Raba 16 Jan 19

3 0 0
                                    


"Pokoknya gue ga mau tau, ya. Karangannya harus selesai malam ini. Ngga boleh plagiat!" Nada suara tinggi seorang gadis membuat beberapa orang di sekitarnya menoleh penasaran. Gadis itu mendelik kesal pada orang-orang yang menoleh.

"Jangan marah-marah terus, Rin."

Gadis yang dipanggil Rin itu menoleh. Melihat sahabatnya berdiri sambil menggelengkan kepalanya.

"Kamu ngga capek marahin David terus? Dia itu udah sabar banget, loh, ngadepin kamu."

Rini mendengus sebal mendengar ocehan sahabatnya.

"Ngga usah ikut campur, Cha. Kamu ngga tahu apa-apa," omel Rini, tambah kesal karena sekarang sahabatnya pun mulai menguliahinya.

Chacha menghela napas, mencoba bersabar. Rini sebenarnya anak yang baik. Hanya saja, karena rumah tangga kedua orang tuanya berantakan, ia tak lagi percaya cinta kasih dari seorang pria. Banyak laki-laki yang mendekat, karena fisik dan sifat Rini memang menarik, dan semuanya menjauh karena tak tahan diperlakukan bagai musuh oleh Rini.

Hanya David yang tetap bertahan di sampingnya. David, pria culun berkaca-mata yang selalu menuruti semua permintaan Rini tanpa mengeluh. David, pria yang melihat Rini bagaikan melihat seorang bidadari. Hanya karena Rini pernah meminjaminya sehelai sapu tangan saat para senior mengerjainya.

"Ayo, Rin. Bereskan semua perkakasmu itu. Kelas berikutnya hampir dimulai." Chacha menunjuk semua buku dan pen yang bertebaran di atas meja.

Rini dengan cepat membereskan semua barangnya dan menyusul Chacha yang sudah keluar duluan dari perpustakaan.

"Sebetulnya, apa yang membuatmu memperlakukan David bagai kacung begitu? Kamu tak lihat perjuangannya menyenangkan hatimu? Bantu buat tugas, anter-jemput, bawain bunga. Dia itu serius sama kamu." Chacha mulai lagi menguliahi Rini.

Rini mendengus. "Eh, Cha, muncikari kasus prostitusi online itu udah ketangkep, loh. Pelanggannya banyak banget. Lumayan kali pendapatannya, ya, ikut gituan?"

Chacha memukul pelan kepala sahabatnya. "Ga usah mengalihkan pembicaraan dan ga usah mesum mikirin mau ikutan prostitusi online. Geblek!"

Rini mengaduh, kemudian tertawa. Chacha tak tahu bahwa dalam hati, Rini pun berharap David bisa mengubah pemikirannya.

Stories and NotesWhere stories live. Discover now