MERISYA AND IFFAT

2.2K 59 1
                                    

Author POV

Pelajaran matematika telah berjalan hampir 2 jam, semua siswa sedang sibuk menyalin catatan ke buku masing masing dan di awasi oleh pak iffat, semua sedang khusyuk menyalin lantaran takut terkena hukuman jika tak menyalin apa yang ada di papan tulis.

TET... TET...

"Ok, besok catatan kalian akan bapak periksa, dan bapak harap kalian melengkapi catatan kalian"pak iffat berjalan menuju meja guru dan membereskan buku yang berhubungan dengan metematika di atas meja tersebut.

"Baik pak" semua sedang sibuk membereskan buku mereka dan menunggu hingga pak iffat keluar kelas.

"Untuk pr yang saya kasih, kalian kumpulkan ke merisya dan kamu merisya bawa ke meja saya. Segera! "Merisya hanya mendengus kesal dengan permintaan pak iffat yang menurutnya sangat merepotkan, kenapa harus ia? Jika di kelas tersebut ada sang ketua kelas? Itulah pikirnya.

"Iya pak"Pak iffat tersenyum dan segera keluar dari kelas tersebut dengan diikuti oleh bangkitnya para siswa untuk mengumpulkan tugas kepada merisya.

"Sabar ya sob"merisya meringisi nasibnya, disaat siswa yang lain pada di kantin dia malah harus ke kantor guru yang jaraknya lumayan jauh dari kantin dan kelasnya.

"Tai tu guru, pinter banget cari kesempatan"semua tertawa sedangkan merisya segera beranjak dari kursinya dan berjalan keluar kelas.

Merisya berjalan sambil membawa buku yang banyak dan bisa di bilang buku tersebut tebal, sepanjang jalan dia mengeluarkan sumpah serapah untuk sang guru matematika tersebut.

Merisya mengucapkan salam dan segera masuk ke ruang guru, berjalan menuju meja guru matematikanya dan meletakkan buku tersebut di atas meja, dia menatap sinis kepada guru yang sedang tersenyum manis kepadanya.

"Nih bukunya pak"merisya segera beranjak dari sana, namun langkahnya terhenti lantaran pertanyaan pak iffat.

"Apa semuanya sudah mengumpulkan tugas? "Merisya membalikkan badannya dan mendengus kesal.

"Mana saya tau lah, emang saya absenin satu satu yang ngumpul tugasnya? "Merisya mendelik sinis kepada pak iffat.

Tunggu aja nih, bentar lagi pasti dpet tugas lagi, pokoknya ni orang nggak ada habisnya ngerjain gw batin merisya.

Dan sepertinya ucapan merisya segera terkabul saat mendengar perintah gurunya itu, merisya beberapa detik cengo dengan perintah gurunya itu.

"Coba kamu hitung dan kamu periksa siapa yang tidak mengumpulkan tugas ini"pak iffat tersenyum manis setelah menyelesaikan kalimatnya, menurut merisya senyum tersebut adalah senyum mengejek bukan senyum manis menurut guru guru dan murid yang lain kira.

"Kenapa nggak bapak aja sih?! Bapak bisa hitung kan? Bapak kan lagi senggang, saya itu mau ke kantin pak! "habis sudah kesabaran merisya menghadapi guru ini, guru yang menurutnya adalah gila dan tak waras.

"Jaga nada bicaramu merisya! , lakukan saja yang saya perintahkan"merisya mendengus kesal dan tersenyum smirk kepada guru tersebut.

"Bapak punya tangan kan? Jadi, lakukan lah sendiri. Karena saya bukan babu anda"merisya berjalan keluar ruang guru dan segera ke rooftop untuk menenangkan diri dengan bonus membolos satu mata pelajaran.

Pak iffat hanya tersenyum melihat tingkah merisya yang menurutnya unik dari yang lain, di saat para wanita mengejarnya tapi dia menjauhinya.

Gotcha! Batin iffat

*****

Bel pulang telah berkumandang bak suara surga yang memanggil membuat para siswa kembali mendapatkan energinya.

DIAMOND DEAD SQUAD (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang