#9; Surprise

2.2K 362 27
                                    

Tadi siang Jennie baru saja pulang dari Thailand setelah menyelesailan salah satu jadwal konsernya di negara gajah putih tersebut.

Sampai di dorm Jennie langsung tepar dan memilih istirahat. Sampai ia tidak sadar kalau hari sudah gelap ketika ia bangun dari tidurnya.

Dengan malas Jennie menyerer kakinya menuju kamar mandi. Berendam di air hangat biasanya berhasil menaikan moodnya.

Bukan berarti Jennie sedang bad mood, ia hanya merasa lelah saja.

Setelah puas berendam sampai jari-jari tangannya keriput karena keasikan, Jennie bergegas ke dapur karena alarm diperutnya menyadarkan Jennie bahwa ia belum makan apapun sejak tadi siang.

"Enaknya makan apa ya?" gumam Jennie lalu mengobrak-abrik isi kulkasnya yang sebenarnya kosong karena ia dan teman-temannya belum sempat belanja. Hanya ada telur, susu dan juga beberapa wortel yang sudah tak lagi segar.

Jennie menghembuskan napas kasar. "Apa aku delivery saja ya? Ah tapi makan makanan cepat saji apalagi malam-malam begini kan tidak baik, berat badanku juga bisa bertambah."

Jennie mendadak galau. Kalau Taeyong ada di sana mungkin ia sudah dimarahi.

"Eoh, kau sudah bangun?" Jennie kaget mendengar suara Rose. Matanya kemudian memicing melihat Rose dengan berbagai kantong belanjaan di tangannya.

"Kau dari mana?" tanyanya pensaran.

"Habis belanja," jawabnya mendadak gugup. "Ini aku membeli beberapa buah!" Rose menyerahkan salah satu barang belanjaannya.

"Wah, kebetulan sekali aku sedang lapar. Aku bisa membuat jus melon." Jennie berseru senang saat melihat beberapa macam buah-buahan yang dibeli Rose. Mulai dari apel, pir, jeruk sampai melon.

"Yasudah eonnie kalau begitu aku ke kamar dulu, mau istirahat," pamit Rose yang langsung dijawab anggukan oleh Jennie.

"Eh Rose, kau melihat Lisa?" tanya Jennie sebelum Rose menghilang masuk ke dalam kamarnya.

"Lisa? Oh itu ... kalau tidak salah dia ada jadwal semacam pemotretan atau apalah entah aku lupa," jawab Rose gelagapan. Jennie sama sekali tak curiga. Ia hanya mengangguk-angguk paham.

Sambil bersenandung riang Jennie dengan telaten memotong-motong melon dan memasukannya ke dalam blender.

Tidak butuh waktu lama, segelas jus melon sudah tersaji di atas meja. Jennie tersenyum puas melihatnya.

"Lumayan bisa mengganjal perut," gumamnya. Kemudian Jennie segera menghabiskan jusnya lalu kembali ke kamar. Memutuskan untuk kembali tidur.

Pasalnya besok ia harus mempersiapkan kosernya lagi di negara yang berbeda.

Rasanya Jennie baru tidur beberapa menit saja saat suara ledakan terpaksa membuat kedua matanya terbuka karena terkejut.

Namun hal pertama yang dilihatnya ketika ia membuka mata adalah ketiga temannya yang berdiri sambil membawa cake dan balon-balon lalu berteriak happy birthday kepadanya.

Ternyata suara ledakan itu berasal dari salah satu balon yang sengaja mereka pecahkan.

Jennie bangun dan menatap ketiganya heran. "Memangnya sekarang tanggal berapa?" tanyanya seperti orang linglung. Menyela lagu selamat ulang tahun yang sedang dinyanyikan ketiga temannya.

"Tanggal 16 Jennie, masa kau lupa dengan ulang tahunmu sendiri?" kata Jisoo membuat Jennie mengerjapkan matanya beberapa kali.

Ah benar juga! Jennie berseru dalam hati. Saking sibuknya ia sampai lupa dengan ulang tahunnya sendiri.

Irregular [END]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant