#Part 01

141 7 0
                                    

Jakarta, 08.00 WIB


Adara Quensha siapa sih yang ngga tau sama dia, gadis dengan wajah yang cantik dan senyum manis itu membuat seluruh antera tertuju padanya. Tapi harus hati - hati sama dia soalnya banyak beredar kalau dia itu galak kalau lagi kumat kalo engga pasti deh manjanya keluar apalagi sama sahabat - sahabatnya kadang bikin greget. liat aja sekarang Ara lagi duduk di kantin sama dua sahabatnya.

"Ra" panggil kania yang melihat ke arah ara yang begitu lahap, seperti orang ngga di kasih makan tiga hari aja.

"besok kita pergi yuk..." ajak kania

"kemana ?"

"jalan - jalan aja" mendengar itu ara hanya menggelengkan kepala pasalnya ia sedikit ngga mood aja kalau jalan - jalan tanpa tujuan.

"tumben ngga mau ! biasanya mau - mau aja kan lo" timpal Naila yang sudah selesai makan, soal naila dia itu ngga suka makan sambil bicara jadi harus selesai dulu baru ikutan di dalam pembicaraan.

"tautuh ! aneh, biasanya cuman di ajak main ke sungai girang amat"

"lagi ngga mood aja..." ucapnya dengan mulut penuh dengan makanan.

"tapi ra besok kan libur...kita refreshing lah" ucap kania memberikan sarah.

"yaudah dehh...mau jam berapa emangnya ?" melihat ke dua sahabatnya memuhon akhirnya ia menutu hal itu.

"jam berapanya besok gue kabarin deh okey"

setelah membahas tetang jalan jalan mereka melanjutkan makanan yang tadi tertunda, selesai makan mereka langsung cabut dari kantin menuju kelas terakhir mereka.

***

"hahhhh" 

ara menghempaskan tubuhnya ke badcover miliknya, setelah melakukan segala aktifitas yang membuatnya merasa penat dengan wajah lesu ia berjalan ke kamar mandi untuk mengembalikan staminanya.

"non" dari luar kamar terdengar ada yang mengetuk pintu.

"iyahh bi ada apa ?"

"itu...makan malam sudah siap ! sudah di tunggu tuan sama nyonya"

"iya duluan aja" setelah mengucapkan itu sudah tak ada lagi yang memaggil dirinya, karena tak enak Ara segera turun ke bawah

"ko lama banget ? kenapa ? gimana kuliahnya" tanya wanita paruh baya sambil mengusap lengan ara

"ngga papa ! kenapa belum makan"

"kita nungguin kamu ! ayo duduk" suruh pria paruh baya itu, selesai  makan mereka masih duduk di kursi meja makan sambil berbincang.

"dek..besok abang mau kemping kamu mau ikut ngga ?"

"ngga deh bang udah ada janji soalnya"

"bener kak ngga usah ikut...bahaya buat anak cewe" ara yang mendengar penuturan adiknya hanya tersenyum, adiknya ini selalu kawatir kalau ara keluar tapi lama ngga pulang - pulang.

"makasih adek"

tanpa mengucapkan sepatah kata ia langsung menuju ke latai atas untuk tidur supaya besok dia ngga kecapean karena sahabatnya ini kalau ngajak jalan itu sampai ke ujung dunia pun mereka sanggup. ngga ada sejarahnya merka kecapean pasti selalu strong apa lagi kalau ada spot foto yang bagus pasti behh...ngga pulang - pulang terus melaju deh pastinya.

"ara bangun" 

"hhmmm"

dengan setengah kesadarannya ia duduk dan perlahan membuka matannya.

"ARAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA"

karena masih ngantuk ia tak menghiraukan panggilan dari kania,Naila.

"kenapa kesininya pagi banget sihhhh ! HAHHH" kesalnya menelusupkan majahnya ke bantal.

"ini udah siang kali Ra !! makanya pasang jam yang gede sekalian"

"udah cepet mandi" mereka berdua mendorong adara agar masuk ke dalam kamar mandi 

selang waktu 15 menit yang di tunggu pun akhirnya datang juga. semua berpamitan dengan orang rumah saat ara hendak masuk ke garasi...

"ehh mau kemana ?" dirinya di tarik keluar garasi.

"lahh gimana sihh ! mau ambil mobil lahh"

"Ara sayang kita tau kamu cape....jadi"

"jadi..." tanya ara curiga pasti ada apa - apa rencana dari mereka. tak menjawab mereka langsung membawa ara keluar gerbang, di sana ada tiga sepeda motor terparkir di sana.

"hai Ra katanya kamu mau jalan - jalan yaa ayo ikut aku"

"jangan ra sama aku aja"

"sama gue aja ra di jamin keselamatannya" 

Adara memandangi kedua sahabatnya yang menyengir tanpa dosa.

"sorry ya bukannya gue nolak tapi kita udah sepakat buat naik mobil aja, supaya lebih enjoy gitu lohhh" mendengar penuturan ara membuat ketiga cowo itu berpikir dan selang beberapa menit mereka mengiyakannya dan pergi dari sana.

***

                                                                                                                          tanks you


see you bye bye

Adara QuenshaWhere stories live. Discover now