Scenery

2.8K 166 14
                                    

04.00 waktu Korea Selatan. Itu adalah angka yang tertera pada ponsel berwarna Rose Gold yang tengah aku genggam sebelum menggeser layarnya dan menampilkan fotoku sebagai wallpaper.

Aku memutuskan untuk merotasikan tubuh ke arah berlawanan hingga aroma yang masih asing di hidungku ini sangat menyengat indera penciumanku.

Aku mengedipkan mata dua kali sebelum aku menguceknya perlahan dengan kedua tangan secara bergantian.

"Bahkan dia sangat tampan saat tertidur" gumamku. Ah aku sudah gila rasanya. Bagaimana jika pria yang tengah tertidur ini mendengarku.

Bola mataku tak mengalihkan pandangannya dari wajah tampan pria bernama Kim Taehyung yang berstatus sebagai suamiku.

Oh, dia tampan. Sangat tampan. Terlebih tulang hidungnya yang sangat tinggi. Semoga anakku nanti memiliki hidung sepertinya.

Tunggu, aku bilang anak? Ah kau terlalu berlebihan, Lee Jieun.

Sudah 20 menit berlalu sejak bola mataku yang mendadak segar ini terus memperhatikan wajah tampannya.

Ah dia seperti pangeran.

Tidak ada tanda-tanda kelopak matanya akan terbuka. Sungguh, dia terlalu tampan.

Tunggu, sudah berapa kali aku mengucapkan kata tampan?

Tak ada hal yang ingin aku lakukan, selain menenggelamkan wajahku pada dadanya. Menghirup aroma tubuhnya dalam-dalam dan mengulangnya beberapa kali.

Kim Taehyung yang masih di alam mimpi ini tak juga menyadari tingkah gilaku yang mencium aroma tubuhnya berkali-kali hingga menimbulkan kekehan ringan layaknya orang mabuk. Oh, apa ini candu?

Tanganku kembali mengusap layar ponsel. Melirik sekilas angka yang kini tertera pada bagian atas layar ponselㅡ04.30 dini hari. Dan aku masih terjaga dengan aroma tubuh Kim Taehyung yang menjadi candu untukku. Apa aku terlihat agresif?

Jari telunjukku menyusuri tiap inchi wajah Kim Taehyung. Ciptaan tuhan tidak pernah gagal, bukan?

Hingga aku terkejut dengan pergelangan tanganku yang di genggam secara tiba-tiba oleh tangan besar Kim Taehyung.

Tanganku kini sudah berada pada dada bidangnya, dengan wajah yang masih menampilkan keterkejutan aku berujar. "Maaf jika aku mengganggu"

Aku kembali memperhatikan raut wajah Kim Taehyung terlebih pada bagian matanya yang masih tertutup hingga saat ini. Apa dia mengigau?

Sebelah tanganku yang kini berada tepat di atas dadanya perlahan mulai aku tarik seraya melirik wajahnya sesekali sebelum akhirnya aku kembali dikejutkan oleh suara serak yang berasal dari bibir Kim Taehyung.

"Kau tidak paham atau bagaimana?"

Katanya, dengan matanya yang ku perhatikan masih tertutup.

"Eoh?" Ujarku dengan nada terkejut berusaha menangkap arah pembicaraannya.

Manik mataku masih mengamati wajah tampan milik Kim Taehyung dan sesekali memperhatikan bibirnya untuk berjaga-jaga kalimat apa yang akan keluar dari sana. Meski sedikit samar, karena hanya lampu tidur satu-satunya cahaya di dalam kamar ini. Tapi percayalah, dia sangat tampan. Oh, apa aku mengucapkan kata tampan lagi?

"Berhenti membuat suara" ujarnya.

Mataku masih menatap wajah tampannya yang tidak bereaksi sama sekali.

"Aku tidak membuat suara apapun" ujarku, akhirnya.

Manik mataku masih menatap wajah tampannya dengan waspada. Sangat waspada. Takut jika ia akan melakukan hal diluar nalarku, meski kami sepasang suami istri. Jebal, aku belum siap.

Married (?)| Season 1 [END]Where stories live. Discover now