(5) Neraka nyebelin!

Mulai dari awal
                                    

"Athena!" Pekik Neraka tertahan diikuti lirikan tajamnya. Ia menutup pintu Apartemen kemudian melanjutkan perjalanan.

Athena malah terkikik geli, "Athena apaan Athena, dasar bapak Neraka tukang emosi."

"Gue gak emosi ya cuma kesal aja," elak Neraka mengalihkan pandangan.

"Oh iya iya percaya. Yang tadi lempar hp aku sampai hancur itu namanya Surga bukan Neraka,"

"Athena lo—ishhh nyebelin lo!" Neraka mencak-mencak sendiri tak tahu harus membalas dengan apa karena pada kenyataannya dia mudah sekali terpancing emosi.

Athena tertawa puas. "Udah ah. Aku mau makan ayam geprek ya,"

"Lo aja yang gue geprekin," gumam Neraka dengan sisa-sisa kekesalannya.

Mereka tiba di lobi Apartemen setelah memasuki lift. Neraka meraup pundak Athena dan merangkulnya mesra.

"Kasar, aku cari pacar baru aja." Tukas Athena seketika.

Neraka berdecak, "hah? Apaan apaan? Budeg gue budegggg,"

Athena tersenyum jahil, menghentikan langkah ditengah-tengah lobi Apartemen seraya berjinjit berbisik ditelinga cowoknya. "Aku...mau...cari...pacar—baehru,"

"Ngomong apa sih? Kok gak jelas," ucap Neraka yang menutup mulut Athena menggunakan telapak tangannya sembari mengajaknya meneruskan perjalanan.

Athena menyentak tangan Neraka, "aku cari pacar baru yang bisa diajak—beksjrjau,"

"Oh lo mau rujak? Boleh-boleh." Neraka kembali tidak membiarkan Athena melanjutkan omongannya.

"Aku mau pacar—baheru,"

"Athena lo nyebelin banget ya!" Teriak Neraka mulai menyerah, ia menghentikan langkahnya hingga mereka menjadi pusat perhatian.

"Lho mas siapa ya? Kenal sama saya?" Tanya Athena berpura-pura bingung.

Neraka mencebik, "gue ngambek sama lo. Titik. Jangan pernah bicara sama gue lagi,"

Athena mengangguk-angguk sok paham, "kalau gak bisa sama kamu sama Fabian juga boleh."

Neraka membalikkan badan hendak kembali ke unit Apartemen nya. Rasanya seperti ada yang membludak didalam dadanya setiap kali Athena menyebut nama si 'Fabiancot' itu. "Terserah,"

Athena semakin menyeringai, Neraka sungguh tidak sadar bahwa mereka berdua sudah menjadi pusat atensi orang-orang. "Neraka, boleh aku pinjem hp nya buat telepon Fabian nggak?!" Teriaknya karena Neraka sudah mulai berjalan menjauh.

Neraka tak menjawab ataupun menoleh, ia tetap melanjutkan langkahnya.

Athena tersenyum lebar lalu berlari cepat memeluk punggung tegap Neraka dari belakang. "Bercanda doang, pacarku cuma Neraka Kriminal Bramasta."

Spontan langkah Neraka terhenti, ia mengepalkan tangan karena degdegan. "Beneran? Nggak jadi putus?"

Athena menyandarkan pipi pada punggung Neraka, "hmm kalau kamu mau putus juga nggak apa, palingan besok aku ada pacar baru."

Neraka membalikkan badan, mengangkat dagu gadis yang masih memeluk pinggangnya tersebut. "Gue jahit bibir lo kalau bilang cari pacar baru lagi,"

Athena mendorong Neraka kesal. "Tadi janji nggak kasar lagi 'kan!"

Neraka meringis saat Athena mendorong perutnya, "tadi terakhir."

"Janji busuk, nggak percaya lagi aku. Udah ah mau pulang sendiri gak mood makan." Athena berujar sinis menjauhi Neraka, "awas kalau kamu ngikutin."

Neraka mengernyit membiarkan Athena mulai menghilang dari pandangan. "Iya nggak ngikutin,"

"Oke, bagus. Aku pulang."

"Dalam mimpimu Athena." Gumam Neraka pelan.

selain galak dan bucin ternyata Neraka penguntit 🗿

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

selain galak dan bucin ternyata Neraka penguntit 🗿

Neraka Kriminal Bramasta penghuni surga.

dia anak soleh kok😇💔

SPAM NEXT BIAR LANJUT!🗿

AYO SCREENSHOT BAGIAN KESUKAAN KALIAN TERUS MASUKIN INSTASTORY JANGAN LUPA TAG AKUN INSTAGRAM @yohanacancer DAN @ceritayohana YA!

(SENIN, 27 SEPTEMBER 2021)

Tertanda,
Yohana Mendes ✨

Neraka [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang