Sakura menyeret kopernya ke kamar di samping Naruto dan Shikamaru, ada dua kasur single bed yang diduga satunya milik Karin. Sakura mengangkat bahu cuek, ia memperhatikan kamarnya yang tak terlalu besar. Mungkin kamar mandinya di US lebih besar dari kamar ini. Tapi tidak buruk. Ada satu lemari dan meja serta kursi seperti meja belajar anak sekolahan, Cermin di dinding berbentuk matahari bulat, tidak ada kamar mandi di dalam kamar, itu artinya dia akan berbagi kamar mandi dengan Naruto dan Shikamaru.

Dia mulai membuka koper, merapihkan barangnya dalam diam. Jepang jauh berbeda dari terakhir kali ia tinggal. 17 tahun dia pergi dan kembali untuk misi khusus, misi yang pada akhirnya ia dapatkan untuk terlibat langsung setelah mendapat persetujuan dari petinggi FBI dan walinya yang menjaminnya untuk membuka kembali kasus yang sempat ditutup akibat beberapa petinggi negara yang tak ingin membuat resah masyarakat. Akhirnya, pikirnya mantap. Ia sudah menghabiskan tujuh belas tahunnya untuk berlatih dan belajar untuk hari ini, hari dimana ia bisa kembali ke Negara yang sempat membuatnya benci untuk pulang.

"SAKURA, AKU MENDAPAT EMAIL PENTING DARI JOSH!"

Sakura menghentikan kegiatan bongkar barangnya saat mendengar teriakan Naruto, ia terburu keluar dengan kaki telanjang setelah melempar heels nya di sudut ruangan dekat lemari.

..

Itachi duduk di ruang keluarga rumahnya dengan Sasuke, Mikoto dan Fugaku. Lingkaran hitam pada matanya menandakan jika ia benar-benar lelah dengan pekerjaan yang sedang ia tangani. "Bagaimana perkembangannya?" Itachi menatap Fugaku yang bicara. "Aku sudah bertemu dengan tiga agen yang Kakashi kirim," katanya. "Besok mereka akan datang ke Uchiha Inc. untuk bertemu Sasuke dan mulai menyelidiki, aku sendiri belum tau apa yang mereka rencanakan, tapi yang jelas mereka bisa dipercaya."

Sasuke diam beberapa saat lalu mendesah lelah. "Aku besok harus ke Yokohama. Uchiha Corp sedang tidak beres, data keuangan kita tidak balance dengan dua bulan terakhir dan ada beberapa kejanggalan seperti produktifitas yang meningkat tapi tidak ada prospek kenaikan barang. Mungkin Otou-san yang akan menemui mereka."

"Tidak, Sasuke," kata Fugaku tegas. "Aku yang akan ke Yokohama, kau tetap pergi ke Uchiha Inc. dan menemui mereka."

"Otou-san benar, kau yang harus menemui mereka. Lagipula, aku butuh pendapatmu tentang apa yang nanti akan mereka rencanakan. Mereka agak rumit, kau tahu, ini bukan tugas utama mereka dan aku tak ingin mereka menganggap remeh kasus ini walau aku tau mereka tak akan setengah-setengah dalam bertugas."

"Apa maksudmu bukan tugas utama, Itachi?" Tanya Mikoto. Ia tampak tenang meski tak bisa menutupi kegelisahan pada matanya.

"Menurut Kakashi, alasan mereka di Jepang untuk menangani kasus lain. Aku tak tau apa itu, ini sangat rahasia nampaknya. Tapi setelah mendengar penyerangan pada Sasuke, Kakashi bilang mereka bisa membantu. Maksudku, secara garis besarnya adalah jika misi mengatasi 'Siapa Penyerang Yang Sialan Berani Melawan Uchiha' hanya misi selingan dari tiga agen FBI ini, seperti mereka menangani kasus pembunuhan lalu tak sengaja tersandung ke kasus pencuri roti gandum. Padahal aku yakin jika penyerangan pada Sasuke bukan kasus kecil, ini kasus serius."

"Setidaknya aku berharap banyak pada mereka," kata Mikoto lagi. "Aku tak ingin melihat keluargaku terus menerus di teror seperti ini."

"Jangan khawatir Okaa-san, aku percaya pada mereka," kata Itachi tegas.

Sasuke menatap kakaknya dengan banyak pertanyaan, tentang apa tujuan orang ini dan siapa dia. Jelas bukan hanya tentang dirinya, ini menyangkut Uchiha Inc. yang baru enam bulan ia pegang setelah selesai mengambil gelar MBA nya. Diusia dua puluh lima, dia jelas patut diperhitungkan sebagai CEO berpengaruh di Jepang, ia juga sering muncul di majalah-majalah bisnis sebagai penerus Uchiha Inc. dan Uchiha Corp mengingat Itachi lebih memilih mengikuti jejak kakeknya sebagai Kepala Polisi Jepang.

JADEWhere stories live. Discover now