Part 5

9.8K 75 0
                                    

Setelah 2 bulan perban di dada dan di wajah Prita dicopot. Aku agak geli saat menyaksikan perban wajahnya dicopot karena saat itu aku melihat walaupun wajahnya sudah diubah jadi seperti wanita tapi kumis dan jenggotnya tumbuh sehingga terlihat agak aneh. Setelah perban wajahnya dicopot barulah dilakukan elektrolisis di wajahnya dan sedikit demi sedikit wajah Prita jadi makin feminin.

Sebagai seorang keturunan India, tubuh Prita berkulit agak hitam tapi hal itu justru menambah kesexy-an Prita. Sedikit demi sedikit aku mulai melihat kecantikan Prita dan kesexy-annya. Kegiatan memandikannya menjadi kegiatan yang menyenangkan bagiku. Payudara Prita terlihat begitu ranum dengan puting yang menonjol dan berwarna coklat kehitaman begitu menantang untuk dikulum. Aku sengaja meluangkan lebih banyak waktu saat membasuh payudaranya. Aku senang memilin dan meraba putingnya sehingga berdiri dan setelah itu aku mulai sedikit bermain-main dengan putingnya.

Saat membersihkan penisnya juga menjadi pengalaman tersendiri bagiku. Mungkin karena banyaknya pelajaran tentang memuaskan pria aku jadi bertanya-tanya bagaimana rasanya mengulum dan menghisap penisnya yang cukup besar. Suatu hari karena penasaran akhirnya aku memberanikan diri sedikit mengulum dan menghisap penisnya. Saat penisnya kujilat aku merasa Prita agak sedikit bereaksi. Ternyata rangsanganku menyebabkan tubuhnya bereaksi. Penisnya sedikit demi sedikit mulai menegang. Aku tetap meneruskan menjilati kepala penisnya dan sedikit mengulum kepala penisnya dan penisnya makin menegang.

Aku tidak berhenti dan terus melakukan cumbuanku terhadap penisnya. Penisnya mulai berdenyut saat aku mulai mengulum dan menghisapnya. Sebagian diriku ingin tahu apakah teori yang telah aku dapatkan dalam memuaskan pria dapat dipraktekan tapi sebagian dari diriku seolah berteriak untuk berhenti. Aku terus meyakinkan diriku bahwa aku hanya penasaran dan makin memperhebat cumbuanku atas penisnya dan tiba-tiba penisnya menyemprotkan spermanya ke dalam mulutku. Aku tidak sempat menarik mulutku dari penisnya dan terpaksa menelan sebagian spermanya sementara memuntahkan sebagian lagi ke dalam tempat sampah. Setelah itu aku merasakan perasaan yang berkecamuk. Sebagian menyesali tindakanku karena aku merasa aku jadi seperti seorang homosexual tapi sebagian merasa sedikit bangga karena telah berhasil membuat seseorang orgasme. Aku buru-buru menyelesaikan tugasku dan keluar dari ruangan.

Sebulan kemudian Prita siuman dan proses yang terjadi antara Andi dan aku juga terjadi antara Prita dan Andi. Selama ini aku tetap dengan pelajaran-pelajaranku dan aku jadi makin pasif serta pasrah dengan apa yang akan aku hadapi. Kalung yang ada di leherku beberapa kali menjadi sumber penderitaanku terutama saat aku tidak menurut atau mengerjakan sesuatu seperti yang diperintahkan, tapi seiring dengan kepasrahanku kalung tersebut lama-lama tidak lagi menjadi alat hukumanku. Akhirnya setelah beberapa waktu kalung tersebut dilepas oleh Julia. Saat melepas kalung itu pula Julia memberitahuku bahwa waktu untuk aku bertemu dengan Pangeran ke-3 sudah hampir tiba. Perasaanku kembali berkecamuk tapi kembali kepasrahanku mengambil alih.

Aku juga berteman dengan Prita dan sedikit berbeda denganku Prita terus menerus tidak menurut dan tidak mengikuti perintah. Sering aku dengar ia menjerit kesakitan karena sengatan listrik dari kalung yang dipakainya. Andi dan Julia mendorongku untuk berusaha mendekatkan diri dengan Prita dan berbicara padanya agar ia lebih menerima nasibnya. Aku berusaha menasehati Prita tapi terasa ia tidak ingin menerima nasibnya dan ingin melawan sekuat tenaga.

Prita tetap melawan dan memberontak sampai akhirnya Andi mendatangi kamarnya dengan membawa satu alat yang aneh. Alat ini berbentuk seperti sepeda treadmill tapi pada bagian depannya ada semacam tongkat pendek yang ujungnya diperlengkapi dengan semacam dildo berukuran besar. Andi masuk ke dalam ruangan dan aku mendengar Prita berteriak beberapa kali tapi kemudian terdiam. Andi kemudian keluar dari ruangan dan menguncinya dari luar. Seminggu aku tidak menemui Prita dan selama itu makanan hanya dibawakan sekali sehari tapi setelah seminggu aku menemui Prita sudah berubah. Ia menjadi lebih penurut dan pasrah dan sering melihatku dengan pandangan yang aneh seperti pandangan orang yang bernafsu.

Aku jadi agak menjauhi dia dan akhirnya dari Julia aku baru tahu bahwa Andi memakaikan semacam alat yang menyetubuhi analnya tanpa berhenti. Prita diikat di ranjang dan alat ini menyetubuhi analnya terus menerus. Awalnya pasti terasa tidak enak tapi karena alat ini tidak berhenti bekerja (hanya berhenti sebentar waktu Prita makan) akhirnya alat ini menjadi seperti candu baginya. Prita merasakan kenikmatan anal sex dan orgasme berkali-kali kali dalam sehari. Kegiatan yang terus menerus ini menyebabkan Prita jadi tergila-gila dengan anal sex dan ingin di anal terus menerus untuk merasakan kenikm'tan yang sama. seminggu mengenakan alat ini akhirnya Prita jadi tidak bisa berpikir yang lain selain menginginkan anal sex terus menerus. Kasihan Prita.

Human Traficking (Waria)Where stories live. Discover now