Part 7

8K 44 0
                                    

Aku sendiri semakin hari semakin berharap cemas akan apa yang akan terjadi saat aku dipertemukan dengan Pangeran ke-3 dan akhirnya hari yang aku nantikan tiba. Julia memberitahu bahwa besok aku akan dipertemukan dengan Pangeran ke-3 dan akan pindah ke lokasi haremnya. Malam itu aku gelisah dan tidak bisa tidur. Sekitar jam 2 pagi tiba-tiba pintu ruanganku terbuka dan……Andi masuk ke dalam ruanganku.

Ia mulai mendekati ranjangku dan berkata tentang perjalanan hidupku dari awal ia menculik aku sampai esok aku menjadi anggota harem Pangeran ke-3 semua berlangsung 10 bulan dan ia tetap menekankan bahwa ini semua bisnis belaka. Aku pasrah mendengar uraiannya tapi apa yang terjadi selanjutnya tidak pernah aku kira.

Andi mulai melepas bajunya dan berkata, “kamu memang sudah tampak seperti gadis yang cantik tapi kamu masih belum punya pengalaman menjadi seorang gadis. Malam ini saya akan melengkapi pengalamanmu.” Entah karena aku sudah pasrah atau aku sendiri mulai berubah jadi lebih feminin, aku hanya bisa menganggukan kepala dan menundukkan kepalaku menantinya. Andi mulai naik ke atas ranjangku dan memintaku membuka seluruh bajuku. Aku hanya bisa menurut dan melepas seluruh pakaianku sampai tidak ada sehelai benangpun yang menutupi tubuhku.

Andi mulai berbisik di telingaku sambil menciumi dan menghisap cuping telingaku, “kamu cantik sekali Yuanita, yang paling cantik yang pernah saya bawa ke sini.” Aku tersanjung mendengar rayuannya, aku memejamkan mataku merasakan ciumannya dan tanganku mulai menjelajahi tubuhnya dari dadanya yang bidang ke perutnya dan terus ke bawah. Tanganku seolah-olah mencari-cari sumber kenikmatan yang terletak di antara kedua pahanya dan saat aku mendapat penisnya aku mulai menggenggamnya dengan sensual.

Andi terus menciumi dan menghisap leher dan tengkukku. Ciumannya membuat aku serasa di awang-awang, tanganku tetap memegang penisnya dan mulai membuat gerakan melingkar mengikuti kontur kepala penisnya. Tangan Andi mulai meraba payudaraku dan jari-jarinya memilin serta meraba putingku. Bagai memperoleh instruksi putingku langsung berdiri dan aku merasakan kenikmatan yang sensual dengan sentuhannya. Aku mulai mendesah dan mendongakkan kepalaku sambil terus memejamkan mataku, “Mmhhmm….” Andi langsung menciumi leherku dan turun ke dadaku sementara tangannya menahan punggungku. Lidah dan bibirnya mulai menelusuri payudara dan puting susuku sambil sesekali menggigit dan menghisapnya. Aku menggelinjang merasakan rangsangannya.

Aku mempererat peganganku pada penisnya dan mulai menggerakkannya dengan perlahan maju mundur mengikuti irama ciumannya pada payudaraku. Andi kemudian menarik tubuhku ke depan sehingga wajahku berada pada perutnya sementara ia mencondongkan tubuhnya ke belakang dan bertumpu pada 2 tangannya. Aku mengerti apa yang ia inginkan dan seolah tanpa keraguan aku mulai menciumi kepala penisnya yang kini sudah mulai agak basah dengan cairan penisnya.

Aku mulai menciumi, menjilati dan mengulum penisnya dengan semua kemampuanku dan merasakan penisnya makin menegang dalam mulutku. Seperti seorang anak kecil yang menjilati eskrim yang nikmat. Aku dapat mendengar Andi mendesah merasakan kenikmatan ini, dan lebih menyorongkan pinggulnya. Aku makin kencang melumat penisnya dengan hisapan, jilatan dan kuluman dan Andi makin kencang menggelinjang. Aku dapat merasakan penisnya bergetar dan makin mengeras di mulutku. Saat aku merasakan penisnya makin mengeras aku justru memperlambat hisapanku dan mulai menjilati batang penisnya dari pangkal penis ke kepala penisnya. Tindakanku ini makin membuat Andi liar. Tiba-tiba ia menarik penisnya dari mulutku dan membalikkan tubuhku sehingga aku membelakangi dia.

