Enam

299 29 2
                                    

(Namakamu) Poin Of View's

10:59

Tidak biasanya Iqbaal datang setelat ini. Apa dia sedang terjadi masalah?
Sudah hampir 4 jam aku menunggunya di balkonku dengan setia memegangi makanan ini untuknya. Aku membuat gimbab yg diisi dengan nasi dan juga 4 butir apel yg sudah aku potong dalam bentuk dadu
Dimana dia?
Aku menopangkan daguku disisi tangga balkon ini, aku menikmati terpaan angin yg berhembus diwajahku dan membuat rambutku berterbangan
Aku berharap dan terus berharap agar dia bisa datang dengan cepat
Jantungku berdetak kencang
Ntah kenapa aku merasa ada yg tidak enak dengan perasaanku

Duarrrr

Petir mulai menghampiri bumi menandakan akan segera datangnya hujan. Langit sudah menggelap dan awan sudah mendung, angin begitu berhembus kencang. Tetap saja aku menopangkan dagu dibesi yg diwarnain dengan cat golden ini
Aku mulai merasakan angin yg begitu kencang menimpa wajahku
Moodku sudah hancur
Dimana dia?

Tesss

Air mataku jatuh, aku tak dapat membendungnya lagi
Aku menatap langit "ya tuhan, lindungilah dia dimanapun dia berada, dan tolonglah pertemukan aku dengannya agar aku tak secemas ini"ujarku dalam hati sambil terpejam
Aku mulai merasakan rintik rintik air hujan yg mengenai wajahku

"Cuaca sudah mendung, mau sampai kapan kau disitu?"teriak Rosé dari dalam kamar
Aku menoleh kearah kamar
Mereka sedang menatapiku dengan tatapan aneh

Byurrrr

Air hujan mulai turun dan mengguyur bumi
Iqbaal tidak akan mungkin datang untuk hari ini
Aku bangkit dari kursiku dan menoleh sambil berjinjit. Aku tidak melihat tanda tanda kedatangannya. Aku masuk kedalam kamarku dan menutup pintu kaca yg dilapisi kayu ini

Ceklek

Lalu aku menguncinya dan menutup gordynnya. Aku terduduk lemas dikasur Rosé yg sedang membaca buku ditemani kentang gorengnya

"Sudahlah, jangan terlalu difikirkan, mungkin ia akan datang besok, hari ini hujan, kau ingim menyuruhnya sakit?"ujar Rosé meyakinkanku

"Tadi pagi, cuacanya cerah, mengapa dia tidak datang juga?"
"Mungkin dia sedang tidak enak badan, berfikirlah positive saja maknae"Jisoo meyakinkanku

Suasana guyuran hujan yg semakin deras ini membuat feelingku semakin tidak enak.

Aku mengambil sesuatu dari laci bawah kasurku. Ya, itu adalah sapu tangan berwarna violet yg dia berikan kemarin. Aku akan selalu menyimpannya sampai kapanpun
Aku duduk dikasurku
Aku ingin menangis tanpa ada yg mengetahuinya
Aku berbaring dikasurku dan menutup gordyn/tirai yg terdapat di 2 sudut kasurku
Sudut bawah dan samping kiri, untuk sudut kanan dan atas sudah ditutupi tembok. Aku memeluk bantalku dan menangis sejadi jadinya disana

"Kenapa dia?"ujar Jennie
"Ntahlah, dia berfirasat buruk tentang kekasihnya itu"ujar Jisoo dan Rosé

Aku merasakan ada yg aneh dari tubuhku, ya. Aku merasakan rasa hangat disekujur tubuhku
Terutama dibagian mata dan hidungku. Ada juga yg menyentuh tanganku
Dengan perlahan aku membuka mataku

"Maknae, apa yg terjadi padamu?"ujar ketiga kakakku
"Tidak"ucapku

"Aku membawakan makanan untukmu"ujar seseorang yg baru datang, tidak, lebih tepatnya 2 orang pemuda dan 1 pria
Aku dapat melihat Appa juga ada disana
Appa duduk disebelahku

B A R B I E  G I R L [IDR]Where stories live. Discover now