Apartemen

88 2 0
                                    

Typo bertebaran dimana-mana...

Happy reading guys••••••

****

Ellin Pov

Pagi yang cerah dan senyuman sang mentari yang berwarna jingga, tapi tidak seceria gue dengan keadaan yang kurang fit, mata yang sembam akibat menangis. Dengan keadaan seperti ini, gue ingin istirahat tapi tuntutan pekerjaan yang tidak bisa gue hindari, apalagi kalau bukan personal assistent pria kutub itu.

Keadaan mata sembam membuatgue malas beraktifitas, apalagi mau bertemu dengan pria kutub. Gue mulai berfikir gimana caranya supaya mata sembamku tidak terlihat oleh pria kutub itu.

"Berkat kaca mata yang berwarna gelap ini, bisa membantuku menutupi mata sembamku, tapi aneh banget dah gue pakai kayak gini". Ide konyol gue muncul lagi.

***

Sesampai di apartemen pria kutub itu, gue langsung memencet bel, dan gue gak perlu menunggu terlalu lama karena sang empunya pun membukakan pintu. Gue berdiri seperti patung yang bernyawa karena yang membukakan pintu bukan si pria kutub itu.

Apa gue salah? "Ahhh" kok bisa salah sih, perasaan alamatnya udah benar. Apartemen yang kemarin yang gue datangin pun sama kayak kemarin. Gak mungkin kan gue lupa ingatan?, gue kan masih muda mana mungkin secepat itu gue pikun. Batin Ellin penuh dengan pertanyaan konyol.

"Maaf nona" anda cari siapa?. Tanya Willy.

Ya pria yang dihadapan Ellin adalah Willy sahabat Revan.

Tapi Ellin masih tetap berdiri bagaikan patung yang bernyawa.

"Ehemm." Deheman Wlliy

kok gue gak asing sih dengan pria ini. Gue kayaknya pernah ketemu dia, tapi dimana?. Batin Ellin

"Maaf nona", anda cari siapa?. Tanya Willy lagi.

Ellin mulai tersadar dari lamunannya.

"Oh, aku cari pemilik Apartemen ini. Apakah dia ada?." Tanya Ellin, dengan Suara sedikit ragu karena ia malu banget telah memandang seorang pria begitu intim. Untung aja gue pake kaca mata, jadi gak malu-maluin amat dah. Batin Ellin .

"Ahh, maksud kamu Revan?". Tanya Willy.

Walaupun gue sudah tau kalau seorang wanita ini adalah personal assistant lebih tepatnya asisten pribadi Revan, karena Revan sudah cerita sama gue tentang nih cewe, sebelum Revan pergi Flight. Tapi ya apa salahnya gue basa-basi sama seorang wanita cantik, walau gue gak bisa melihat secara jelas wajahnya karena tertutup oleh kaca mata. Tapi gue sangat yakin bahwa dia adalah seorang gadis cantik. Batin Willy

Responsibility & Decision  "My Heart"Where stories live. Discover now