Enam

15.7K 812 65
                                    

#
.
.
.

Tsunade menatap mata kelamnya sesaat, lalu menjawabnya, "maaf kami tak bisa memberikan yang terbaik"

Sasuke mengernyitkan alisnya geram, "apa maksudmu? Jangan membuat lelucon, ini tidak lucu"

"Maaf kami sudah berusaha dengan susah payah tapi tidak bisa"

Sasuke menatap Tsunade tajam, lalu berlari masuk ke dalam ruangan.

Ia menatap beberapa suster yang akan menutupkan kain di wajah Sakura.

"Hentikan, jangan menutupnya, dia belum meninggal" teriak Sasuke geram, ia mendekat lalu menarik kain itu dari tangan para suster.

"Maaf, tapi"

"TAPI APA?? KELUAR KALIAN SEMUA" teriak Sasuke, beberapa suster itu dengan segera berlari keluar, meninggalkan Sasuke dalam ruangan itu.

Ia membelai wajah Sakura, "Cherry ku mohon bukalah matamu"

"Jangan bercanda Sakura, aku tak sedang ingin bergurau" ucap Sasuke lemah, air matanya mengalir.

Sasuke menghapus air matanya kasar, "SAKURA DEMI TUHAN BUKA MATAMU, JANGAN SEPERTI INI, AKU MENCINTAIMU, KAU DENGAR AKU KAN, CEPAT BUKA MATAMU SAKURA" teriak Sasuke, ia menangis sejadi-jadinya, lalu menampar pipinya sendiri dengan kuat.

"Kenapa ini terjadi Sakura?" tanya Sasuke.

Ia mencengkram dadanya, mengikuti gaya Sakura, "ini sakit sekali Sakura, ku mohon obatilah"

"SAKURA KU MOHON DEMI AKU, BANGUN AKU SANGAT MEMBUTUHKANMU"

Sasuke memeluk erat tubuh kekasihnya yang tak berdaya itu, "Cherry hiks, ku mohon" isak Sasuke lemah.

Air matanya tak berhenti, terus mengalir membasahi seluruh wajahnya, bukan hanya wajahnya tapi juga wajah pucat Sakura.

Sasuke mengecup lama jidat kekasihnya, lalu membelai wajah itu, "aku bodoh Sakura, maka dari itu ku mohon bangunlah dan ajari aku bagaimana caranya mencintaimu dengan baik"

Sasuke mengacak rambutnya, lalu menutup wajahnya dengan kedua tangan, ini sungguh menyakitkan.

Ia menyeka air matanya, menatap dinding yang bercat putih, kemudian menendangnya, menghambur semua yang ada dalam ruangan itu.

Menutup matanya kuat-kuat, menelan kenyataan yang begitu pahit, ia membuka matanya dan air matanya kembali mengalir.

Sasuke berjalan, kembali mendekati kekasihnya, ia mengambil tangan Sakura lalu menciumnya, "ku mohon Cherry bangunlah dan pukul aku sepuasmu, aku berjanji tak akan lari, tapi bangunlah" gumam Sasuke, ia mulai melemah.

Ia membenamkan kepalanya di sisi ranjang, tangannya dengan setia menggenggam tangan Sakura.

Terus menangis dalam diam, Sasuke membenci dirinya kenapa penyesalan selalu datang terakhir? Kenapa bukan dari awal saja? Dan kenapa harus orang yang dicintainya?.

Lelaki tampan itu terdiam, ia merasakan ada yang bergerak. Mengangkat kepalanya, lalu melihat tangan Sakura yang bergerak, Sasuke menggeleng tidak percaya.

Hate But Love (End)Where stories live. Discover now