Wife?

55 3 0
                                    


©©©

Ellin Pov...

Hari ini adalah hari sabtu, tepat gue sudah dua minggu bolak balik ke apartemen Pria kutub itu tapi yang punya pun tidak memunculkan batang hidungnya.

"Ha? Batang hidung, kabar aja gak ada?"

"Kemana dia?, emangnya dia itu kerja, kuliah atau apaan sih?"

Kok sampai dua minggu gak balik-balik!. Aisstt, kenapa gue jadi perhatian kayak gini?. Teman, sahabat, pacar bukan? Apalagi istri?.

Hukk, istri?. Ya ampun Ellin, apa otak lo sudah geser ha?. Bisa-bisanya lo sampai mikir sejauh gini!. Mungkin aja kan dia lagi banyak job, kayak selebriti gitu.

Tapi kalau di pikir-pikir sih aneh aja gue kerja kayak gini. Huu, pria Kuber! Ngapain coba dia nyuruh gue kerja sebagai asisten pribadi, terus gue gak habis pikir dengan kerjaan gue sebagai asistennya ya....bisa dibilang gue pembantu lebih tepatnya itu. Dia gak bisa apa bayar pembokam? Sampai-sampai gue dijadiin pembantunya.

Gue penasaran sama kerjaan dia, gak biasanya kan orang kerja sampai berhari-hari bahkan berminggu-minggu gak balik-balik. Ellin lo kenapa sih pikirin sampai segitunya sama si kuber?. Ya ampun "gue menepuk jidakku" gue beberapa hari ini belum pernah bersihin kamar si kuber.

Gue langsung kekamar kuber, benar kamarnya gak dia kunci. Gue selalu melihat takjub kamar kuber, karena desainnya begitu modern tapi masih terkesan simple. Setelah selesai gue membereskan kamar kuber, gue pun keluar dari kamar kuber tapi gue sangat terkejut apa yang dihadapanku sekarang.

Sungguh lidahku keluh, kaki mulai gemetar dibawah sana, tangan dan wajahku sudah mulai berubah warna menjadi putih pucat pada saat melihat kuber dihadapanku yang secara tiba-tiba.

"Lo ngapain kekamar gue? Atau jangan-jangan lo mau Maling!."

Terdengar suara dingin Revan membuat Ellin menciut. Tapi Ellin seketika dilanda emosi karena Revan mengatinya maling, sungguh Ellin tidak bisa membendung emosinya lagi.

"Eh, itu mulut dijaga!. Gak pernah disekolahin apa?."

"Terus apa coba kalau lo gak maling?

Eh, lo sudah pikun atau apa?. Lo lupa atau lo pura-pura lupa kalau gue itu asisten pribadi lo selama 3 bulan lamanya!. Lo pikir gue mau kerjain ini semua Ha? Gue kadang terpaksa melakukan ini semua karena gue gak mau lari dari tanggung jawab. Asal lo tau gue sudah berapa kali alpa gara-gara pekerjaan koyol yang lo berikan kepadaku!. Dan satu lagi gue sampai mau dipecat dari kerjaan gue!.

Apa lo bilang? Kadang terpaksa dan lo bilang ini semua gara-gara gue, iya!. Kalau lo gak nabrak mobil gue gak akan ada masalah dan lo pikir gue akan ngelepasin lo gitu aja. Nggak akan karena gue benci orang yang tidak bertanggung jawab!.

"Hoo, jadi lo benci orang yang lari dari tanggung jawab gitu?. Tapi lo sendiri gak ngehormati orang sama sekali, apa itu yang namanya baik?." Ucap Ellin dengan santai tapi menusuk sampai uluh hati.

Brukk.....

Sontak Ellin sangat kaget bukan main karena Revan menutup pintu kamarnya sangat keras.

"Auh", Ellin memegang dadanya yang tiba-tiba terasa sakit, dia langsung merasakan tubuhnya melemas, penglihatannya pun mulai gelap hingga tertutup dan terjatuh.

Responsibility & Decision  "My Heart"Where stories live. Discover now