12- Calon imam

15 3 0
                                    

Selesai makan, Zevana dan Fares pun segera keluar warung mie ayam, setelah sebelumnya berpamitan kepada penjual mie ayam, bang Asep.

"Siapa?" tanya Fares pada Zevana.

Zevana yang mendengar pertanyaan dari lelaki tampan di hadapannya pun mengernyit heran "Hah? Maksudnya kak?" bukannya menjawab, gadis itu justru bertanya kembali.

Fares pun menghembuskan nafas "Tadi?"

"Kakak kalau nanya yang jelas dong aku nggak paham, bisa nggak sih kalau nanya nggak usah sepatah."

"Penjual mie ayam," jelas Fares.

"Dia kenapa?"

"Siapanya lo?"

"Hah? Ya penjual mie ayam lah kak, emangnya siapa lagi?"

"Kenapa dia manggil lo Zeze?"

"Oh itu..aku emang biasa di panggil Zeze kak."

Fares pun hanya memasang wajah datar.

Mereka pun segera pergi menuju rumah Zevana.

🍭🍭

Setelah sampai Zevana pun turun dari motor besar tersebut.

"Makasih ya kak, kakak mau mampir?" ucap Zevana menawarkan.

Fares pun berpikir sejenak dan melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul 16.15

"Emang nya boleh?"

"Boleh dong kak, yaudah ayo masuk," jawab Zevana sambil membuka gerbang rumahnya.

Fares pun memasukkan motornya ke pekarangan rumah Zevana.

"Ze," panggil Fares.

Zevana yang ingin membukakan pintu pun terhenti.

"Kenapa kak?"

"Numpang sholat,"

Singkat, tapi mampu menggetarkan hati Zevana.

"Ohh.. yaudah ayo aku anter untuk ambil wudhu,"

Zevana pun menunggu Fares yang sedang mengambil wudhu, sambil menonton televisi.

Fares pun keluar kamar mandi dengan rambut dan wajah yang basah membuat Zevana tertegun.

"Em ituu kak.. sajadah sama peci nya ada di ruangan warna putih," ucap Zevana memberi arah, sambil menunjuk ruangan ber-cat putih, ruangan tersebut khusus digunakan untuk sholat dirumahnya.

Fares yang mendengar arahan dari Zevana pun hanya menatap gadis itu sekilas lalu melangkah ke ruangan dengan cat putih.

Setelah melihat Fares yang hilang dibalik pintu, Zevana pun mengendap-endap untuk melihat lelaki tersebut.

Zevana pun melihat Fares yang sedang sholat, dari celah pintu yang terbuka.

"Gila nih cowok, udah ganteng, rajin sholat pula," ucap Zevana tanpa sadar dengan suara pelan.

"Calon imam banget," lanjut Zevana sambil menggigiti kukunya.

"Eh, apa barusan gue bilang? Dia? Ganteng? Calon imam? sejak kapan gue muji muji cowok, gak ada yang lebih ganteng selain Agam," ucap Zevana dengan kekehannya.

"Pakek acara calon imam lagi, duh udah gila nih gue," ucap Zevana dengan menjitak kepalanya sendiri.

Zevana pun kembali menonton televisi untuk menunggu Fares yang sedang sholat.

Beberapa menit kemudian Fares pun keluar dari ruangan ber-cat putih tersebut.

"Udah selesai?" tanya Zevana.

"Menurut lo?" bukannya menjawab lelaki tersebut justru melontarkan pertanyaan, yang membuat Zevana ingin memaki lelaki di hadapannya.

"Menurut aku sih udah, aku tadi cuma mastiin aja kak."

"Gue pulang," pamit Fares.

"Ohh iya hati-hati, em bentar kak," ucap Zevana sambil berlari mengambil payung, karna keadaan diluar sangat mendung.

Setelah selesai gadis itu kembali menghampiri Fares yang hanya diam dengan wajah datarnya.

"Ayo kak, aku juga mau keluar nih, mau jemput Lala soalnya," ajak Zevana.

"Lala siapa?"

"Lala itu adik aku," jawab Zevana sambil mengunci pintu.

"Mau jemput dimana?"

"Di tempat latihan badminton nya kak,"

"Oh."

Fares pun segera menaiki motornya.

"Ayo bareng," ajak Fares yang telah memakai helm full face nya.

"Loh beneran? Aku udah banyak ngerepotin kak," ucap Zevana tak enak.

"Santai aja, buruan."

"Em..yaudah sih kalau maksa," ucap Zevana dengan cengirannya.

"Terus payungnya gimana?" tanya Zevana dengan polosnya.

"Bawa masuklah, nggak mungkin lo pakek Ze." ucap Fares heran.

"Tapi sebentar lagi mau hujan kak," ucap Zevana sambil memandang langit yang gelap.

"Nanti bisa berteduh, kalau lo pakek payung, yang ada payungnya bisa rusak."

"Oh yaudah sebentar ya," ucap Zevana yang segera beranjak masuk kedalam rumahnya untuk menyimpan payungnya kembali.

"Buruan! gue nggak suka nunggu," teriak Fares dengan memandang punggung Zevana yang sedang berlari.

🍦🍦🍦🍦

Haiii!! Jangan lupa buat vote and comment yaa:)

See you💙

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 09, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

PenantianWhere stories live. Discover now