Donghyun kembali membawa minuman menuju Chaeyeon yang tengah duduk di sebuah kursi yang ada di taman yang letaknya tak jauh dari tempat Youngmin meninggalkan Chaeyeon tadi.
Chaeyeon terlihat sangat berantakan sekarang. Wajahnya bengkak karena menangis terlalu lama. Dress cantik yang ia pakai kini sudah tak karuan dan heels yang ia gunakan pun hak nya sudah patah. Tubuhnya kotor karena terjatuh di jalan tadi.
Donghyun menatap gadis itu dengan tatapan iba. Hatinya hancur melihat kondisi gadis itu sekarang. Donghyun duduk di samping Chaeyeon. Memberikan gadis itu sebotol air mineral untuk menenangkannya.
"Minumlah ini dan tenangkan dirimu"
Chaeyeon menangis terlalu lama. Matanya terlihat sangat sembab dan rambutnya pun sangat berantakan sekarang. Donghyun mencoba untuk merapikan rambut gadis itu.
"Donghyun-ssi aku harus pulang sekarang"
Donghyun menatap Chaeyeon dengan heran. Bagaimana bisa ia masih mau pulang ke rumah orang yang sudah menyakitinya.
"Chaeyeon-ah kau tidak perlu memperdulikan Youngmin lagi. Dia bersikap kasar padamu dan bahkan meninggalkanmu, kau tak perlu kembali lagi padanya. Dia hanya akan menyakitimu"
Donghyun mencoba untuk mencegah Chaeyeon kembali kepada Youngmin. Namun Chaeyeon tak mendengarkan perkataan Donghyun. Ia tetap memilih untuk kembali menemui Youngmin.
"Tidak Donghyun-ssi. Aku harus pulang. Youngmin sedang dalam kondisi yang tak baik, aku tidak bisa membiarkan dia sendirian di rumah"
Bagi Chaeyeon seburuk apapun Youngmin, sekasar apapun Youngmin memperlakukannya, ia tetap tak bisa pergi dari pria itu. Rasa bersalah dan rasa cintanya terhadap Youngmin membutakan segalanya.
"Walaupun dia selalu bersikap kasar padaku, tapi sebenarnya Youngmin memiliki hati yang hangat. Aku harus kembali sekarang. Youngmin sendirian di rumah. Aku tak bisa membiarkannya sendirian"
Donghyun merasakan hatinya benar-benar hancur sekarang. Bagaimana bisa Chaeyeon masih memikirkan Youngmin yang jelas-jelas sudah memperlakukannya dengan buruk.
Chaeyeon berdiri dari tempat duduknya. Namun langkahnya terhenti karena Donghyun yang memegang erat lengannya.
"Tidak bisakah kau juga memberikan perhatianmu padaku seperti kau memperhatikan Youngmin...."
Donghyun berbicara dengan pelan. Ia menundukkan kepalanya. Hatinya benar-benar hancur. Yang ia butuhkan adalah perhatian Chaeyeon, namun Chaeyeon sama sekali tak pernah memahami hatinya.
Fakta bahwa di dalam hati Chaeyeon hanya ada Youngmin, benar-benar menghancurkan hati Donghyun. Bahkan setelah pria itu menyakitinya, membuatnya menangis, Chaeyeon masih memikirkan Youngmin.
Chaeyeon yang mendengar perkataan Donghyun hanya terdiam. Chaeyeon memandang Donghyun yang masih menundukkan kepalanya. Chaeyeon merasa tak enak dengan Donghyun. Tapi ia tak tahu harus bagaimana, karena memang sekarang hanya ada Youngmin di dalam pikirannya.
"Donghyun-ssi..." Chaeyeon memanggil Donghyun pelan.
Donghyun menghela nafas, ia mencoba untuk tersenyum menyembunyikan kenyataan pahit yang ada dalam hatinya. Donghyun melepaskan genggamannya pada lengan Chaeyeon.
"Haaa... baiklah kau boleh pulang tapi izinkan aku untuk mengantarmu"
Donghyun pun berjalan mendahului Chaeyeon. Ia tak mampu menatap wajah Chaeyeon. Donghyun hanya berharap bahwa suatu saat nanti Chaeyeon akan mengerti akan perasaannya. Meski kenyataannya pahit namun Donghyun tetap mencoba untuk bersabar menunggu hari itu tiba.
Chaeyeon berjalan di belakang Donghyun. Ia menatapi punggung pria itu. Chaeyeon merasa ada kesedihan pada diri Donghyun. Tapi ia tak tahu harus bagaimana lagi, karena saat ini memang hanya ada Youngmin di pikirannya.
Maafkan aku Donghyun-ssi...
......
Youngmin sedang duduk sendirian di ruang tengah. Youngmin melihat ke arah jam, waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam dan Chaeyeon masih belum kembali.
Youngmin bertanya-tanya dalam hatinya, apakah mungkin Chaeyeon pergi melarikan diri. Lagipula dia meninggalkan gadis itu dan memintanya untuk jangan pernah lagi muncul dihadapannya. Namun entah mengapa, Youngmin merasa menyesal mengatakan hal tersebut.
Youngmin tak dapat membohongi dirinya bahwa sekarang ia mengkhawatirkan Chaeyeon. Ia berharap Chaeyeon kembali, namun ego nya mengalahkan semuanya. Ia bahkan tak ingin mencari gadis itu atau bahkan setidaknya menelpon Chaeyeon untuk menanyakan dimana gadis itu sekarang.
Seperti inikah rasanya? Inikah yang selama ini Chaeyeon rasakan ketika menungguku pulang setiap malamnya?
Tepat saat itu bel rumah pun berbunyi. Youngmin lekas berdiri menuju pintu karena ia yakin bahwa orang yang membunyikan bel itu adalah Chaeyeon.
Youngmin membuka pintu dan mendapati Chaeyeon bersama dengan Donghyun disana. Donghyun yang memegang Chaeyeon yang sepertinya tak bisa berdiri dengan baik.
Youngmin merasa tak senang dengan apa yang Donghyun lakukan pada Chaeyeon. Ia segera menarik Chaeyeon ke sisinya. Memisahkan Chaeyeon dari pelukan Donghyun dengan kasar.
Donghyun yang melihat Youngmin menarik Chaeyeon dengan kasar tak dapat lagi menahan amarahnya.
"Ya Lim Youngmin!??" teriak Donghyun pada Youngmin.
Youngmin tak menghiraukan perkataan Donghyun. Ia hanya menarik Chaeyeon masuk. Youngmin menarik lengan Chaeyeon dengan kasar. Dan memperdulikan rasa sakit yang gadis itu rasakan. Bahkan meskipun Chaeyeon merintih kesakitan, Youngmin tetap tak memperdulikan itu.
Youngmin membawa Chaeyeon ke kamarnya. Menghempaskan gadis itu di atas kasurnya. Chaeyeon terus meneteskan air matanya.
"Kau mulai sekarang jangan pernah keluar dari sini!!!" bentak Youngmin pada Chaeyeon. Laluia meninggalkan gadis itu sendirian di kamar lotengnya dan menguncinya dari luar.
Tubuh dan hatinya hancur. Chaeyeon terus menerus mengetuk pintu kamarnya, meminta Youngmin untuk membukakan pintu untuknya. Ia terus menangis sambil meminta maaf kepada Youngmin. Namun hasilnya nihil, Youngmin tetaplah Youngmin. Sekeras apapun Chaeyeon menangis, Youngmin tetap tak memiliki rasa belas kasihan kepada gadis itu.
Donghyun yang masih berada di tempat yang sama terus meneriakan nama Chaeyeon. Ia terus mengetuk pintu rumah Youngmin. Donghyun benar-benar mengkhawatirkan kondisi Chaeyeon. Ia takut Youngmin akan melakukan sesuatu yang buruk pada gadis itu.
"Sebentar Youngmin-ah! Ya Lim Youngmin!! Bisakah kau buka pintu ini?!! Apa yang kau lakukan pada Chaeyeon?!! Ya Lim Youngmin!!!"
Donghyun benar-benar tak bisa lagi menahan amarahnya pada Youngmin. Ia tak mengerti apa yang sebenarnya ada dalam pikiran Youngmin.
Akhirnya Youngmin membukakan pintu untuk Donghyun. Donghyun yang benar-benar sudah tak tahan dengan tingkah Youngmin, langsung menarik kerah baju Youngmin. Ia menatap Youngmin dengan tatapan tajamnya yang dipenuhi amaraha.
Untuk pertama kalinya setelah sekian lama Donghyun mengenal Youngmin, ia melakukan hal tersebut. Untuk pertama kalinya Donghyun benar-benar marah pada Youngmin.
"Ya Lim Youngmin apa yang kau lakukan pada Chaeyeon?!!!!" teriak Donghyun pada Youngmin.
Youngmin menatap Donghyun. Youngmin hanya diam. Tak mendapatkan jawaban dari Youngmin. Donghyun pun melepaskan genggamannya pada kerah baju Youngmin dan berusaha masuk ke dalam rumah untuk mencari Chaeyeon dan membawa gadis itu pergi.
"Kau menyukainya?"
Donghyun menghentikan langkahnya. Tiba-tiba saja jantungnya berhenti berdetak. Ia mengepalkan kedua tangannya. Donghyun mencoba untuk menahan air matanya. Kedua sahabat itu saling membelakangi satu sama lain.
"Iya, aku menyukainya jadi ku peringatkan padamu untuk berhenti menyakiti Chaeyeon. Karena aku mencintainya..."
ESTÁS LEYENDO
IF IT WAS YOU [ON GOING]
RomanceYoon Chaeyeon - A little girl with millions pain and scar that she never told. She acts like she is okay but inside tell different. Lim Youngmin - A perfect boy who will never expect has a bad past. People speak something wrong about him and make hi...
![IF IT WAS YOU [ON GOING]](https://img.wattpad.com/cover/171283101-64-k152680.jpg)