titik terang

26 0 0
                                    

Bisa dikatakan bahwa semua orang akan merasa bahagia saat melihat keindahan Bercelona yang merupakan kota terbesar yang kedua di wilayah Spanyol, tapi sebaliknya Revan tidak merasakan kebahagian sama sekali hanya tatapan kosong yangvtidak mempunyai arti. Pikiran, hati, dan jiwa seakan jadi satu tujuan perlu kalian ketahui aku seperti tidak mempunyai arti kehidupan lagi. Bagaimana tidak? Aku sama sekali tidak bisa menghubunginya dan begitu pula sebaliknya. Entah kenapa? Aku sangat merasa merasa bersalah apakah aku sudah mulai menyukai dia atau hanya rasa bersalah atau khawatir saja. Tapi aku mencoba mencari tahu arti semua itu terhadap diriku sendiri, aku merasa bukan hanya rasa bersalah melainkan ada rasa yang lain aku rasakan. Saat mengingat namanya saja jantung berdetak tak seperti biasanya, namun hatiku? Aku masih meragukan akankah ada yang menggantikannya?. Ya mungkin aku adalah pria yang egois aku menyukainya namun aku belum bisa memastikan apakah aku mencintainya. Sungguh konyol seorang Revan Bayaskara akan mencintai seseorang. Tapi aku akui ingin rasanya memeluknya sekarang.

Sudah lima hari aku tinggalkan Indonesia begitu pula dengan kejadian di Kantor lebih tepatnya diruangnku. Aku melakukan hal yang sangat fatal bahkan dengan bodohnya aku membentaknya dan ya aku dengan mudahnya menyakitinya dan pergi meninggalkannya begitu saja. Ya Tuhan dosa apa? Yang telah kuperbuat kepadanya.

"Holla, gue perhatiin kalian berdua nggak seperti biasanya?."

"Maksud loe?." Tanya Revan tanpa mengalihkan tatapannya dari keindahan kota Bercelona.

Willy mendesa. " bagaimana tidak? Kita ini sudah hampir sejam disini tapu tidak ada satu pun yang memulai mengangkat pembicaraan."

Revan hanya mengedikan bahunya sembari mengisap rokok yang ada ditangannya, hampir sebungkus rokok ia habiskan. Ia bukan perokok tapi jika ia mempunyai suatu masalah ia akan melampiaskan kerokok. Entah kenapa? Akhir-akhir ini ia senang mengisap rokok dan minuman beralkohol dan bersoda.

"Kalian berdua ini sebenarnya ada apa? Ada masalah kerjaan? Keluarga? Atau masalah tentang wanita?." tanya Willy.

"Bukan urusan loe dan jangan banyak bertanya." jawab tak bersahabat Daffa.

"Gue bukan mau ikut campur urusan kalian berdua, tapi gue hanya mau membantu mecahin masalah kalian. Dan jangan menjawab seperti itu Daff, loe tahu kan jawabanmu itu bukan jawaban seorang Daffa yang dewasa dan sangat menjunjung tinggi sikap. Gue mohon jangan ada yng tersinggung gue hanya mengingkatkan kalian saja. Gue gak maksa kalian untuk cerita, tapi kalian harus ingat tidak ada masalah yang bisa terselesaikan begitu saja kalau dihadapi dengan emosi." papar Willy. "Gue akan selalu tunggu cerita kalian berdua, gue harap masalah kalian cepat terselesaikan. Dan ya satu lagi selesaikan dengan kepala dingin. Gue pergi sebentar ada urusan, setelah itu gue akan kembali." tambah Willy lalu pergi dari tempat yang telah menjadi persahabatan mereka dari kecil kecuali Revan dan Daffa mereka saling mengenal pada saat Revan sudah bekerja di salah satu maskapai yang sama, sementara Willy memberikan ruang untuk mereka berdua.

Daffa memejamkan matanya sembari mencerna dengan baik apa yng dikatakan oleh Willy. Ya Tuhan aku mohon berikan aku cara agar bisa menyelesaikan masalah keluargaku. Aku menyayangi mereka melebihi diriku sendiri. Ucap hati kecil Willy.

Revan dan Daffa dilanda keterdiaman satu sama lain. Tidak ada satu pun yang ingin membuka suara, mereka larut dengan pikiran masing-masing. Entah kenapa suasana menjadi canggung sama seperti pas pertama kali bertemu. Dengan keadaan seperti itu tidak membuat mereka diam berlama-lama.

"Hm, lo ada masalah apa?." tanya bersamaan mereka berdua.

Seketika mereka saling tatap. Menjijikan!.

"Hem, lo duluan." ucap Revan mengalah.

"Jangan sok mengalah, dude. Gue gak mau jadi durhaka! Sama atasan gue."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 07, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Responsibility & Decision  "My Heart"Where stories live. Discover now