ONLY VIOLET CAN DO THIS

3 0 0
                                    

Violet tidak tahan berada di dalam flat dan beristirahat dalam waktu yang lama, menurutnya hal itu yang membuatnya terus berhalusinasi tidak karuan. Violet bangun sekitar jam 7 pagi dan dia langsung bersiap-siap pergi menuju kantor polisi untuk melanjutkan pekerjaan bersama dengan kolega-koleganya. Violet lega saat menyadari bahwa dia tidak lagi melihat sosok Sky di mana pun di dalam flat itu. Setelah membuat secangkir kopi panas, Violet lanjut berjalan menuju tempat parkir untuk mengambil mobilnya.

Karena masih sangat pagi, Violet tidak menemukan tetangga-tetangganya di sekitar gedung, yang dia lihat hanyalah petugas keamanan dan tukang bersih-bersih. Violet sudah siap berangkat ke kantor mengenakan kemeja putih yang tertutup jaket bulu berwarna coklat, celana jeans berwarna abu-abu gelap serta sepatu boots yang warnanya cocok dengan warna jaketnya. Dia pun tidak lupa untuk mengenakan pistol dan lencana di pinggangnya serta membawa ID kepolisian.

Violet sangat bersemangat untuk kembali bekerja sebagai detektif dalam rangka mengabdikan dirinya kepada warga kota Seattle. Dia memastikan jasmani dan rohaninya sehat sebelum akhirnya dihadapkan oleh pekerjaan yang hanya-Tuhan-yang-tahu akan selesai kapan. Sambil menyeruput kopinya, Violet memencet remot kunci mobilnya dan terlihat olehnya sedan yang mengeluarkan bunyi dan mengedipkan lampunya.

Violet membuka pintu mobil dan langsung masuk ke dalamnya. Dia menaruh kopinya di antara jok mobil dan sebelum berangkat, tidak lupa olehnya untuk mengenakan sabuk pengaman. Violet baru saja akan menyalakan mobilnya ketika sebuah suara memanggil namanya.

"Vi."

Violet tersentak kaget dan menjatuhkan kuncinya. Sementara Sky yang sudah duduk manis di samping Violet ikut kaget dan merasa tidak enak sudah mengagetkan sahabatnya. Kesal dengan apa yang terjadi, Violet langsung mengambil kunci mobilnya dengan kasar lalu terdiam sejenak dan mulai meyakinkan dirinya bahwa segalanya tidak nyata.

"Ayolah Violet, ini tidak nyata... bangunlah Violet... Bangunlah anak hebat... bangunlah Violet... bangunlah jagoan..." Violet mengulang-ulang kata-katanya dengan mata terpejam.

"Terserah apa yang kamu mau katakan. Aku akan tetap di sini dan selalu ikut ke mana pun kamu pergi!" kata Sky kesal.

Violet menghirup napasnya dalam-dalam lalu menghembuskannya dengan kencang dan dia mulai menyalakan mobil. Violet memanaskan mobilnya terdahulu sebelum berangkat dan selama itu, baik Violet maupun Sky tidak mengeluarkan kata-kata sedikit pun. Violet berangkat menuju kantor polisi dengan mengabaikan kesadarannya yang tidak bisa menolak kenyataan bahwa Sky saat itu berada di dalam mobil dan duduk disampingnya.

Di sepanjang jalan, Sky hanya melihat ke luar jendela dan dia memperhatikan keadaan kota yang tidak berubah sama sekali selama peninggalannya. Terkadang Sky mengingat saat-saat dia masih hidup, Violet dan dirinya akan ramai sendiri di dalam mobil itu membahas kasus atau sama-sama menyanyikan lagu yang diputar di radio hingga mereka berteriak keras-keras. Dari jauh, Sky mulai melihat gerbang kantor pusat kepolisian di mana Violet bekerja. Apapun yang terjadi, Sky meniatkan dirinya agar hanya akan mengikuti Violet ke mana pun dia pergi, karena Sky merasa banyak sekali hal yang terlupakan olehnya. Siapa yang membunuhnya, apa yang dilakukannya tepat sebelum dia dibunuh dan ke mana perginya alat-alat pekerjaannya seperti laptop, jurnal, tape recorder dan lain-lain.

Demi mendapatkan ingatannya kembali, Sky harus secepatnya membuat Violet percaya bahwa dia memang kembali dari kematiannya dan Violet masih waras sehingga mereka berdua dapat menyelesaikan kasus The Organ Stealer secepat mungkin. Sky hanya berdoa di dalam hati agar dia dapat meluluhkan hati sahabatnya.

Mereka sudah sampai di kantor polisi dan Violet langsung memarkirkan mobilnya di tempat yang sudah disediakan kantor untuknya. Violet masih sadar bahwa Sky masih berada bersamanya, tapi dia tetap mengabaikan Sky dan masih menganggap dirinya gila karena tidak bisa menerima kepergian Sky. Violet merasa ia harus kuat dan bersikap seperti tidak ada kejadian apapun, karena jika koleganya tahu dan terlebih lagi ayahnya, bisa-bisa dia dibebastugaskan saat itu juga hingga psikologisnya benar-benar pulih dan layak untuk bekerja di lapangan.

Forever Violet SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang