Chapter 8 ⚔️ Attack in Wonderwood

97 42 59
                                    

•••
"Tidak ada penghianatan yang selalu berhasil, karena jika berhasil, tidak ada yang tahu bahwa penghianat itu ada."
•••

Seluruh makhluk hutan berkumpul di halaman pendopo sekarang. Yatagarasu turun mengabarkan hal ini pada Profesor, para Brigant datang dari barat, memulai penyerangan hutan.

Burung hitam berkaki tiga ini selalu terbang menyaksikan seluruh negeri, hampir tidak pernah turun kecuali ketika menyantap makanan, tidak tertarik dengan manusia yang disiksa seperti biasanya oleh suruhan-suruhan Governgrand Klan, namun kali ini para Brigant datang ke hutan, berencana membunuh semua yang mereka temukan di sana.

Sebagai makhluk yang sama dengan para penghuni hutan, Yatagarasu turun, tetap mengenakan kalung mata berbentuk angka sembilan kembar tiga yang selalu ia kalungkan pada leher pendeknya.

Ketika ia telah memberitahukan hal ini pada Profesor, Profesor segera memerintakan untuk Yatagarasu mengabarkan apa yang dikatakannya pada semua penghuni hutan dengan membunyikan lonceng besi raksasa tepat dijantung pohon Giant Sequoia, pohon yang dipercaya sudah tumbuh saat zaman penciptaan yang mereka juluki Testyr.

Bagian tengah pohon raksasa ini terbagi dua dan menyatu kembali pada bagian atasnya, bagian yang berlubang alami inilah yang menjadi tempat menggantungnya lonceng besi raksasa. Tapi Yatagarasu tidak memperhitungkan kecepatan para Demondog yang ditunggangi para Brigant, ia terlambat, mereka jauh lebih cepat dan gesit ketika lapar.

Para Demondog datang terlebih dahulu, menerjang hewan-hewan yang tak sempat melarikan diri, yang melawan mati, yang bertahan mati, peri-peri berterbangan pergi, tak terkecuali Profesor, ia berdiri pada puncak pohon.

Para Brigant datang dan menyuruh para Demondog untuk tidak membunuh semuanya, beberapa yang masih sempat selamat ditawan termasuk Profesor yang tidak bisa pergi oleh sihir para Brigant yang begitu kuat saat jumlah mereka banyak. Para beruang lari terbirit-birit dikejar para Demondog, hewan-hewan yang bisa bicara lainnya pun banyak yang mati, termasuk Hingar dan Saras—orang tua Rhea dan Saturn.

Demondog mengeluarkan abu panas membara dan membakar mereka, beruntunglah Rhea dan Saturn ketika pertarungan yang sebelumnya, para Demondog sempat mati terlebih dahulu sebelum mereka mengeluarkan abu panas untuk membunuh Saturn dan Rhea ketika di desa.

Saat Yatagarasu turun, Profesor segera memerintahkan Saturn dan Rhea pergi lebih dulu, karena dia tahu siapa yang para Brigant cari, disaat penyergapan ini, Saturn dan Rhea sudah pergi terlebih dahulu. Kini para penghuni yang selamat disekap. Para Brigant menyisir hutan, Rhea dan Saturn tidak ditemukan.

•••

1 jam sebelumnya

"Prof!" panggil Yatagarasu ketika menemukan Profesor sedang makan kue Pai bersama Saturn dan Rhea di rumah pohon mereka. "Keluarlah, cepat!"

Yatagarasu pantang memijakkan kakinya kecuali melihat hal lain. Profesor diikuti Saturn dan Rhea keluar dari dalam rumah pohon. "Ada apa, Yata?"

"Para Brigant! Mereka mendekat dan sudah membunuh hewan-hewan lain di pinggiran hutan, bagaimana ini bisa terjadi? Apa yang sebenarnya mereka inginkan?"

Profesor terkejut, ia memandang ke arah Saturn dan Rhea, begitu pun sebaliknya, sebelum akhirnya ia mengalihkan pandang lagi kepada Yatagarasu. "Bunyikan Lonceng Testyr, Kumpulkan yang lain di pendopo ini sekarang, Yata!" perintah Profesor.

The League of Magicworld #ODOCTheWWG #Longlist2018Where stories live. Discover now