Sekelumit cerita dibalik keluarga terpandang di korea yang ternyata super gesrek.
" Mah? Jelly papah mana? "
" yg bentuknya cacing pah?"
" iyah"
"lah,mamah kasi makan ikan koi di kolam depan,kirain cacing beneran pah"
Daniel belum juga menelponnya hari ini. Memang tak sepenuhnya hilang kabar karena ia sempat chat dengan Daniel tadi siang. Tapii..
Seongwoo kan kangen!!
Suami beruangnya masih di Frankfurt dan masih seminggu lagi baru kembali. Ia mendesah lalu masuk ke walk in closetnya. Hendak mengganti baju dengan piyama. Iya, tadi Seongwoo cepat-cepat mandi karena khawatir Daniel akan menelpon.
Seongwoo mengambil setelan piyama pendek dari dalam lemarinya. Dia memandangi lemari Daniel sesaat akan menutup pintu lemari.
Seongwoo menaruh lagi piyamanya dan beranjak menuju lemari Daniel. Mengambil salah satu kemeja putih Daniel dan memakainya.
Jam 10.00 AM. Tapi Seongwoo masih belum ngantuk dan masih membuka-buka ponselnya. Berharap Daniel akan menelpon. Seongwoo tak mau menelponnya duluan takut Daniel sudah tidur karena di Frankfurt sudah sangat larut sekarang.
Seongwoo mendesah pelan lalu menaruh ponselnya diatas nakas samping tempat tidur. Menarik selimut lalu tidur memeluk bantal Daniel.
Ping Ping..Drrtt...drrtt...
Suara notif berulang dan getar ponselnya membuat Seongwoo cepat meraihnya.
" Papaaaahhhhh..."
Serunya ketika melihat wajah Daniel di layar ponsel.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Daniel tersenyum imut.
" Halo sayang...udah bobok ya?"
Seongwoo menggeleng.
" Belumm..papah belum nelpon abisnya "
" Uuw sayang..maaf ya komaengiku. Ini papah juga baru sampai hotel. Mandi trus telpon mamah deh " kata Daniel.
" Papah kok baru sampe hotel jam segini? Ini udah jam 2 kan disana Pah? "
" Iya sayang.. Biasa meetingnya alot jadi panjang deh.."
Terdengar suara bel pintu.
" Bentar yah mah, kayaknya room servis "
Daniel menghilang sebentar dari layar lalu kembali membawa piring berisi burger dan kentang goreng.