Andi mulai mengarahkan penisnya ke lubang anal-ku. Ini saatnya, aku berdebar-debar menyadari bahwa keperawanan analku akan hilang malam ini. Andi mulai mendorong pinggulnya sehingga kepala penisnya mulai memasuki liang analku. Aku terkesiap karena walaupun dari pelajaran yang aku dapat aku tahu bahwa untuk awalnya anal sex akan berasa sakit tapi aku ternyata tidak siap dengan hal ini. Aku terpekik tertahan, “Ah!” dan aku merasa anusku seperti robek disodomi olehnya.

Andi berhenti sejenak tapi selang beberapa detik kembali memajukan pinggulnya. Kini penisnya sudah masuk setengah bagian ke dalam anusku. Aku kembali terpekik, “Aah! Ss…sakit.” Andi malah seperti terangsang mendengar eranganku dan kembali memasukkan penisnya hingga hampir masuk sepenuhnya. Aku menundukkan badanku sehingga posisiku sekarang menungging dengan pantatku mengarah ke atas. Andi makin bernafsu dan kini seluruh penisnya masuk ke dalam anusku.

Aku mulai mengerang karena rasanya begitu aneh dan agak sakit, “ahhhh…..sss..sakit…..aaahhh!” Andi berhenti sejenak dan tiba-tiba tangannya menggerayangi payudaraku. Aku merasakan kenikmatan di dadaku tapi ada sedikit rasa sakit di anusku. Andi kemudian mulai menggerakkan pinggulnya, awalnya perlahan kemudian agak lebih cepat. Aku tetap merasakan kesakitan tapi ada sedikit rasa nikmat di dadaku yang sedikit mengurangi rasa sakit di anusku.

Andi mulai menggerakkan pinggulnya sedikit lebih cepat dan tiba-tiba rasa sakit di anusku sedikit berkurang diganti dengan sensasi yang aneh di area sekitar buah zakarku. Aku ingat dari pelajaran yang aku terima bahwa saat ini penisnya sedang merangsang prostatku dari dalam dan karena rangsangan itu tiba-tiba kurasakan penisku sedikit menegang.

Aku masih sedikit mengerang tapi eranganku jadi susah dibedakan antara erangan nikmat atau sakit, “aahhh….aahhhh…mmhmmm….mmhhmmm…..” Aku mendesah dan mengerang seperti erangan gadis yang sedang menikmati permainan sex yang luar biasa. Andi makin mempercepat gerakan pinggulnya sementara tangannya terus meraba dan memilin puting susuku. Gabungan rangsangan ini menyebabkan aku merasa kenikmatan yang aku alami makin meningkat menggantikan rasa sakit yang tadi aku alami. Aku terus mendesah dan tidak terasa ikut menyorongkan pinggulku ke belakang mengikuti irama gerakannya.

Saat ini kami berdua bergerak berirama maju mundur seperti 2 orang kekasih yang sedang memadu cinta, aku merasakan kenikmatan yang luar biasa dan juga merasakan penisnya makin membesar dan mengeras dalam anusku. Aku sendiri seperti kesetanan dengan kenikmatan ini dan berusaha menjepit penisnya dengan anusku. Tindakanku ini menyebabkan Andi makin mempercepat gerakannya, dan tiba-tiba cairan hangat spermanya muncrat di dalam anusku. Aku merasakan cairan spermanya menyemprot dalam ke tubuhku dan pada detik itu aku juga menyemprotkan sedikit cairan spermaku ke ranjang. Saat itu aku merasakan sensasi yang aneh karena aku merasa…..menjadi wanita……merasakan seorang pria menyemprotkan benihnya ke dalam tubuhku.

Aku masih menggerakkan pinggulku maju mundur seolah berusaha memompa penisnya agar memuntahkan seluruh spermanya ke dalam tubuhku. Sedetik kemudian aku merasakan Andi memeluk tubuhku dan memompakan kembali penisnya ke dalam anusku.

Kami berpelukan untuk beberapa saat dan Andi menciumi telinga serta tengkukku. Saat itu aku merasa sangat feminin seperti seorang gadis yang berhasil memuaskan pasangannya. Tak terasa kami tertidur kelelahan sambil terus berpelukan dan penisnya tetap ada dalam anusku…..

Human Traficking (Waria)Where stories live. Discover now