Yerin, terima kasih karna sudah mengerti. Ahjumma berjanji tidak akan mengatur Taehyung lagi dan juga tidak akan egois."

"Maafkan ahjumma..."

"Kau sungguh wanita yang baik, Yerin."

Yerin membalasnya dengan tersenyum, kemudian memeluk ny.Kim.

"Semoga sehabis ini akan menjadi lebih baik."

"Aku pamit, tolong jaga kesehatan, jangan lupa segalanya ahjumma."

Raut wajah ny.Kim berubah kala mendengar ucapan Yerin, ucapan Yerin terdengar seperti ucapan perpisahan di telinganya.

"Aku akan sering kemari ahjumma, untuk menemani mu menjaga Taehyung."

Ny.Kim bernafas lega, kemudian mengangguk.

Saat Yerin berpamitan dan hendak keluar, tiba-tiba ia melihat sesuatu di wajah Taehyung.

Air mata.

"Dok, DOKTER!" panggil keduanya dengan panik.

Dokter dan para perawat berdatangan, dan  segera memeriksa Taehyung.

"Dok anak saya sudah sadar?" tanya ny.Kim penuh harap.

"Untuk saat ini pasien masih dalam keadaan koma."

"Taㅡtapi dia mengeluarkan air mata, dia menangis dok?!"

"Pendengarannya masih bisa berfungsi saat koma, jadi ia bisa sedikit mendengar suara yang ada di dekatnya."

Ny.Kim lantas mendekat pada telinga Taehyung, lalu berucap. "Taehyung... Kau bisa mendengar eomma? Ayo bangun sayang... Eomma sangat menyangimu, Taehyung..."

Dan detik berikutnya setetes cairan bening keluar dari pelupuk mata yang tengah tertutup itu.

Taehyung mengeluarkan air matanya.

"Jangan menangis sayang..."

***

Jungkook POV

Sudah sebulan ini Sinb murung.

Aku khawatir dengan kesehatan dan calon bayi yang ada di kandungannya, pasalnya Sinb dalam sebulan ini sudah mulai makan tidak teratur, susu untuk ibu hamil pun sering tidak dihabiskan olehnya.

Usia kandungannya sudah mulai memasuki dua bulan. Makin hari perutnya semakin membesar.

Sinb pernah memilih untuk tinggal sendiri, tapi keluargaku tidak mengijinkannya, terlebih ibuku, mengingat Sinb yang sedang mengandung membuat ibu ku tidak mempercayakannya untuk tinggal sendiri, takut ada sesuatu hal yang tidak di inginkan terjadi.

"Sinb ayo makan." aku membawakan makan siang untuknya.

Sinb yang tengah murung itu menggeleng pelan.

"Aku tidak lapar." ucapnya tanpa menatapku.

"Kau harus makan, jika kau tidak perduli dengan kesehatanmu setidaknya tolong pikirankan bayi itu! Makanlah untuk bayimu! Sehatlah untuk bayimu." kesalku padanya.

"Aku minta maaf." ucapnya kemudian ia mulai menyuapkan bubur yang ku bawa kedalam mulutnya.

"Aku kenyang." ucapnya menaruh bubur itu.

I'm Sorry ; Kim Taehyung ✓Onde histórias criam vida. Descubra agora