Part 2

10.3K 78 0
                                    


Andi dan Julia mulai berdiri dan bersiap-siap meninggalkanku sambil tidak lupa memeriksa ikatanku dia berkata, “Kami perlu waktu 6 bulan sampai 1 tahun sampai kamu bener-bener siap dipersembahkan ke Pangeran ke-3 dan maaf ya Yuan, selama masa itu mungkin sebagian besar waktu kamu akan ada dalam keadaan terbius. Soalnya ada banyak yang harus dikerjakan, Liposuction supaya tubuh kamu bisa langsing, operasi payudara, operasi wajah supaya lebih feminin, elektolisis supaya tubuh kamu mulus tidak berbulu dan masih ada beberapa yang akan lebih mudah dilakukan kalau kamu terbius.”

“Iya, dan kamu sebenarnya nggak sendirian koq Yuan sebenarnya ada 1 orang lagi yang sudah dalam tahap akhir proses transformasi. Kalau memungkinkan nanti kamu akan kita pertemukan dengan dia.” Sambung Julia.

“Oke, kami tinggal dulu, tidur yang nyenyak ya.” tambah Julia.

Tidur?! Aku sangat panik dan tidak mungkin aku bisa tidur. Memang sepanjang malam itu aku panik bahkan menangis beberapa kali menyadari apa yang akan terjadi kemudian. Menjelang pagi tiba-tiba pintu ruangan terbuka dan Julia sendiran masuk ke dalam ruanganku.

Melihat aku masih terjaga ia tersenyum, “Yuan, tolong jangan benci dengan kita, it’s strictly business koq.” Ia kemudian menghampiri sisi ranjangku dan berbisik di telingaku, “Kamu masih perjaka ya? Kamu nggak pernah sama tidur dengan perempuan ya?”

Aku hanya memandangnya tapi aku tahu dari sorot mataku ia pasti tahu bahwa memang seperti itu kenyataannya. Aku belum pernah berhubungan intim dengan wanita dan aku memang masih perjaka.

Julia tiba-tiba membuka baju dan celana jinsnya termasuk seluruh pakaian dalamnya sehingga ia berdiri tanpa sehelai busana sedikitpun. Ia berbisik lagi, “Jangan kuatir, saya nggak akan membiarkan kamu bertanya-tanya seperti apa rasanya berhubungan intim dengan wanita. Saya nggak mau membiarkan kamu jadi perjaka seumur hidup.” Sambil berkata Julia mulai naik ke atas ranjangku. “Saya akan membuat kamu merasakan seperti apa rasanya berhubungan dengan wanita, walaupun setelah ini mungkin kamu juga nggak akan pernah berhubungan dengan wanita lagi.” Julia tersenyum sambil mengarahkan wajahnya ke wajahku. Aku bisa melihat kecantikan wajahnya dari dekat dan mencium bau wangi parfumnya.

Julia mulai mencium bibirku dengan sangat mesra sambil menghisap bibir atasku, lidahnya diusapkan ke bibirku. Rambutnya yang panjang tergerai ke samping menambah kesexy-an wajahnya sementara tangannya mulai membelai pinggangku dan turun ke arah pahaku. Ia makin menggencarakan ciumannya bukan hanya pada bibirku tapi juga ke pipiku, leherku dan cuping telingaku. Di telingaku di mulai menghisap cuping telingaku dan menciumi area leher di bawah telingaku aku merasakan sensasi yang luar biasa dari tindakannya dan aku mulai membalas dengan menciumi pundaknya.

Tiba-tiba sambil masih menciumi telingaku jari-jari tangannya mulai memilin dan meraba puting susuku. Aku merasakan rasa geli nikmat dari rabaannya. Ia berbisik, “enak khan merasakan puting kamu dirangsang begini?” Aku hanya bisa mengangguk sambil memejamkan mata. Julia kemudian mengarahkan lidahnya menjilati sambil sesekali menghisap puting susuku sementara tangannya mulai meraba daerah di selangkanganku. Aku sedikit terlonjak merasakan rangsangan yang nikmat seperti itu dan tidak terduga aku mulai mendesah seperti gadis yang sedang terangsang, “Mmhhm…..Aaahhhhh……Mmmhhmm…..”

