E (2)

3.4K 301 35
                                    

Pagi hari di hari minggu aku gunakan untuk berolahraga sendiri di taman dekat rumahku. Suamiku? Dia masih tertidur pulas di sofa depan tv. Seperti semalam ia tidur larut malam. Itulah kebiasaannya setiap sabtu malam, menonton tv sampai larut.

Setelah 30 menit berolahraga dan merasa lelah aku memutuskan untuk pergi ke pasar swalayan untuk membeli bahan makanan. Membeli dan memilih beberapa bahan makanan sendiri tentunya tidak mudah karena cukup banyak bahan yang ku beli.

Selesai berbelanja aku memutuskan untuk langsung pulang ke rumah untuk memasak nasi goreng kimchi untukku.

Rumah masih sepi karena masih jam 09.00 pagi. "Eoh? Dia sudah pindah ke kamarnya?" Aku mulai merapihkan bahan makanan ke dalam kulkas dan ke lemari makanan.

"Sudah belanja?" Dia datang dengan piyama biru muda dengan motif garis dan mulai membantuku merapihkan bahan makanan.

"Masaklah kita akan kerumah orang tua ku hari ini. Kau tidak lupa kan?" Aku menepuk jidatku mendengar pertanyaannya. Aku lupa jika minggu ini waktunya berkunjung ke rumah mertuaku.

Aku mulai menyiapkan bahan untuk membuat nasi goreng kimchi dan beberapa daging yang di panggang. Dia merapihkan semua bahan makanan pada tempatnya dan mulai menungguku di ruang tv seraya menonton spongebob dan meminum cola.

Tentunya aku tidak akan memintanya membantuku masak. Percuma, dia tidak akan mendengar karena sedang menonton makhluk kotak berwarna kuning itu.

"Ayo makan" ajakku seraya membawa masakan yang sudah jadi ke meja makan. Dia menuruti perkataanku dan mulai mematikan tv dan duduk di depanku.

Selama makan tidak ada yang membuka pembicaraan. Kami sibuk dengan makanan kami masing-masing.

"Mandilah biar aku yang mencuci piring" dia mulai membawa piring bekas kami makan ke tempat cuci piring.

"Memang kau sudah mandi?" Tanyaku seraya mengelap meja makan.

"Sudah. Cepatlah hyung-hyungku sudah menunggu" aish dia bahkan sekarang marah-marah padaku. Tanpa memperdulikan ucapannya aku naik ke kamarku untuk mandi dan bersiap pergi.

Baru saja ingin mengeringkan rambut dia berteriak dari bawah. "Yaa! Cepatlah"

Dengan rambut yang masih berantakan dan basah aku menghampirinya dan berkata "lihatlah rambutku masih basah" kemudian dia menarikku ke kamarnya.

"Ya ya kau mau apa?" Tanyaku penuh wasapada. Dia tertawa terbahak-bahak dan mengambil pengering rambut.

Dia berdiri dibelakangku dan mulai mengeringkan rambutku. Ini bukan adegan romantis karena dia terus mengacak-ngacak rambutku ke segala arah dan memutar-mutar kepalaku.

"Ya! Kau pikir sedang mengeringkan rambut barbie huh?" Aku mendengus kesal. Lagi-lagi dia tertawa. Dia tidak sadar huh?

"Cepatlah ganti bajumu" aku meninggalkan kamarnya dan kembali ke kamarku untuk mengganti baju dan make up.

"Ayo" kataku yang masih menuruin anak tangga.

"Ya kau akan pergi seperti itu huh?" Tekejut melihat dia yang masih mengenakan piyamanya. Dia mengangguk seraya membawa dompet dan ponselnya.

Yasudah biarkan saja dia mau berpakaian seperti apa toh kami juga naik mobil jadi tidak ada yang melihat. Jika adapun orang-orang akan mengira aku membawa pasien rumah sakit.

"Kemarin temanmu tidak bertanya yang aneh-aneh kan?" Tanyaku yang memulai pembicaraan selama perjalanan.

"Mereka bertanya kau siapa" jawabnya santai.

"Lalu kau jawab apa?" Tanyaku antusias.

"Aku jawab kalau kau pembantu dirumah kita" setelah itu dia terkekeh.

Married (?)| Season 1 [END]Where stories live. Discover now