Eps. 3. BERSETUBUH

39.2K 490 193
                                    

Peringatan!

Episode ini mengandung adegan seksual yang cukup vulgar dan dimohon agar pembaca dapat menyikapinya secara bijaksana.

*******

Perasaan cemas mulai menyelimutiku. Dari tadi pagi suasana hatiku berubah-ubah layaknya bunglon. Aku kembali berdiri di depan cermin memperhatikan penampilanku yang sebenarnya sudah rapi.

"Ini sudah sempurna." Ucapku dalam hati

Aku menarik nafas panjang sembari duduk di kursi depan cermin. Sejenak aku memikirkan kembali keputusanku ini. Malam ini aku akan menjadi cowok bayaran. Seorang om-om tajir yang dikenalkan oleh Radit bersedia membayarku cukup mahal. Aku tidak tahu apa alasanku menyetujui ajakan Radit, selain uang yang cukup banyak. Kalau dipikir lagi tujuanku cukup aneh, aku tidak kekurangan uang jajan meskipun tidak banyak, biaya sekolah selalu dilunasi oleh papa dan mama. Sepertinya hanya godaan uang yang luar biasa, apalagi uang jajanku tidak pernah sejumlah itu bahkan mendekati pun tidak.

 Sepertinya hanya godaan uang yang luar biasa, apalagi uang jajanku tidak pernah sejumlah itu bahkan mendekati pun tidak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Raditya Galih, 19 Tahun. Gambar hanyalah ilustrasi yang diambil dari media sosial)

Radit adalah kenalanku di facebook. Dia sudah lama menjadi escort, istilah yang biasanya merujuk pada pria atau wanita yang menawarkan kepuasan seksual, setidaknya begitu menurut pemahamanku saat ini.

Awalnya aku hanya iseng. Waktu itu Radit memenuhi sebuah group dengan iklan escort-nya. Foto profilnya lumayan ganteng, semula aku mengira itu foto palsu. Karena penasaran ku coba membuka gallerinya dan ternyata dugaanku keliru. Albumya berisikan foto-foto hampir bugil yang betul-betul bakal bikin horni, dan setelah cukup lama aku amati lebih rinci serta dari penelusuran di dinding facebooknya, kelihatannya foto-foto itu asli.

Aku cukup kaget juga, untuk remaja yang masih sangat muda sudah begitu beraninya menjalani kehidupan malam dunia pelangi. Apalagi menjadi seorang escort. Memandang foto-foto itu membuat kemaluanku mengeras dengan sendirinya. Perlahan kebiasaanku muncul, gambar Radit melayang-layang dalam hayalku. Mulai dari berpakaian lengkap, setengah bugil dan akhirnya remaja muda itu melepas semua yang melekat di tubuhnya. Aku terhenti sejenak dari imajinasiku, lalu tanpa berpikir panjang jari-jariku mulai mengetik kata-kata basa-basi pada kolom pesan dan mengirimkannya ke inbox Radit.

 Aku terhenti sejenak dari imajinasiku, lalu tanpa berpikir panjang jari-jariku mulai mengetik kata-kata basa-basi pada kolom pesan dan mengirimkannya ke inbox Radit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gairah OM OM MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang