(7) Rap Line

100 12 80
                                    

"Annyeonghaseyo, Dewi-imnida! Senang bertemu dengan anda Tuan-Tuan."

Dewi menganggukkan kepalanya yang dibalas juga oleh ketiga majikan barunya. Rap line BTOB baru saja sampai dan akan tinggal bersama keempat member lainnya, dan tentu saja bersama dengannya.

"Anyeong!" sapa Minhyuk dengan ramah.

"Ini Dewi, kalau kalian butuh apa-apa minta tolong saja padanya." ucap Eunkwang.

"Ahh, arraseo. Kalau begitu, tolong bantu bawakan barang-barang kami!" pinta Ilhoon.

"Baik, Tuan!"

***

Dewi mengantarkan ketiga pria tampan itu ke kamar masing-masing, dan sekarang ketujuh kamar di lantai dua rumah ini sudah terisi. Dimulai dari kamar yang paling dekat dengan tangga ditempati oleh Hyunsik. Lalu kamar kedua ada Ilhoon, sebelah Ilhoon ada Sungjae, kemudian kamar Changsub. Lalu kamar Eunkwang, Minhyuk dan yang paling ujung kamar milik Peniel.

Bukan maksud Dewi untuk menempatkan Peniel di kamar yang paling ujung, namun ini permintaan Peniel sendiri. Sebenarnya Dewi ingin kamar Peniel berada di antara kamar Sungjae dan Changsub, tapi Peniel menolak. Alasannya, dia ingin tidur dengan tenang.

"Kau tahu kan, Sungjae dan Changsub hyung itu orang paling berisik. Dan aku tidak akan bisa beristirahat jika ada mereka." ucap Peniel.

Mau tidak mau Dewi setuju dengan ucapan Peniel. Sungjae dan Changsub adalah yang paling berisik di BTOB. Walaupun semua member itu berisik, tapi mereka berdua lah yang paling parah. Wajar jika Peniel lebih memilih kamar yang paling ujung ketimbang kamar yang ada di dekat mereka berdua. Rupanya ini alasan siang tadi Changsub dan Eunkwang pindah kamar. Supaya dua kamar paling ujung bisa ditempati oleh Minhyuk dan Peniel.

"Ehm, kau bisa berbahasa inggris?" tanya Peniel saat Dewi akan keluar dari kamarnya setelah membantunya 'pindahan'.

"Sedikit saja, Tuan." Dewi menunduk malu.

"Oh, okay. Kau boleh pergi."

"Baik, Tuan." Dewi baru saja akan menutup pintu kamar Peniel ketika dia teringat sesuatu. "Oh ya, Tuan. Jika butuh bantuan, silakan panggil saja saya."

"Okay, thank you ya.."

"Permisi, Tuan."

Dewi berjalan melewati kamar Minhyuk dan melihat pintu kamarnya masih terbuka. Lalu dia berinisiatif untuk menawarkan bantuan jika Minhyuk membutuhkannya. Sebenarnya sejak tadi jantung Dewi berdegup sangat kencang, namun ia berusaha menetralkan jantungnya. Perasaan yang sama ketika BTOB vocal line pertama kali datang ke rumah ini. Untungnya Dewi sudah mulai terbiasa dengan deretan 'surprise' semenjak bekerja di negara ini, jadi dia sudah bisa bagaimana cara untuk mengendalikan perasaannya.

Tok tok!

Dewi mengetuk pintu kamar Minhyuk yang terbuka. "Masuk."

"Permisi, Tuan."

Dewi melihat Minhyuk tengah menata baju-bajunya pada lemari. Beberapa tas dan kardus masih belum tertata rapi.

"Anyeong, Dewi-ssi. Ada apa?" sapa Minhyuk.

Minhyuk merupakan member paling manis di BTOB, dia selalu bersikap manis pada penggemar maupun orang-orang disekitarnya. Membuat siapa saja akan 'meleleh' jika sudah berhadapan dengan Minhyuk. Dan sekarang, pria tampan itu dengan manisnya menyapa seorang Dewi yang merupakan pekerjanya. Dewi merasakan panas di wajahnya, perasaannya berbunga-bunga.

"A-ani, a-apa ada yang b-bisa s-saya bantu, Tuan?" tanya Dewi gugup.

Minhyuk yang menyadari kegugupan Dewi tersenyum, manis sekali. Ia berjalan mendekati Dewi dan menunjuk salah satu kardus berisi beberapa bingkai foto.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 26, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

BTOB: I'll be Your Man!!Where stories live. Discover now