Tubuhku mulai menggelinjang tidak terkontrol merasakan sensasi kenikmatan yang luar biasa ini. Julia tidak memperlambat hisapan dan rabaannya bahkan ia mulai menggunakan kuku jarinya yang agak panjang untuk “menjelajahi” batang dan kepala penisku. Tindakannya makin membuatku lebih terangsang hebat, aku menggelinjang dan mendesah hebat, “Aaaaahhhhh……aaaahhhh……tt…..tterus…….aaaahhhhh…..”

Julia tersenyum melihat reaksiku kemudian sementara jarinya mulai meraba dan sedikit mencubit kedua putingku, mulut dan lidahnya mulai mengulum dan menghisap batang dan kepala penisku. Saat lidahnya mengenai kepala penisku yang sudah basah oleh cairan penisku, aku hampir terlonjak karena sensasi yang ditimbulkan sangat luar biasa.

Penisku bergetar hebat dan tegang sekali mengalami rangsangan-rangsangan yang diberikan oleh Julia. Julia tetap mengulum dan menjilati penisku tapi saat aku merasa tidak bisa menahan lebih jauh lagi tiba-tiba ia berhenti. Ia kembali berbisik, “Saya janji kamu akan merasakan seperti apa berhubungan intim dengan wanita jadi saya mau kita berhubungan intim seperti pria dan wanita.” Ia kemudian mengambil posisi serta mengarahkan vaginanya ke penis saya. Julia sengaja menurunkan tubuhnya perlahan-lahan sehingga aku bisa merasakan saat penisku memasuki vaginanya centi demi centi. Julia menahan sehingga tidak seluruh batang penisku masuk ke dalam vaginanya tapi hanya kepala dan bagian atas penisku saja yang masuk. Ternyata sensasi ini benar-benar luar biasa.Aku merasakan kepala penisku seperti dijepit dan dihisap oleh vaginanya.

Julia kemudian menggerakkan pinggulnya ke atas bawah dengan gerakan yang perlahan. Aku kembali tergetar hebat dan merasakan kepala penisku seperti dipijat-pijat oleh vaginanya. Perlahan-lahan Julia mulai menurunkan pinggulnya lebih ke bawah lagi…..terus……sampai akhirnya keseluruhan penisku masuk ke dalam vaginanya. Saat seluruh penisku masuk dalam vaginanya ia justru diam sejenak seperti membiarkan penisku merasakan seperti apa memasuki vagina seorang wanita. Sedetik kemudian Julia mulai bergerak naik turun memompa penisku, pertama dengan gerakan perlahan dan makin lama makin cepat…..makin cepat sampai aku tidak tahan lagi dan aku menyemprotkan cairan spermaku ke dalam tubuhnya. Julia terus memompa selama beberapa saat lagi seperti ingin menyedot seluruh spermaku ke dalam tubuhnya sebelum akhirnya berhenti.

Penisku terkulai saat keluar dari lubang vaginanya. Aku bisa melihat sisa sperma dan cairan vagina Julia di penisku. Julia kemudian turun dari ranjang dan mulai menjilati serta membersihkan penisku dengan lidah dan bibirnya. Rasa yang ditimbulkan dari tindakannya ini begitu sensual sehingga aku hanya bisa menggelinjang kegelian. Tiba-tiba dia mulai menciumi bibirku dengan bernafsu. Sedetik setelah ia mencium bibirku baru kusadari bahwa aku baru saja merasakan….sisa spermaku sendiri, rasanya sangat aneh dan anyir tapi Julia tetap menciumi bibirku sehingga aku tidak bisa mengalihkan mulutku dari mulutnya. Setelah berciuman beberapa saat tiba-tiba Julia berhenti dan berbisik di telingaku, “Biasakan diri kamu dengan rasa sperma ya Yuan, itu rasa yang kamu harus biasakan soalnya akan ada banyak sperma yang akan kamu rasakan dan telan di masa yang akan datang.”

Ia menyambung lagi, “Enak khan Yuan, sayang sekali pengalaman pertama kamu dengan wanita justru juga menjadi pengalaman terakhir kamu. Mulai detik ini Yuan sudah tidak ada, selamat tinggal Yuan, selamat datang…..Yuanita.”

Julia kemudian meniggalkan kamar dan meninggalkanku yang hanya bisa menangis menghadapi masa depanku. Akhirnya akupun tertidur kelelahan.

Human Traficking (Waria)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang