19

1.4K 188 30
                                    

Laki-laki yang tidak punya hati. Taehyung pergi setelah membuat rumahnya seperti kapal pecah.

Sinb saat ini sedang mengobati luka di bagian lengannya akibat terkena pecahan vas bunga saat Taehyung mendorongnya. Ya, Taehyung dengan teganya mendorong Sinb, tanpa rasa bersalah ia pergi begitu saja melontarkan kata-kata kasar yang tidak enak dihati dan didengar.

Sinb menatap nanar rumahnya saat ini, sangat berantakan akibat amukan Taehyung beberapa menit yang lalu, Taehyung hampir menghancurkan seisi rumah, bahkan tv dan barang-barang lainnya yang tidak bersalah itu juga ikut hancur karna ulah Taehyung.

Setelah mengobati luka dilengannya perlahan Sinb membersihkan semuanya, pecahan demi pecahan kaca perlahan ia ambil dengan tangan kosong, air matanya jatuh lagi mengingat kondisi rumah tangganya yang semakin memburuk.

"Ya Tuhan!"

Sinb lantas memalingkan wajahnya ke sumber suara, ny.Kim yang tengah berlari kecil menghampirinya.

"Eomma!" Sinb memeluk ny.Kim, tangisnya pecah saat itu juga.

"Sayang apa yang terjadi?" ny.Kim memperhatikan setiap sudut yang sangat memprihatinkan, rumah ini benar-benar seperti kapal pecah.

"Sayang lenganmu kenapa?" tanya ny.Kim melihat lengan Sinb yang terbalut perban.

"Dimana Taehyung?" tn.Kim mencari-cari keberadaan anak semata wayangnya itu.

"Apa ini semua ulahnya?"

Begitu banyak pertanyaan yang dilontarkan oleh mertuanya secara bertubi-tubi, Sinb hanya diam, bingung harus menjawab bagaimana. Apakah ia harus memberitahukan yang sebenarnya?

"Sayang dimana suamimu? Ini sudah hampir larut malam."

"Jujur pada kami, apa yang sudah terjadi?"

"Jangan hanya diam, katakan sesuatu pada kami, apa yang sudah terjadi?"

"Tidak apa-apa." jawab Sinb pelan.

Keduanya menghela nafas, "Tolong jujur pada kami, katakan apa yang sudah terjadi? Kenapa rumah ini keadaannya seperti ini, dan dimana Taehyung, suamimu?"

Ya, karna tidak ada pilihan dan alasan jawaban yang tepat, mau tidak mau Sinb menceritakannya, tapi tidak semuanya ia ceritakan.

"Apa?! Ini semua ulah Taehyung?!" tn.Kim mengepalkan tangannya, air mukanya menandakan ia sangat kecewa dan marah saat ini.

"Aku sudah menduga ini ulah Taehyung, anak itu!" tn.Kim menghela kasar nafasnya.

"Sayang, maafkan anak eomma, maaf atas perlakuannya padamu selama ini."

Sinb mengangguk dan tersenyum kecil, "Aku sudah memaafkannya, eomma."

"Kau wanita yang baik." ny.Kim mengusap pelan punggung Sinb seraya tersenyum.

"Sinb, kenapa kau tidak memberitahukan kami dari dulu? Appa benar-benar minta maaf."

"Apa kau masih ingin bertahan dengan Taehyung?" Sinb tersentak akan pertanyaan yang dilontarkan tn.Kim padanya.

"Kalau kau sudah tidak sanggup, kami ikhlas jika kau berpisah dengan Taehyung. Maaf karna appa dulu sempat merobek surat perceraian itu. Jika tahu keadaannya seperti ini maka appa tidak akan merobeknya dulu." sesal tn.Kim.

Demi Tuhan, Sinb sama sekali tidak ingin berpisah dengan Taehyung. Hatinya masih kuat untuk menerima semua ujian ini, ia akan bertahan, ia yakin Taehyung pasti akan bisa berubah.

"Aku akan bertahan." ucap Sinb tersenyum kecil.

"Kau yakin?"

"Iya. Ini adalah ujian dari Tuhan yang harus ku lewati,"

I'm Sorry ; Kim Taehyung ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang