(6) Pesan Lee Changsub

62 10 39
                                    

"Wah, aku tidak menyangka kau tahu lagu debut kami. Bahkan kau menyanyikan versi akustiknya.."

Dewi berdiri dengan jantung berdegup kencang dan menggenggam erat kain lapnya. Sementara Changsub bertepuk tangan dan nyengir girang.

"Ani, saya hanya..."
Keringat dingin mulai menetes di dahi Dewi.

"Wah wah wah.."

"Tuan, saya hanya.... menyukai... lagu-lagu BTOB tapi saya bukan—"

"Bagus, aku senang kalau ada orang yang menyukai musik dan lagu-lagu kami. Tidak peduli orang itu fans kami atau bukan, aku akan sangat berterima kasih. Itu artinya semakin banyak orang yang mengakui lagu dan karya-karya kami. "

"Ye?" Dewi bingung dengan kata-kata Changsub. "Tapi saya.... bukan sasaeng..." ucap Dewi pelan.

"Memangnya siapa yang menyebutmu sasaeng? Lagipula kau baru di korea, memangnya, kau tahu apa itu sasaeng?"

Dewi sedikit ragu, "yang saya tahu sasaeng itu penggemar yang jahat pada idolanya.."

Changsub membuka pintu kulkas dan mengambil minuman kaleng dari dalamnya.
"Mereka tidak bisa dikatakan sebagai penggemar. Apalagi sampai membahayakan seseorang. Apa kau berniat membahayakan kami?"

Dewi dengan cepat menggelengkan kepalanya. "Aniya—"

"Bagus. Bekerjalah dengan baik dan jangan kecewakan kami!"

Ucapan Changsub membuat Dewi tersenyum sekaligus berjanji pada diri sendiri, untuk bekerja dengan baik dan sebisa mungkin tidak mengecewakan majikannya. Karena terkadang sangat sulit bagi Dewi mendapatkan kepercayaan dari sang majikan, terlebih jika majikan tersebut sangat posesif.

"Berikan aku nomor ponselmu!" ucap Changsub sembari menengadahkan tangannya.

"Ye? Anu, saya tidak punya, Tuan."

Mata Changsub melotot. "Kau tidak punya ponsel?"

Dewi menggeleng sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Kenapa kau tidak punya ponsel? Kan, kau bisa membelinya.."

"Saya masih baru, Tuan, jadi saya harus bekerja dengan baik dulu sampai saya bisa mempunyai ponsel sendiri.." jawab Dewi.

"Aaaahhh.." Changsub mengangguk-angguk sembari terlihat sedang berpikir.

"Kalau begitu begini saja, kau bisa menungguku? Malam ini aku akan ada acara di radio dan mungkin akan pulang malam. Bisakah kau menungguku pulang dan membuka pintu untukku? Aku belum punya kunci rumah ini, manajer hyung besok baru akan datang ke sini.."

Changsub berbicara dengan cepat hingga membuat Dewi kebingungan. Pasalnya gadis itu masih belum terlalu mengerti bahasa korea.

"Anu, Tuan.. Bisakah anda berbicara pelan-pelan? Saya tidak mengerti.."

Changsub menepuk jidatnya pelan. "Ah benar, kau pasti belum terlalu mengerti bahasa korea.."

Dewi hanya bisa tersenyum canggung. Belum genap dua bulan Dewi di Korea, gadis itu masih terlalu lemah untuk mengerti beberapa kosa kata dalam bahasa korea. Butuh pengertian dari orang-orang di sekitarnya, termasuk sang majikan. Changsub yang menyadari kelemahan Dewi pun akhirnya mengulang perkataannya dengan pelan.

"Aku, mau pergi. Jadi, kau, tolong tunggu aku pulang... untuk membuka pintu... Aku pulang sekitar jam 12 malam..." ucap Changsub sambil menggerakan tangannya seolah sedang mempraktekkan apa yang ia katakan.

"Oooohh..." Dewi nyengir pada Changsub, lalu "arraseo!"

***

BTOB: I'll be Your Man!!Where stories live. Discover now